Tentangku

185 19 4
                                    

Aku Nahkoda Kapalku

Aku, hanyalah makhluk lemah yang dikirim ke bumi oleh Tuhan, penyuka durian yang dijebloskan ke sekolah oleh ayahnya. Dididik agar bisa berbahasa yang baik, hanya untuk menyatakan cinta monyet dengan lugu.

Aku bukanlah orang yang baik, bukan pula orang yang jahat. Sifatku diantara keduanya. Namun, jika aku bukanlah orang yang baik dalam satu hal, bukan berarti aku jahat dalam hal yang lainnya. Semua hal tidak bisa dipukul rata, karena orang yang buruk dalam matematika, bukan berarti buruk pula dalam asmara.

Sekali pun aku bukanlah orang yang jahat, bukan berarti aku ingin dipandang baik, begitu pula sebaliknya. Menurutku, aku hanya perlu tetap pada diriku, tidak perlu menjadi orang lain, dan aku pun tak menuntut orang lain agar sepertiku. Aku hanya ingin terus bertransformasi, agar menjadi lebih baik lagi. Terus berkembang dari pengalaman di masa lalu, sebagaimana metamorfosa yang terjadi pada kupu-kupu. Mulai dari kepompong dan ulat yang hina, hingga menjadi kupu-kupu yang sempurna. Semata-mata untuk terbang tinggi menjulang, tanpa lupa arah untuk kembali pulang.

Sekilas tentang diriku, jiwa yang berada dalam tubuhku. Seseorang yang tak suka ketika dibanding-bandingkan dengan kepribadian orang lain. Sebab Ini adalah hidupku. Hanya aku dan Tuhan yang mengerti, aku pula yang menjalani. Suatu saat jika aku ingin bertualang ke laut, akulah nahkoda dalam kapalku. Aku pula yang menentukan mana pulau yang harus aku tempuh. Dia tetaplah dia, dan aku tetap pada diriku. Tidak usah dibanding-bandingkan. Sebab dia bukanlah aku, membandingkan tidaklah perlu.

Tertanda,
Ikhsan Hirata

Senja dan PermataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang