Mine/Vampire (20+)

106 2 0
                                    

Klick
Terdengar suara kunci diputar tepat pukul 12 dini hari di depan kedai mie hitam milik Tuan Kim Heechul ini.
"Tuan Kim saya sudah mengunci pintu depan, lalu kuncinya saya serahkan pada anda malam ini juga atau besok pagi saja ?" lapor seorang gadis yang baru saja mengunci pintu kedai ini pada seseorang di seberang telephone sana.
"Kau serahkan saja besok, dan maaf sudah membuatmu lembur nak"
"Tidak apa-apa tuan, toh anda sudah memberikan upah lembur untuk saya. Terima kasih banyak, berkat anda besok adik saya bisa mengikuti ujian semester karena uang lembur dari anda bisa membantu membiayai tunggakan biaya sekolah adik saya"
"Kalau begitu saya senang bisa membantumu nak, segera lah pulang. Aku tutup telfonnya, annyeong"
"Ne tuan, annyeong"

Segera Yerim melangkahkan kakinya setelah memasukkan kunci kedai beserta ponselnya ke dalam tas selempangnya.

Sementara di apartement mewah Kim Heechul,
"Aku sudah membuatnya bekerja hingga selarut ini demimu, dan memasukkannya ke dalam kandang buaya dimana yang menjadi buaya itu adalah kau" desis Heechul pada seorang pria berwajah pucat seperti dirinya sambil meneguk segelas cairan kental berwarna merah pekat.
"Gomawo hyung, kau sudah memberikan korban yang aku yakini akan begitu nikmat. Bahkan aroma manisnya begitu tajam tercium inderaku saat aku baru membuka pintu kedaimu. Aroma manisnya benar-benar berbeda dengan aroma manis manusia lainnya. Tak ada satupun yang bisa menandingi kenikmatannya" Seringai Minho sambil bangkit dari duduknya "Kalau begitu aku pamit dulu hyung. Gadis itu sudah menungguku" sambungnya sebelum pergi begitu cepat.
"Huuuhhh aku akan kehilangan pegawai terbaikku" keluh Heechul sambil merebahkan kepalanya pada sandaran sofa bagian atas.

Minho tiba di sebuah jalan yang begitu sepi dan gelap. Mata tajamnya berkonsentrasi pada satu objek di depan sana, seorang gadis muda pemilik darah yang menurutnya begitu nikmat.
Sreeek sreek
Terdengar suara pergerakan di indrea pendengaran Kim Yerim, iapun menoleh ke belakang, tak ada sorangpun di sana. Iapun menenangkan diri dengan berfikir positif "Mungkin hanya tikus liar" begitulah fikirannya.
"Bagaimana bisa pria setampan diriku disebut tikus liar ?"
Kim Yerim terjingkat karena rasa terkejut yang amat besar, segera ia menoleh ke depan untuk melihat siapa yang tengah berbicara kepadanya.
"Neo, nuguseyo ?"
"Na, si tikus liar" ucap Minho sambil menunjuk dadanya.
"Aku tidak sedang  ingin bercanda karena terburu-buru. Jadi bisakah kau sebutkan siapa namamu dan apa kepentinganmu yang membawamu untuk menemuiku ?"
"Bukankah kau sendiri yang menyebutku tikus liar nona ?"
"Huuuhhh baiklah aku minta maaf, jika tidak ada hal yang penting bisakah kau tidak menghalangi jalanku dan membiarkanku segera pulang ? Aku benar-benar merasa lelah dan butuh beristirahat"
Dengan pelan dan lembut, Minho menundukkan kepalanya ke arah telinga Yerim dan membisikkan sesuatu "Kau akan segera mendapatkan istirahatmu sayang" bisik Minho yang diikuti dengan sebuah kecupan lembut pada leher Yerim. Seketika Yerim terpatung dan merasa gugup saat bibir dingin itu menembel pada kulit lehernya, tak ada kemarahan, padahal Yerim pernah memukul seorang pria yang menyetuh pahanya saat berada di dalam bus. Tapi ini ? Kenapa Yerim begitu kaku tak ingin menampar pria yang sudah lancang memberikan 3 kali kecupan dan sekali hisapan  ?
Minho segera menjauhkan kepalanya dari Leher Yerim, menatap dalam dan lembut pada bola mata Yerim. Yerim begitu terkejut saat melihat warna merah pada bola mata Minho, tapi dia terlalu kaku untuk bereaksi, hanya bisa mematung di hadapan Minho.
"Aku benar-benar menginginkanmu Kim Yerim" segera Minho menempatkan bibirnya pada leher Yerim, taringnya yang sudah muncul menusuk kulit putih dan mulus milik gadis dihadapannya.
"Euunggghhh"
Itulah suara yang keluar dari bibir Kim Yerim sebelum ia kehilangan kesadarannya.

