02. Penghianat

2.1K 152 57
                                    

"Penghianat memang serasi dengan penggoda."

**

"Gilang!" panggil Rey yang memasuki apartemen Gilang, teman sekelasnya.

"Apaan? Ngapain lo malam malam kesini? Mau ronda malam?" tanya Gilang bingung dengan kedatangan Rey secara tiba-tiba. Beruntung saat ini Gilang belum tidur.

"Temenin gue, kita ke rumah Kevin," ucapnya dengan deru nafas yang memburu.

"Hah? Ngapain? Gila sih lo bertamu kerumah orang malem-malem," protes Gilang.

Rey tak perduli lalu manarik Gilang secara paksa menuju parkiran. Rey membawa mobil Gilang agar mereka tak terpisah kendaraan. Gilang hanya mengikuti tanpa banyak tanya. Meskipun di kepalanya muncul berbagai pertanyaan.

"Woi Kevin! Keluar lo! Keluar lo sini!" teriak Rey saat sudah tiba dirumah mewah bernuansa putih.

"Berisik uda malem, Rey. Tenang dulu." Gilang menenangkan Rey yang tersalut emosi.

"Anjing lo, keluar pengecut!" kesal Rey lalu menendang gerbang rumah Kevin.

"Adek ngapain?" tanya bapak bapak yang berseragam Security.

"A—nu Pak, orang yang tinggal disini kemana ya?" tanya Gilang sopan dan merasa tidak enak sudah membuat keributan tengah malam.

"Rumah ini sudah kosong seminggu yang lalu, Dek. Rumah ini uda dijual," ucap Pak Security.

"Oh gitu ya, kalau begitu makasih banyak ya, Pak."

Rey mendengus kasar, "Kemana lagi tuh anak."

"Ya udah lah, ini udah malem. Kita pulang aja, besok sekolah."

"Gue yang nyetir," ucap Rey saat sudah tiba dimobil.

"Ah, jangan. Tar mobil gue rusak, lo lagi emosi tar lo bawa ngebut. Gue bisa jadi perkedel sama emak gue," tolak Gilang.

Tapi Rey tetaplah Rey, ia keras kepala. Ralat. Sangat keras kepala. Alhasil, Rey membawa perlahan mobil Gilang sesuai dengan janjinya. Gilang tampak asik mengamati pemandangan malam yang sepi dan sunyi. Tiba tiba pandangan nya terkunci saat menemukan dua sejoli sedang berpelukan ditaman yang terletak tidak jauh dari rumah Kevin.

"Tunggu woi, tunggu. Berhenti sebentar," seru Gilang yang membuat Rey memberhentikan mobilnya mendadak.

Rey menatap Gilang bingung, "Kenapa?" tanya Rey.

"Ehh, itu bukan nya Rere ya?" tanya Gilang yang jemari telunjuk nya mengarah ke perempuan yang sedang asik berpelukan.

"Hm," jawab Rey singkat.

Rey memperhatikan dua sejoli itu dengan lekat. Seketika tubuh Rey panas seperti terbakar api. Ia keluar dari mobil dan berniat menghampiri mereka. Gilang mengikuti Rey yang entah ingin berbuat apa.

"BRENGSEK!" teriak Rey.

Ternyata dua sejoli itu adalah Kevin dengan Rere. Gilang hanya diam tanpa bicara sepatah kata pun. Hati Gilang terasa perih namun ia mencoba menyembunyikannya.

Move OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang