"Sampai sekarang sakit hati gak ada obatnya."
**
"Masa ya, kucing tetangga gue hamil, terus pemilik nya mencari bapak nya tuh bayi supaya tanggung jawab. Dan beritanya sampe masuk TV karna desas-desus nya tuh kucing diperkosa!" cerita Dirga yang amat sangat unfaedah.
"Astaga, apa banget sih," ucap Dara seraya memukul pelan bahu Dirga.
Angin bertiup seakan menyapu wajah Dara secara perlahan. Namun, butiran debu yang kecil tiba-tiba masuk ke mata Dara. Pemilik mata tersebut pun mengedipkan matanya berkali kali menahan perih. Reflek wajah Dirga mendekat lalu ditiup nya mata Dara secara perlahan.
Pria yang sedari tadi menahan emosi nya mati-matian pun akhirnya beranjak dari tempatnya. Dengan langkah besar dan terburu-buru ia menghampiri Dara. Ya, siapa lagi kalau bukan Kevin.
"Dar," panggil Kevin dengan cuek.
Serentak Dara dan Dirga menoleh ke sumber suara tersebut lalu segera merubah posisi mereka seperti semula. Dirga tampak biasa saja tetapi berbeda dengan Dara. Ia tak tahu maksud kedatangan Kevin kesini.
Dara hanya diam dan menunduk. Ia tak berani menatap mata Kevin yang masih berdiri di hadapannya. Dirga hanya diam karna tak tahu harus apa.
"Gue rasa lo masih bisa ngomong deh, kenapa gak jawab?" sindir Kevin yang melihat Dara hanya diam tanpa berniat menjawab panggilan nya.
"Kalo ngomong sama orang harus liat mukanya. Gak sopan banget," cibir Kevin.
Dara menaikan pandangannya dan tampak sesosok pria yang sudah menguras habis air matanya hingga sekarang. Pandangannya tak lepas dari wajah Kevin. Tunggu. Di muka Kevin seperti terdapat luka. Luka seperti habis di hajar namun entah dengan siapa.
Dara berdiri dari duduk nya kemudian tangannya terulur untuk menyentuh luka di pipi Kevin. Namun, dengan segera Kevin menepis tangan Dara kasar yang membuat gadis itu meringis kesakitan.
Kevin tampak acuh tak acuh. Lalu ia pergi meninggalkan Dara dan Dirga disana.
Bukan Dara namanya kalau gampang menyerah. Ia mengejar Kevin dan mencoba memegang luka di wajah Kevin untuk kedua kalinya.
Bruk
Dara tersungkur diaspal yang membuat bokongnya mencium aspal. Dara meringis, ia mencoba bangun tetapi tidak bisa.
Melihat pemandangan itu, Dirga berdiri lalu mendorong kasar Kevin, "Jangan jadi banci! Kasar banget sama cewe sih lo!" ucap Dirga merasa tidak suka pada sikap Kevin yang mendorong tubuh mungil Dara hingga terjatuh.
Dara hanya diam dan tak berkutik pada posisi nya. Ia menahan agar air mata nya tidak terjatuh pada saat ini. Beberapa siswa melihat kejadian itu lalu berbisik.
"Gak usah ikut campur!" ucap Kevin sewot.
**
"Lihat Kevin gak?" tanya Rere pada siswi yang sedang mengobrol dengan temannya.
Jari siswi tersebut menunjuk kearah tepat dimana ada Kevin, Dara dan Dirga, "Tuh, disana," katanya.
Rere menatap sebal gadis yang sekarang tersungkur ditanah. Ia berniat menghampiri dan memberi pelajaran pada Dara.
"Vin! Aku cariin kamu tadi," ucap Rere memecahkan ketegangan diantara Kevin dan Dirga.
Hah?
KAMU SEDANG MEMBACA
Move On
Teen FictionMelupakan memang tidak semudah membalik telapak tangan. 'Move On' sangat mudah diucapkan tetapi sangat sulit dilakukan. Jatuh cinta memang indah, tetapi putus cinta sama sekali nggak indah buat Dara. Kevin memutuskan hubungannya bersama Dara tan...