Why Not-2

73 48 21
                                    

Tidak hanya diam Manda masih dendam dengan Alex dan Richard, Manda menunggu mereka berdua di depan sekolah, namun nasib malang jatuh kepada Alex dia di tahan oleh manda dan di beri pelajaran, sebaliknya dengan Richard yang lolos dari manda, dan kebetulan Ririn sedang berhadapan dengan kepala sekolah untuk membicarakan tentang kartu pelajarnya yang hilang.

*Alex keluar dari gerbang sekolah,dan manda langsung memberhentikan Alex dan berkata.*

"Ha ha ha,Alex dan seorang temannya yang tidak kelihatan batang hidungnya, menganggu gue pas di depan kelas gue,dengan beraninya ngedorong gw." (Ujar Manda dengan nada yang menantang)

"Apaan sih? Maksud lu apa? Lu kenapa ngusik ade kelas? 5000 ga cukup buat diemin mulut dan sifat sampah lu itu? " (Jawab Alex sambil melepas helm nya)

"Banyak bacot lu! "  (menampol pipi kanan alex dan melanjutkannya di pipi kiri)

*Alex terdiam menahan amarah, dia tidak bisa berbuat apa-apa, dia berfikir "kalau gue lawan, nanti gw di bilang bencong sama yang lain, kalo gw diem,gw makin di tindas, udah gw diem aja, gw mau tau sampe mana" dan dia akhirnya memilih untuk berdiam diri saja.*

"Woi banci,kenapa diem?takut?sok jadi pahlawan gw ladenin malah diem?besok kerumah gw,gw kasih rok buat lu!" (Ujar Manda sambil menendang ban motor Alex)

"Kurang apa?masih ada yang mau di selesain?gw ga punya waktu ngeladenin orang sampah kaya lu." (Jawab Tian dengan tegas kepada Manda)

"Sampah? kita lihat siapa yang sampah."  (Manda kembali memukul Alex,tidak sama seperti tadi, kali ini dia lebih kejam, dengan memukul Alex berkali-kali)

*Ririn pun keluar dari gerbang dan langsung melihat Alex yang sedang di pukuli oleh Manda, dan Ririn langsung lari ke arah Alex dan mencoba menenangkan Manda.*

"Kalau ada masalah sama saya, gausah di lampiaskan di lain orang, ka Alex gatau apa-apa jangan sampai saya laporkan kamu ke kepala sekolah! " (Ujar Ririn dengan nada membentak)

"Ha ha ha, Ririn bocah kecil yang di rebutin banyak lelaki di sekolah,ingin menjadi pahlawan seperti bocah ampas satu ini? "   (Jawab Manda sambil menendang Alex yang terjatuh di saat dia memukulinya berkali-kali tadi)

"Cukup!enteng sekali anda bicara,entenh sekali kaki dan tangan anda, jangan karna anda senior saya, saya takut kepada anda, selagi saya benar, saya akan menghadapi anda!" (Balas Ririn karna tidak suka kelakuannya terhadap Alex)

(Alex memegang tangan Ririn dan berbisik kepada Ririn)  "hei, udah, kaka gapapa, bantu kaka bangun, kita ketempat lain dulu sebentar untuk beristirahat."

"Yaudah kak, tapi kaka gapapa kan? " (Tanya Ririn dengan Cemas)

"Iya udah gapapa, yu bangunin kaka, kita langsung pergi." (Memegang tangan Ririn dan berdiri)

"Manda,kalau berasa urusan lu belum kelar, kita kelarin besok, gue gasuka berantem gue udah gamau ngecewain orang yang gw sayang.Yu Rin naik ke motor kita pergi." (Ujar Alex kepada Manda yang masih tertawa-tawa)

"Sana kalian,pergi jauh-jauh, tapi ingat,gue bakal bikin hari-hari kalian ga tenang! " (Jawab Manda)

*Ririn menaiki motor Alex, dan mereka pergi kesalah satu taman dekat sekolah, sesampainya disana Ririn langsung melihat luka dimuka Alex.*

(Memegang muka Alex dan berkata) "Kak?kenapa lagi sih? yang kemarin aja belum sembuh,malah bikin luka lagi."

(Memegang tangan Ririn yang sedang fokus melihat luka lecet di wajahnya dan dia membalas pertanyaan Ririn) "Dia ga senang pas tadi kaka nyelamatin kamu dari tangan dia,dia emosi, jadi dia langsung nge babi buta kaka."

