Lima (End)

1K 87 1
                                    

Yerim, kenapa ia tidak memberi kabar dan kenapa ia harus diam-diam datang ke Seoul? Tanpa sadar jantungku kembali berpacu dengan kencang.

Ternyata rasa itu masih ada, dan saat ini aku sangat merindukannya .

Setelah menempuh perjalanan selama 10 menit dengan berlari, aku sampai di depan pub yang disebutkan oleh teman Yerim tadi.

Aku tidak pernah suka dengan suasana pub. Musik yang menghentak dengan keras, asap rokok bertebaran dimana-mana, gadis-gadis dengan busana minim bergelayut manja pada pria-pria berhidung belang, dentingan gelas minuman, dan sekelompok orang yang menari dengan bebasnya di lantai dansa itu. Ugh, aku harus segera menemukan Yerim dan membawanya pergi dari tempat laknat ini.

Tak perlu waktu lama, di meja dekat bartender itu sepertinya aku melihat Yerim. Aku masih ingat jaket itu. Segera kuhampiri mereka.

"Hei apa kau Saeron-ssi?" tanyaku dengan sedikit berteriak. Maklum ini pub, kadang walaupun kau berteriak lawan bicaramu bisa saja tidak mendengarmu.

"Ah, akhirnya! Tolong bantu aku mengurus Yerim. bawa saja ia ke apartemen di daerah Hongdae. Nomer kamarnya 107. Aku harus membawa laki-laki ini pulang hehehe." jawabnya sambil melirik namja mabuk yang memeluk tangannya. Mungkin itu pacarnya.

Agak sedikit sulit mengenali wajah Yerim di tempat seremang ini. Setelah kuperhatikan baik-baik ternyata ia gadis berambut pendek yang biasa lewat di depan apartemenku.

Jadi Yerim memotong rambutnya? Ternyata kami sudah pernah bertemu.

Harusnya aku langsung sadar jika dia adalah Yerim.

Langsung kugendong Gadis ini di atas punggungku. Astaga ia tampak berantakan sekali.

"Kamsahamnida aku benar-benar terbantu sekali. Tapi ngomong-ngomong siapa namamu?" tanya teman Yerim itu padaku.

"Aku Jeon Jungkook, bangapseumnida."

"Jadi kau? Sunbae, aku punya satu permohonan. Tolong jaga Yerim, 6 bulan yang lalu ia baru putus dari Mark. Laki-laki brengsek berselingkuh dibelakangnya selama 1 tahun. Ia memang tidak mencintai namja bajingan itu. Tapi kata-katanya benar-benar membuat Yerim depresi. Makanya akhir-akhir ini ia selalu menginap di apartemenku. Kalau masalah minum, tenanglah ini pertamakalinya. Dan ini semua gara-gara namja bodoh ini yang mengajaknya." jelasnya panjang lebar sambil menunjuk laki-laki yang terus bergelayut di lengannya.

"Tentang kau, harusnya aku tidak mengatakan ini tapi... Yerim menyukaimu sunbae. Makanya begitu ia mendengar aku akan pergi ke Seoul setelah lulus kuliah ia memaksa untuk ikut juga. Pulanglah, aku khawatir dengan gadis yang ada di punggungmu itu. Masalah namja ini aku yang akan mengurusnya hehehe" lanjutnya dengan diakhiri kekehan

Setelah mengucapkan terimakasih dan meminta maaf, aku segera membawa gadis yang kusayangi ini pergi menuju apartemennya yang ternyata dekat dengan flatku.

Selama perjalanan pulang, otakku dipenuhi oleh berbagai macam pertanyaan yang ingin kutanyakan pada gadis yang kugendong ini.

Kapan dia sampai?

Apa alasannya mencariku?

Dan bagaimana dia bisa putus? Apa selama ini Mark tidak membuatnya bahagia.

Ah Mark Lee, rasanya aku ingin langsung menemui pemuda itu sekarang juga dan memberikan bogem mentah tepat di wajahnya karena telah membuat Yerimku menderita.

Satu hal tak yerduga terjadi, Yerim menangis di pundakku, apa dia sadar sedang digendong olehku? Pantas dari tadi punggungku terasa agak basah dan dingin.

You Are The First (JJK × KYR) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang