Happy reading....
°°°°°°°°°°°°
Dalam sebuah cerita pertemuan antara pemeran utama perempuan dan laki-laki biasanya diawali dengan sebuah 'tragedi' yang membuat kedua insan tersebut saling memikirkan satu sama lain.
Pertemuan baik yang membuat kedua pemeran tersebut saling mengingat dalam hati. Ataupun pertemuan kurang mengenakan yang membuat keduanya saling membenci namun pada akhirnya saling mencintai.
Klise? Memang. Tapi lebih baik seperti itu, setidaknya sang laki-laki tahu keberadaan sang perempuan. Dari pada seperti Dira --siswi kelas XI MIPA 2-- yang sudah bertemu berkali-kali dengan Althaf, dari pertemuan biasa sampai pertemuan luarbiasa, tidak juga membuat laki-laki itu mengenalnya.
Pertemuan pertama terjadi saat Dira dan Althaf baru saja masuk SMA lebih tepatnya saat MPLS.
Saat itu, Dira dengan rambut yang dikepang delapan --sesuai dengan bulan kelahirannya, baju seragam putih-biru, kaus kaki beda warna, serta tas gendong yang terbuat dari karung beras.
Dia berdiri disamping seorang laki-laki yang lengkap dengan atribut MPLS sepertinya. Laki-laki tersebut menggunakan seragam putih lengan panjang dengan bagian lengan yang digulung seperempat bagian, dan celana biru panjang standar tidak seperti laki-laki lain yang umumnya menggunakan celana pensil.
Laki-laki tersebut adalah Althaf. Dira masih mengingat itu meskipun mereka tidak pernah berbicara sedikitpun.
Pertemuan - pertemuan selanjutnya sering terjadi diluar jam pelajaran, tetapi sesekali bertemu dijam pelajaran seperti jam pelajaran olahraga keduanya yang selalu bersamaan dari kelas sepuluh sampai saat ini.
Masih teringat jelas, saat itu dijam pelajaran olahraga saat kelas sepuluh, seluruh siswa kelas Dira berkumpul di tengah lapang menanti sang guru olahraga, dan kebetulan dilapang saat itu diisi oleh kelas Dira dan kelas X IPS 1, yang tidak lain --tidak bukan adalah kelas Althaf. Tapi saat itu Dira belum menyukai Althaf hanya baru sekedar 'senang memperhatikan'.
Saat Dira sedang memperhatikan Althaf yang sedang berbincang dengan teman sekelasnya. Dari arah kiri lapang sudah dipenuhi oleh anak-anak kelasnya dan kelas Althaf, karena penasaran Dira pun menghampiri sumber begitupun dengan Althaf dan temannya.
"Ada apaan sih?" Tanya Dira kepada Yudha, teman satu kelasnya.
Laki-laki yang memiliki perawakan seperti bule --yang padahal asli pribumi-- itu menunjuk kearah perempuan yang tengah menjadi pusat perhatian. "Itu cewek katanya kesurupan gitu, gak jelaslah caper kali," jawab Yudha yang mulutnya memang terkadang nyinyir, dan hanya dibalas Dira dengan ber-oh saja.
Cewek yang katanya kesurupan itu, usut punya usut namanya adalah Karin anak kelas IPS 1, temen sekelas Althaf.
"KAMU PERGI DARI SINI!!!" Teriak Karin sambil menunjuk seseorang yang berada diantara kerumunan orang-orang yang melihat. Dira gak bisa tahu siapa yang diusir oleh roh yang berada ditubuh Karin, karena memang dirinya yang tidak tinggi.
"PERGI!!!" Jerit perempuan yang sedang ketempelan itu.
"AKU BILANG PERGI, ALTHAF !!!"
Lapangan seketika hening saat Karin yang sedang kesurupan itu menyebut nama Althaf. Mungkin semua heran, bagaimana mungkin roh yang berada ditubuh Karin bisa mengenal Althaf, bisa sedikit wajar kalau roh itu menyebut nama kak Reihan yang kelas duabelas dan memang anak famous , tapi kenapa harus nama Althaf yang padahal baru masuk sekolah duabulan yang lalu.
"Seharusnya lo gak usah masuk theater, akting lo payah,"
Suara dingin dengan nada yang merendahkan keluar begitu saja dari Althaf setelah suasana hening sekitar satu menit.
Setelah mengatakan kata-kata dingin itu Althaf memutar tubuhnya memilih untuk kembali ke tribun dan saat itulah matanya bertatapan dengan mata Dira lama hingga akhirnya sang perempuanlah yang memutuskan mengalihkan pandangan karena canggung.
Beberapa hari setelah kejadian itu, terdengar kabar bahwa katanya Karin menyukai Althaf dan dengan berpura-pura kesurupanlah cara yang ditempuhnya untuk mendapatkan perhatian Althaf yang ternyata malah membuat laki-laki itu malas hanya untuk sekedar melihat kearahnya.
Malang sekali nasib Karin niat hati ingin mendapatkan perhatian gebetan malah ditolak mentah-mentah.
Lima bulan setelah itu, sekolah mengadakan pensi rutin yang selalu diadakan setiap tahunnya. Dira berdiri di barisan depan dekat panggung sambil memegang kamera untuk mendokumentasikan teman sekelasnya yang ikut berkontribusi dalam acara itu.
Setelah teman sekelasnya tampil, belum sempat dirinya keluar dari kerumunan, MC memanggil sebuah band dari kelas IPS 1 dan menyebutkan nama-nama dari anggota band tersebut. Dira memilih untuk tetap ditempat saat mendengar nama Althaf disebut.
Dan tanpa disadari dari awal band tersebut tampil hingga selesai, dia terus saja mengabadikan Althaf yang memainkan bass berdiri dipaling depan. Sesekali pandangan mata mereka bertemu dan lagi-lagi Dira yang memutuskan untuk mengalihkan pandangan.
Kejadian seperti itupun terjadi lagi diacara perpisahan kelas duabelas. Dira dan ekskulnya --seni tari-- menjadi salah satu pengisi acara, dan ternyata band Althaf juga diundang untuk mengisi acara tersebut.
Namun di acara itu, Dira berdiri disamping panggung masih dengan kostum dan make up tarinya. Lagi-lagi Althaf berdiri dipaling depan yang ternyata karena dia vokalis di bandnya.
Dimenit kedua, mata keduanya kembali bertemu sangat lama dan Dira tidak berniat untuk mengakhiri namun harus terputus oleh Ridwan --gitaris-- yang maju dan berdiri disamping Althaf.
Sebenarnya sudah banyak sekali pertemuan-pertemuan yang terjadi antara Dira dan Althaf dan disetiap pertemuan tersebut keduanya tidak pernah terlibat dalam satu percakapan. Hingga saat ini, setelah keduanya berada di kelas sebelas.
Dikelas sebelas, Dira memutuskan untuk mendapatkan perhatian dari seorang Althaf.
Misi pertamanya adalah, modus ke toilet padahal hanya untuk melewati kelas Althaf yang memang searah dengan toilet. Dalam satu hari dia bisa sampai tiga kali ke toilet membuat teman-teman sekelasnya menganggap bahwa dia hobi nabung ke toilet.
Dira tidak peduli dengan apa yang teman-temannya pikirkan, yang dia pedulikan saat ini adalah : Althaf harus tahu siapa namanya.
•°•°•°•°•°•°•°•°
Yuhuuuu, part satu meluncur...
Maaf ya lama update, sebenernya part satunya emang udah ada nah pas aku baca lagi ternyata gak sesuai sama Althaf yang sebenernya, melenceng bangetlah sifatnya Althaf disini sama Althaf di dunia nyata hehehe, jadi aku edit semua dan ketunda-tunda karena tugas yang numpuk.
Jadi, jangan bosen ya. Dan,
Jangan lupa buat tekan bintang diujung dan komennya yaaa, ditunggu lho.... 💕
With love,
Git .°°°°°°°°°°
KAMU SEDANG MEMBACA
° Let Me Love You °
Novela JuvenilKamu memberikan begitu banyak mimpi, tapi kenapa tidak ada satupun mimpi yang dapat aku raih. ©Melukeis, 2018 Teruntuk kamu yang kini sudah menjadi milik yang lain, izinkan aku menceritakan kisah kita yang bahkan belum pernah berawal.