enam;

18 1 0
                                    

kemudian aku pingsan

fantasi memelukku
erat
yang kuhirup tak berhembus
angin malam terpenjara dalam debar
berputar-putar pantang keluar

penglihatanku sempurna
mataku menganga terbuka
-bagai luka sukma
aku di dunia nyata

pening yang kurasa
kunang kenang berputar di kepala
yang kuingat terakhir kali
di depanku ada makhluk besar hati

wajahnya terang bulan!
matanya binar bintang!
senyumnya lengkung pelangi!
hatinya awan hujan!

jarum detik jalan ke kanan
kemudian aku pingsan

biru mudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang