"Shia, Tunggu,.. gue harus ngomong sama lo. Shia!" Panggil Ghion sambil mengejar Shia diantara kerumunan orang dijalan yang gelap.
Shia benci, ia benci, sangat benci, kenapa semua harus terjadi dan menambah rumit situasi.
Ia berlari, berusaha menjauh dari Ghion yang terus mengejarnya. Bahkan bibirnya masih merasakan hangatnya ciuman Ghion tadi, Tapi,.. ini bukan Cinta, melainkan kebencian yang semakin menyeruak kedalam dirinya sendiri.
Ghion terus mengejar sambil menyerukan nama Shia tak henti hentinya, ia mempercepat langkah kaki, mencekal tangan Shia ketika ia dekat.
Shia berbalik badan, menemukan Ghion yang sudah dibelakangnya mencekal tangannya. Ia meronta berusaha melepaskan dan tak ingin menatap laki laki itu.
"Shia, Stop! Semua yang lo lakuin selama ini gak ada gunanya... Lo malah nyakitin diri lo sendiri..." nada Ghion meninggi, membentak Shia yang masih terus saja berusaha menarik tangannya.
Shia marah, dirinya frustasi. Bahkan Ghion pun tak mengerti. "Cukup Ghion, Cukup! Gue gak suka, dan Gue benci lo. Yang lo harus lakuin cukup pergi dan jangan pernah balik lagi kayak yang selama ini lo lakuin."
Perasaan tak terima lagi lagi muncul, Ghion tau semuanya sangat berat bagi perempuan di depannya, tapi Shia pun tak membiarkan Ghion masuk untuk meringankan bebannya. "Dengerin gue," Ghion dengan perlahan melepaskan cekalannya. "Gue tau semua memang berat buat lo..." Ghion memeluk Shia dengan perlahan agar Shia tak menolaknya, membiarkan Shia merasakan betapa tulusnya apa yang dikatakan Ghion sekarang. "Dan gue minta maaf atas semua kesalahan yang gue lakuin, entah itu ngerusak hidup lo sekarang atau perasaan lo, gue minta maaf. Tapi Shia,.. Izinin gue buat suka sama Lo..."
Shia hanya terdiam, berusaha mencerna perkataan Ghion, tapi otaknya beku, yang Shia pikirkan saat itu hanya menjauh dari Ghion.
Shia mendorong tubuh Ghion, menatapnya sekejap dan berbalik "Gue Pergi."
Tapi Ghion mencekal tangan Shia lembut, bukan memaksa, tapi sebuah permintaan. Shia yang merasakan lembutnya tangan Ghion itu berhenti dalam jalannya, tak berbalik, Namun ia menunggu.
"Biarin, Biarin gue ngebuat lo cinta sama gue. Sebulan, cuman sebulan." Ucap Ghion pasrah.
Shia berbalik menatap mata lelaki yang juga mematapnya. "Tapi apa yang bakal terjadi kalau setelah sebulan, gue tetep juga gak cinta sama lo?!"
Ghion tertekun, tak yakin dengan apa yang akan dikatakannya. Tapi jika ia mau, ia akan membuat perempuan ini mencintai nya. "Gue yang bakal pergi." Ucap nya yakin.
KAMU SEDANG MEMBACA
This Life, Jerk!!
RomanceGue gak bisa bilang gue cewe yang baik, cuman gue gak suka dibilang Cewe buruk apalagi cewe nakal. Bagi gue, gak penting mereka ngomong apa. Yang penting jangan ada satupun dari mereka semua yang ikut campur sama masalah gue. Dan Ghion, bajingan sat...