*Author pov*
"Udah dong nangisnya kaya ardan ih,gak malu tuh, hahahahaha" ucap Arkan sambil tertawa di akhir karna melihat Arsya yang memonyongkan bibirnya dan mengingatkannya pada 'dia' yang sekarang pasti sedang menangisi Arkan.
Arkan selalu selalu berusaha membuat hati Arsya tenang saat berada didekatnya, karna Arkan tidak ingin membuat Arsya terpuruk lagi seperti dahulu dikarnakan sifat bejatnya Arkan.
"Ke kantin yuk" ucap Arkan masih mengusap pipi Arsya.
Tanpa memberikan jawaban Arsya langsung berdiri dan menyodorkan tangannya kearah Arkan.
"Apa" ucap Arkan sambil menatap tangan Arsya.
"Ayo ih" ucap Arsya sambil menggoyangkan tangannya kekanan dan kekiri sambil memonyongkan bibirnya.
"Hahahaha" tawa Arkan sambil berdiri dan langsung mencubit pipi Arsya.
Setelah mencubit pipi Arsya, Arkan pun langsung mengenggam tangan Arsya dan membawanya menuju kantin.
Saat mereka bertemu siswa atau siswi pasti mereka akan melepas genggaman tangan mereka dan pura-pura tidak mengenal atau saling berantem,karna siswa siswi di sekolah ini tidak tahu bahwa mereka memliki hubungan,bahkan mereka di sekolah ini siswa siswi menyebutkan mereka tom and jerry,sehingga mereka duduk sebangku oleh wali kelas untuk membuat mereka lebih dekat lagi.
********
Sampai di kantin Arkan pun langsung duduk dibangku yang berbeda dengan Arsya,setelah mereka duduk ditempat masing-masing,mereka langsung menyantap makanan mereka dengan lahap.
Tet......tet........
Tak terasa bel tanda masuk pun berbunyi membuat seluruh yang ada di kantin langsung bergegas ke kelas mereka masing-masing tak terkecuali Arkan dan Arsya.
*********
Saat di kelaspun Arkan dan Arsya langsung duduk,dan tidak lama kemudian guru datang ke kelas mereka.
"Assalamualaikum" ucap guru Antropologi yang biasa sering siswa siswi panggil pak Wira.
"Walaikum salam" jawab siswa siswi serempak.
"Materi selanjutnya yang akan bapa bahas adalah tentang perubahan sosial, yang dimana perubahan sosial adalah perubahan yanv terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima karena adanya perubahan geografi,kebudayaan material,komposisi penduduk dan bla bla bla................." ucap pak Wira sambil berdiri di depan papan tulis.
Dengan semangat mereka memperhatikan pak Wira yang sedang menjelaskan materi tersebut,walaupun ada sebagian yang kurang memperhatikan.
"Ada yang mau bertanya anak-anak" ucap pak Wira sambil menatap satu persatu siswa siswi di kelas Xll Bahasa ini.
"Tidak ada pak" jawab mereka serempak.
"Jika tidak ada,berarti kalian sudah mengerti.karna kita sudah bahas materi ini,selanjutnya kita akan observasi tentang materi ini,setelah observasi bikin simpulan daerah yang telah di observasi dibuat power point yanh mengandung 7 unsur dan untuk pembagian kelompoknya perbangku lalu tugasnya di kumpulkan 2 minggu lagi ya anak-anak" mendengar penuturan pak Wira pun siswa siswi di kelas pun riuh dengan nada gembira dikarnakan akan belajar di luar kelas.Sedangkan Arkan dan Arsya pun sama seperti siswa siswi lain yang senang mendengar hal itu.
"Oke anak-anak,karna sudah waktunya pulang. Cukup sekian pertemuan kali ini, Assalamualaikum" ucap pak Wira yang menggendong tasnya yang berwarna hitam lalu berlalu dari kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Colour
Teen FictionWalau awal kita memulai hubungan karna dosa,tetapi seiring berjalannnya waktu aku tau kamu dapat mengubah hidupku penuh dengan warna yang membuat kegelapan dalam pandanganku berubah penuh menjadi cahaya yang terang. Arkan kennedith