SKIP

Seorang gadis muda baru saja terbangun dari tidur panjangnya selama tiga hari. Matanya menelusuri seluruh penjuru ruangan dimana ia berada sekarang. Ruangan ini terlalu besar dan mewah, juga tempat tidur ini terasa jauh lebih nyaman dari kepunyaannya di rumah. Bisa dipastikan bahwa ini bukan kamarnya.
"Kau sudah bangun ?" tanya seorang pria yang baru saja membuka pintu kamar yang ia tiduri sambil membawa segelas cairan merah yang terlihat nikmat di matanya dan beraroma manis menurut hidungnya. Minho segera duduk di sisi ranjang dekat dengan gadis yang masih kebingungan menatapnya.
"Aku tau kau pasti kehausan, kubawakan ini untukmu" ucap Minho sambil menyerahkan segelas darah untuk gadis dihadapannya.
Segera gadis itu mengambil gelas yang dibawa Minho dan meneguk minuman itu hingga habis tak tersisa. Sekarang tubuhnya merasa jauh lebih baik. Ia arahkan wajahnya pada Minho dan memberikan senyum terbaiknya.
"Gomawo, minuman tadi sangat enak dan membuatku merasa lebih baik"
Seulas senyum terbit dibibir Minho
"Selamat datang di duniamu yang baru Kim Yerim, kau sudah terlahir sebagai vampire yang akan mendampingiku memimpin negeri ini"
"M-mwo  ?" kejut gadis yang ternyata adalah Kim Yerim
.
.
.
Epilog

"Jadi kau tidak membunuhnya ?" tanya Heechul yang baru sampai ke dalam ruangan khusus milik Minho di dalam Castele ini.
"Tentu saja, dia terlalu berharha untuk dilenyapkan hyung. Lagipula aku sudah mengklaim dirinya sebagai milikku sejak pertama kali aku melihatnya melayani pelanggan di kedaimu hyung"
"Jadi Minho, apa kau akan mengijinkan Yerim tetap bekerja di kedaiku ? Dia itu aset berharga bagi kedai hyung Minho"
"Arrasseo, tapi hingga sore saja. Karena malam harinya ia harus bekerja untukku di atas ranjang kami hyung"
"Dasar kau, dia memiliki keluarga Minho. Ada ibu dan adik yang menunggunya dirumahnya. Mana bisa kau membawanya pulang ke castelemu setiap malam ?"
"Dua hari yang lalu aku sudah menemui keluarganya, mereka menerima pinanganku dan mengijinkan Yerim tinggal bersamaku"
"Lalu kapan kalian akan menikah ?"
"Satu minggu lagi hyung. Aku sudah membeli dua apartement dekat dengan kedaimu. Satu untuk ibu dan adik Yerim dan satu lagi untuk Yerim dan diriku"
"Lalu Yerim, bagaimana reaksinya saat pertama kali ia tau bahwa ia sekarang menjadi vampire ?"
"Huuuhhh.... Dia sangat marah bahkan membuat kamarku hancur karena amukannya. Tapi aku sudah bisa menenangkannya dan dia mulai menerima kenyataan ini"
"Syukurlah, semoga semuanya lancar Minho-ah"
"Terima kasih atas doamu hyung. Oh bukannya ingin mengusirmu, tapi ini sudah terlalu malam. Aku sih tak masalah kau ada di ruangan ini, tapi aku yakin telingamu akan panas jika mendengar suara desahan kami karema pria single sepertimu pasti akan iri. Ruangan ini tepat di samping kamarku hyung" ucap Minho dengan suara jahilnya.
"Mulutmu benar-benar Choi Minho" geram Heechul yang segera pergi meninggalkan Minho.

Selesai dengan obrolannya dengan Heechul, Minho segera menemui Yerim yang tengah menatap rembulan dari atas ranjang yang ia duduki. Kamar ini begitu indah, memiliki jendela besar berdesign klasik yang menyuguhkan pemandangan langit yang begitu mempesona.
Jika Yerim terpesona dengan pemandangan langit malam, maka Minho terpesona pada wajah cantik Yerim yang bermandikan cahaya rembulan. Yerim dan kamar yang hanya bercahayakan sinar rembulan memberikan suasana romantis yang menggerakkan Minho untuk terus mendekat ke arah Yerim.
Seketika Yerim terkejut saat mengetahui Minho sudah duduk di sebelahnya. Mata keduanya bertemu saling menatap dengan pandangan yang dalam dan memuja. Kepala keduanya mendekat, bertemulah bibir tebal Minho dan bibir tipis Yerim. Tanpa sabaran, Minho melumatnya dengan ganas dan membaringkan Yerim diatas ranjang, diikuti dengan tubuhnya yang berada di atas Yerim.
"Eeuuuhhh" Suara lenguhan terlepas dari mulut Yerim saat Minho memindahkan bibirnya pada leher jenjang Yerim, meninggalkan beberapa jejak cinta di sana.
Kegiatan keduanya terus berlanjut dengan disinari cahaya temaram rembulan yang malu-malu menyaksikam kegiatan keduanya.
Malam ini, Kim Yerim telah menyerahkan dirinya seutuhnya pada sosok Choi Minho yang baru ia kenal tapi sukses mendebarkan hatinya, menjadikan dirinya hanya menjadi milik seorang Choi Minho.
"Aaahhhh" desahan demi desahan memenuhi kamar ini. Pelepasan demi pelepasan dialami keduanya karena satu pelapasan tidak cukup untuk mencurahkan perasaan cinta keduanya
.
.
.
END

Wkwkwk ini ff paling hot yang pernah saya buat karena bukan sekedar kissing, mohon maaf kalau adegan terakhir membuat anda merasa tidak nyaman. Tapi dijudul sudah saya berikan keterangan 20+ agar yang tidak berkenan melewatkam cerita ini.
Kalau misal ada yang suka cerita agak nganu, berdoalah saya dapat inspirasi lagi untuk anda. Hehehehe
Oh iya, untuk scandal part selanjutnya akan kupublikasikan sabtu malam untuk menemani malam panjang kalian 😁

Kumpulan Cerita Minho x YeriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang