Keluarga ???
Kasih sayang???
Adil???"Zie...!"
Seruan seseorang mengganggu kenyamannya bergelung dengan selimut.
"ck".Dia berdecak tanpa membuka matanya."apaan sih ini masih pagi".
"lo gak sembahyang?" seru seseorang yg mengganggu mimpi yg tak diingatnya.
"ck" Dia berdecak lagi namun kali ini matanya terbuka dan kakinya mulai turun dari ranjang,lalu berjalan menuju kamar mandi.
"Yu...ambilin gue handuk".Dia
berteriak dalam kamar mandi."ck...kebiasaan deh Zie..." seru Ayu kesal,sambil menggerutu dengan suara pelan. "tu anak bener bener dah,kadang gue heran, kenapa kalo dirumah dia kayak kucing anggora ck"
"cepetan yu,dingin nih" seru Ziella dg suara bergetar.
"bentar bego!!!,gue perlu jalan" jawab ayu dengan teriakan didepan pintu kamar mandi yg sedikit disentak kedalam.
"Thanks yuyuku sayyang"
"Eh kecebong air asin,sekali lagi lu panggil gue yuyu,gue bilangin adek lu kalo lu ngumpet dikos an gue" jawab ayu sambil berteriak.
"Idih...si yuyu sukanya ngancem".
Ayu mengindahkan gurauan Ziella kemudian mengubah ekspresinya menjadi serius. "Seharusnya lo gak harus selalu kabur begini Zie,lo harus bicara sama keluarga lo tentang apa mau lo dan perasaan lo!".
"jangan mulai deh yu...kalo lo gak suka gue bisa pindah kok!" seru ziella kesal.
Ayu menghembuskan nafas lelah,temannya satu ini lagi dalam mode keras kepala parah.
"ya ampun Zie,gue ni nyaranin aja biar lo gak selalu ngumpet kayak gini... "
"udahlah gue males bahas ini,lo sama aja sama April !" potong Ziella sambil beranjak mengambil mukena agar ayu tidak melanjutkan percakapan mereka.
¤¤¤
"Yu,gue cabut! Thanks buat tumpangannya" teriak Ziella sambil menutup pintu.
"lo mau kemana ?" teriak Ayu saat pintu sudah tertutup rapat.
'Dasar kepala batu' batin ayu sambil menghembuskan nafas lelah.Mengambil hp diatas nakas Ayu menghubungi April. "halo pril,si ziella cabut dari kos an gue"
"slow yu... Ini masih pagi"jawab april dengan suara serak bangun tidurnya. "lagian ya,biarin aja dulu nanti kalo suasana hatinya udah baikan juga dia balik"
"huft... Ya udah deh lo lanjut tidur lagi gue mau siap siap berangkat banting tulang"
"oke sampai ketenu ditoko".April memutuskan sambungan telepon mereka.
¤¤¤
"sepertinya gua harus terima tawarannya" gumam ziella didepan sebuah rumah besar didepannya.
Sebelum masuk melewati pintu besar itu Ziella menghembuskan nafas untuk mengurangi rasa nyeri yg tiba tiba merasuk dalam hati yang terasa menyesakkan.
"Assalamuallaikum"
"Waalaikumussalam... Ziella kamu pulang nduk?" jawab wanita paruh baya itu sambil menyodorkan tangan kanan untuk dikecup anak perempuannya.
"iya bu, Ziella mau ke kamar dulu... Nanti ziella mau bicara sama ibu dan ayah"
"yowes kono,ayahmu yo masih mandi" jawab ibunya sambil berlalu menuju dapur kembali.
'selalu begitu,apa mereka nggak khawatir sama gue karna gak pulang selama 3 hari' batin ziella sambil memandang ibunya yang berlalu dari ruang tengah.
''udahlah apa yg lo arepin zil?'' gumam Ziella sambil berbalik menaiki tangga menuju kamarnya.