Cerita 2 bagian 2

379 12 1
                                    

~Happy Reading~
❤❤❤❤❤❤❤❤❤

Akhirnya saat yang ditunggupun tiba, yaitu hari dimana bimbingan di IPB itu dimulai. Pertamanya Rara memang sangat antusias memperhatikan apa yang dijelaskan oleh dosen, tetapi lama kelamaan Rara menjadi malas untuk memperhatikan dosen.

Begitupun dengan hari hari selanjutnya Rara sama sekali tidak paham dengan apa yang dijelaskan oleh dosen.

Singkat cerita tibalah saat pengumuman juara dari Olimpiade Matematika. Juara dari Olimpiade ini akan menjadi perwakilan untuk ke tingkat Nasional.

Seperti yang sudah Rara duga ternyata bukan dirinyalah yang terpilih menjadi perwakilan tersebut. Saat itu Rara tidak merasa sedih karena ia berfikir masih ada tahun depan.
.
.
.
Saat ini Rara sudah kelas 8. Tibalah saatnya Rara mengikuti Olimpiade Matematika itu lagi. Berbeda dengan tahun kemarin, saat ini Rara merasa optimis menang.

Dan ternyata hasilnya tak sesuai harapan Rara. Ternyata Rara dikalahkan oleh adik kelas yang baru kelas 7. Saat itu Rara merasa mslu karena telah dikalahkan oleh adik kelas.

Meskipun demikian, Rara masih mempunyai kesempatan untuk menjadi juara satu ditingkat kabupaten.

Sama halnya seperti tahun kemarin perwakilan Olimpiade Matematika dibimbing terlebih dahulu selama satu bulan. Rara sangat malas untuk mengikuti bimbingan tersebut, karena ia merasa sudah paham dengan materi Olimpiade tersebut.

Singkat cerita tibalah saat pengumuman juara olimpiade tersebut. Rara merasa heran karena namanya tidak dipanggil. Itu artinya Rara tidak juara.

Hati Rara hancur seketika, air matapun telah siap untuk menetes, namun Rara buru buru mengelap air mata tersebut.

Hal itu sangat membuat Rara terpukul karena hampir dua hari ia tidak makan, yang Rara lakukan hanyalah menangis menyesali kesalahannya.

Untung saja ada yang nengingatkan ini pada Rara

"Untuk apa terus menangis tuk menyesali kegagalan yang telah terjadi, apakah dengan menangis kegagalan itu akan berubah menjadi keberhasilan? Tidak kan. Yang harus kamu lakukan sekarang adalah memperbaiki diri kamu agar tidak terjadi kegagalan kegagalan selanjutnya.
Kecewa memang boleh tetapi jangan terlalu larut juga."

Kata kata itu sukses membuat Rara berhenti menangis dan membuatnya mau menerima kegagalannya. Toh kegagalan ini juga akibat dirinya sendiri yang terlalu menyepelekan sesuatu.

Mungkin kegagalan ini juga menjadi karma untuk Rara karena telah menyianyiakan kesempatan emas ditahun lalu.

Jadi hikmah yang dapat diambil dari cerita diatas adalah :

"Jangan pernah menyepelekan sesuatu semudah apapun itu, sebab semudah apapun hal itu jika kita tidak berusaha maka kita akan gagal."

"Jangan pernah menyianyiakan kesempatan, karena kesempatan tak datang dua kali."

End
Oke guys karena ini cuma cerpen jadi ceritanya hanya dua bagian aja ya guys, oh iya btw ini cerita kaya cerita pengalaman author sendiri loh itulah alasannya kenapa cerita ini bergendre Nonfiction.

Jangan lupa vote dan comentnya ya guys.
Semoga suka sama ceritanya...

Jangan lupa baca juga quotes quotesnya, mungkin besok atau lusa author mau update quotes lagi.

~Thanks For Reading~
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

Reach Your DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang