Happy reading.....
Tekan bintangnya dulu yuk!°°°°°°°°°°
Dira berdiri di depan pintu kelasnya sambil memutarkan pandangan ; mencari seseorang, siapa lagi kalau bukan Althaf.Tubuhnya dengan gesit mundur, memasuki kelas saat matanya melihat Althaf yang sedang berjalan di ujung koridor kelas. Dira duduk dibangkunya dengan pandangan kearah luar, senyumnya mengembang saat lelaki yang dinantinya melewati kelas XI MIPA 2.
Bahagia bagi seorang Adira Zhena sangat sederhana.
"Dira?"
Perempuan itu menoleh saat namanya disebut "Kenapa?"
Yudha, yang tadi memanggilnya menggeleng "Gak. Gue cuma mau minjem buku lo" jawabnya sambil duduk disamping Dira.
"Kebiasaan deh lo"
Yudha terkekeh sebentar lalu menunduk untuk menyalin semua jawaban dari buku tugas Dira.
Dira menyenderkan kepalanya dibahu Yudha yang sedang menulis. Yudha hanya meliriknya sekilas lalu fokus lagi menyalin. Dira mengambil ponsel lalu membuat boomerang .
"Yud, lo tahu gak?" tanya Dira
Yudha melirik Dira sebentar "Apaan?" lalu fokus lagi menyalin.
Dira berbisik ke telinga Yudha "Gue cantik"
Yudha berekspresi seperti orang kaget dengan memelototkan matanya "Astaga tadi gue denger apaan coba? serem banget" katanya sambil bergidik seolah sedang ketakutan.
"Kampret lo" Dira memukul lengan Yudha lalu tertawa begitu juga Yudha.
Yudha menyelesaikan menyalin tugasnya sepuluh detik sebelum Pak Feri, guru bahasa Indonesia memasuki kelas. "Untung beres" bisik Yudha membuat Dira tertawa pelan.
Pak Feri memulai pelajaran dengan bertanya siapa yang tidak hadir, lalu meminta siswanya untuk mempelajari materi yang akan dijelaskan nanti.
Bel istirahat berbunyi setelah tiga jam pelajaran Pak Feri, membuat semua siswa baik di kelas itu atau di kelas lain kembali bersemangat.
"Kantin yuk" Ajak Yudha saat Pak Feri sudah keluar kelas. Dira menggeleng "Gak deh, gue mau ke kelas depan"
"Ke kelas depan mulu lo, punya gebetan ya" Dira hanya nyengir membalas ucapan Yudha. "Yaudahlah"
Dira berjalan keluar kelas tapi mampir dulu ke koprasi untuk membeli es lilin lalu melanjutkan jalan menuju kelas depan.
Kelas yang dituju adalah IPS 1 yang berhadapan dengan ruang guru, sehingga disebut kelas depan. Dira duduk di depan koridor kelas IPS 1 bersama Anis, anak kelas itu. Sebenarnya sih tujuan utamanya adalah untuk melihat Akbar, seseorang yang dicarinya tadi pagi yang merupakan anak IPS 2 keluar kelas.
"Tadi ya, di kelas sebelah heboh banget" bisik Anis membicarakan kejadian yang terjadi di kelas Akbar. "Si Rara, lo tahu?" Dira mengangguk "Dia nangis gara-gara si Akbar minjem pulpen ke si Rika"
Dira mengerutkan alisnya "Cuma gara-gara minjem pulpen ke Rika nangis?"
Anis mengangguk lalu melanjutkan ceritanya "Katanya sih, si Rara itu suka sama Akbar" Anis itu salah satu informan terpercaya di sekolah ini.
Dira mengangguk walaupun agak gak suka saat tahu Rara menyukai Akbar juga. "Dia nangis gara-gara cemburu gitu?" tanya Dira berusaha menyimpulkan.
Anis mengangkat bahunya, mungkin katanya "Gara-garanya sih, si Rika tuh suka juga sama Akbar jadi dia nangis gitulah"
KAMU SEDANG MEMBACA
° Let Me Love You °
Novela JuvenilKamu memberikan begitu banyak mimpi, tapi kenapa tidak ada satupun mimpi yang dapat aku raih. ©Melukeis, 2018 Teruntuk kamu yang kini sudah menjadi milik yang lain, izinkan aku menceritakan kisah kita yang bahkan belum pernah berawal.