Pandu dan Ratu sudah tiba disebuah bioskop. Tiba-tiba refleks Pandu menggandeng tangan Ratu, tetapi matanya masih melihat-lihat ke arah sekitar. Ratu menatap Pandu bingung, 'kenapa Pandu gandeng tangan gue?'. Dan ketika Ratu sedang memandang Pandu yang ada disebelahnya tersebut, Pandu pun balik menoleh dan tersenyum manis kepada Ratu dan Ratu pun kembali membalas senyumannya, Sekarang jantungnya berdetak dengan ritme yang sangat cepat.
"Kita masuk aja yuk!" Ajak Pandu. Ratu sedikit tersentak, Lalu dia mengangguk menandakan 'Iya'.
Mereka kini sudah berada diruangan bioskop yang sudah ramai penonton. Dan mereka pun duduk bersebelahan dibangku tengah.
"Nih, gue beli 2 popcorn. Satu buat gue, satu lagi buat lo" Pandu memberikan 1 popcorn kepada Ratu sambil tersenyum manis.
"E-h, thanks ya Du" Balas Ratu dengan senang hati, lalu membalas senyum Pandu. Mereka pun duduk tenang sambil menunggu film dimulai.
10 menit kemudian film pun dimulai. Dalam hati Ratu 'Pandu ngajak gue nonton film apa ya? Kayaknya yang romantis-romantis gitu deh. Arrrgh sosweet!' Ratu berteriak dalam hati.
Awal film pun bermulai dengan tulisan judul film yang berjudul 'The Exorcis'. Deg, seketika bulu kuduk Ratu merinding. 'Film itu kan yang katanya ada adegan wanita muter kepalanya ke belakang?' Anjir dugaan gue salah besar, bego banget kenapa gue gak nanya dulu ke Pandu mau nonton film apaan! Gerutu Ratu dalam hati.
Memang, Ratu tidak terbiasa dengan film-film yang berbau horror. Ketika masih kecil dia pernah melihat sosok penampakan perempuan dirumahnya, dan sosok perempuan tersebut sempat mengganggunya. Itulah yang membuat Ratu takut akan hantu dan tidak ingin menonton film apapun yang berbau dengan hantu.
Keadaan memaksanya untuk tetap duduk disamping Pandu menonton sebuah film yang dia tak suka juga dia takuti. 'Gue gak kuat lagi, gue pengen keluar. Gue parnoan kalo nonton film kayak gini!' Teriak Ratu dalam hatinya.
Dengan terpaksa dia harus menunggu sampai film tersebut selesai. 'Mending gak usah nonton kalo tau bakal nonton film setan kayak gini mah!' Gerutu Ratu dalam hati.
Setengah jam sudah berlalu, Ratu menatap layar bioskop dengan membuka kedua tangannya yang dia tutupi di matanya. Tiba-tiba sosok hantu film tersebut muncul dan hampir membuat Ratu ingin menjerit sekeras kerasnya. Tetapi, ada tangan hangat seseorang memegang tangan Ratu dengan lembut, mencoba menenangkannya. Pipi Ratu memerah.
Akhirnya filmnya pun selesai, dan semua orang pergi dari ruangan tersebut begitupun dengan Ratu dan Pandu. Pandu segera mencari tempat makan untuk mengisi perutnya yang sudah keroncongan sedari tadi.
"Ih Tu, tadi seru banget deh pas si setannya muter kepalanya gitu. Keren!" Pandu terlihat antusias dengan kembali menceritakan film yang tadi mereka tonton bersama. Berbeda dengan Ratu yang memasang wajah sebal.
"Gue gak suka filmnya Du" Jawab Ratu singkat sambil membuka-buka daftar menu makanan. Pandu bingung.
"Maksudnya gak suka gimana? Bukannya tadi lo menikmati juga?" Pandu menatap Ratu. 'Menikmati mata lo peang' Gerutu Ratu dalam hati.
"Gue sebenernya gak suka sama film yang berbau horror, karena gue pernah trauma sama satu kejadian waktu kecil. Tadi gue cuma pura-pura menikmati doang, sebenernya gue takut"
"E-h m-a-af ya, Ratu. Gue gak tau, sumpah gue gak tau" Pandu mencoba menjelaskan.
"Gakpapa kok, malah sekarang gue rasa trauma gue agak sedikit ilang. Gak tau kenapa, aneh banget"
Ratu mencoba mencerna apa yang dia katakan barusan, tetapi memang benar. Rasa takutnya perlahan hilang."Yaudah kalo gitu. Lo mau pesen apa?" Tanya Pandu mengangkat alisnya sebelah.
"Samain aja sama lo" Jawab Ratu. Setelah dipesan tak lama kemudian makanan pun datang dan mereka pun segera menyantap makanan tersebut sambil sesekali mengobrol.
"Lo gak perlu takut. Gue yakin lo bisa ngilangin trauma yang lo rasain sejak kecil itu" Pandu menatap Ratu penuh arti, memegang tangan kiri Ratu mencoba menenangkan.
"Thank You Pandu" Ratu membalas perkataan Pandu dengan raut wajah gembira. 'Pandu, lo orang yang gue cari selama ini'.
***
Setelah makan tadi, mereka langsung cepat bergegas pulang. Tak lupa Ratu telah membeli 1 bungkus martabak ketan special khusus mamah tercintanya. Tak terasa mereka sudah tiba di pintu gerbang rumah Ratu. Mereka masih didalam mobil dengan penuh rasa canggung.
"Ratu" Panggil Pandu.
"Mmm?" Ratu menoleh.
"Gue minta Id Line lo boleh?" Tanya Pandu lagi. Serously? Pandu minta Id gue? Ini cuma mimpi kan? Tanya Ratu dalam hati.
"Id Line gue?" Tanya Ratu, dia masih bingung.
"Yaiyalah Id Line lo, masa Id Line mamah lo" Jawab Pandu sambil ketawa.
"Id Linenya @ratuindira. Oh iya gue masuk ke rumah duluan ya takut mamah ngomel juga tadi soalnya janji gak bakal pulang malem. Martabaknya juga takut keburu dingin" Ratu membuka knop pintu mobil. Dan ketika dia melangkahkan kakinya untuk pergi, Pandu memanggil namanya lagi.
"Ratu" Ratu pun menoleh.
"Jangan lupa bales chat gue ya jangan di block loh awas!" Ucap Pandu yang membuat Ratu mengangguk.
Ratu kembali berjalan, lalu Pandu memanggilnya lagi. Ini yang ketiga kalinya.
"Ratu" Panggil Pandu lagi.
"Apaan lagi Pandu? Gue mau masuk rumah nih takut dimarahin m-"
"Good Night kuda poni!" Seketika ucapan itu membuat jantung Ratu berdegup kencang dan kedua pipinya merah merona. Ratu bergegas pergi tanpa membalas ucapan Pandu dan cepat-cepat masuk ke dalam rumah dengan salah tingkah. Pandu yang melihatnya dari luar hanya bisa tertawa melihat tingkah Ratu tersebut.
Malam ini adalah cerita keparnoan gue yang berujung manis. - Ratu
***
- Hiii readers. Makasih ya kalian udah mau nyempetin baca cerita ini. Gue seneng bangeddd! 😂
- Sampai ketemu di chapter selanjutnya!
- Jangan lupa vote&comment💕
- Kasih saran juga yaaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pandu Is Mine
Teen FictionMenceritakan seorang remaja yang tidak sengaja bertemu dengan 'cogan' ketika sedang mencari kelasnya dikoridor sekolah, 'cogan' tersebut juga membantunya mencarikan kelas. Dari situlah cerita ini berawal ... - Publish : 17 Desember 2017. Update ceri...