"Kak laporin kek,Ririn mohon, Ririn gamau kaka kenapa-napa lagi, apalagi kalau nanti temen sekelas Ririn yang kena gimana?" (Ujar Ririn dengan raut muka yang sedih)

"jeh dia galau, udah sih tenang, dia mah cape sendiri nantinya,kalu teman sekelasmu ada yang kena, bilang kaka aja, biar kaka yang urus oke." (Jawab Alex dan menenangkan Ririn yang sedang khawatir)

"jih apa sih yeh, ga galau cuman takut kejadian aja,namanya kaget udah 2 tahun di sekolah baru ini ada masalah sama kaka kelas." (Ujar Ririn)

"Ih bawel, udah makan?makan baso yuk? " (Tanya Alex)

"Eehh, belom, eehh gimana ya? "  (Jawab Ririn dengan ragu, karna berasa tidak enak,karna baru ketemu sudah mengeluarkan uang untuk makan)

*Karna tau Ririn belum makan,Alex langsung memanggil tukang bakso dan memesan 2 bakso,Alex memesan bakso tidak memaki sambal, karna dia belum tau selera makan Ririn.*

"Rin?kalau mau make sambel ambil sendiri aja yah, ga tau selera Ririn soalnya hehe." (Ujar Alex)

"eehhh.. Makasih kak jadi ga enak, iya ka nanti ngambil sendiri kok." (Jawab Ririn)

*Makanan mereka pun tiba, dan mereka berhenti bicara untuk segera memakan pesanannya.*

~Selesai Makan.~

"Udah kenyang belum Rin? " (Tanya Alex)

"Eehh, udah kak, pulang ayu, udah sore blom izin sama mamah soalnya." (Jawan Ririn)

"Yaudah yu, bentar bayar dulu" (Alex membayar makanannya dan langsung menuju ke motor untuk segera mengantar Ririn pulang)

~Sampai dirumah Ririn~

"Makasih udah nganter pulang ya kak, kalau mukanya sakit telepon aja nih" (memberikan sepucuk kertas yang berisi nomor HP Ririn)

"Eh iya sama-sama, kaka pulang yah, tunggu aja,nanti kaka chat kok." (Jawab Alex)

"Iyaa kak, di tunggu hehe." (Jawab Ririn tersipu malu)

"Yaudah kaka pulang dulu,dahhh..." (Ujar Alex dan segera menuju rumahnya)

~Sampai Rumah~

*Alex membuka HP untuk mengsave nomor yang di berikan Ririn tadi,setelah selesai mengsave, dia langsung mengechat Ririn.*

Alex :  "Halo Halo."

Ririn:"e siapa ya?"

Alex:"Lelaki yang mengantar mu pulang."

Ririn:"Oh ka Alex,di telepon aja kak ga biasa chat."

*Selesai membaca chat dari Ririn,Alex langsung menelepon Ririn.*

~Tersambung dalam telepon ~

"Halo Rin? " (Ucap Alex mengawali pembicaraan)

"Halo kak, hehe, lagi apa?gimana mukanya?mendingan?" (Jawab Ririn)

"Udah ga sakit,masih bengep aja, dia nampolnya kaya mau ngebunuh gitu, ga mikir dulu " (Balas Alex)

"Hemm iya sih dia itu siapa sih kak? Kok segitunya ya?" (Tanya Ririn)

"Dia bukan siapa-siapa,ga ada sangkut pautnya sama sekolah kita, emang sifatnya dia aja yang begitu. " (Jawab Alex)

"Owh gitu ya kak, tapi kenapa kaka diem aja?udah 2x kaka diginiin?nanti dia makin jadi sama kaka." (Ujar Ririn)

"Gapapa Rin, orang kaya dia kalau kita lawan ga ada capenya, percuma, kalau kita lawan dia, dia malah makin benci sama kita, bisa aja dia ngebunuh kita, itu alasan kenapa kaka selalu sabar ngehadapin dia." (Jawab Alex)

"Yaudah ka,tapi lain kali hati-hati yah, Ririn mau tidur udah kecapean,dadah,selamat malam untuk nanti." (Ujar Ririn)
"Dah Rin" (Jawab Alex)

*Mereka berdua berhenti berkomunikasi karna waktu sudah menunjukan jam 9 malam, sudah waktunya buat mereka tidur, karna besok harus sekolah seperti biasa.*

Hai Readers Stay Ya Di Cerita Ku
Vote Coment nya jangan lupa,nanti di feedaback kok

Aku Bukan Thor yang sesungguhnya,aku hanya mengisi waktu luang saja,dan aku hanya ingin berusaha menjadi temanmu.

#Vote
#Coment
#TinggalkanJejak

Why Not? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang