Tanpa Kepastian

Pagi yang cerah ini disertai kicuan burung-burung yang menari riang ke sana kemari. Tidak terasa baru kemarin aku memasuki aku mengikuti Ujian Nasional SMP dan melakukan sayonara bersama sobatku. Hari ini aku mulai memasuki sekolah SMA yang cukup terkenal dan terfavorit. "Alhamdulillah, akhirnya aku masuk ke sekolah yang bagus ini, walaupun rintangannya banyak tapi aku mampu melewatinya"batin Rena. Aku mulai berjalan di koridor sambil mencari papan pengumuman dimana?? ternyata sekolah ini cukup luas. Aku sudah mulai lelah. Tiba-tiba dari belakang ada yang menepuk pundakku " hallo, nama kamu siapa??" Tanya seorang cewek yang berparas cantik. Aku pun menjawab "Namaku Rena Putri , kamu siapa??" " namaku melinia,salam kenal yaa ayo kita menuju papan pengumuman" sahut melista. Akhirnya aku sam melin menuju papan pengumuman tak di sangka aku sekelas sama dia di kelas XB dan aku merasa senang bisa sekelas dengan beb mel. Beberapa menit kemudian kakak-kakak OSIS masuk ke kelasku membacakan peraturan dan memberi tahu perlengkapan yang harus di bawa besuk waktu MOS. Tanpa aku sadari dari tadi aku melamun karena melihat ada kakak kelas yang ganteng seperti oppa chanyeol😘😘 dan tiba-tiba brakk!! Suara meja yang di gubrak oleh kakak osis perempuan yang sangat menyebalkan "eh loe kenapa ngelamun mulu, loe denger pembicaraan kita kaga?" Kata kakak galak itu. " iya kak. Aku dengerin tapi tadi aku masih memikirkan sesuatu maaf" kataku sambil terbata-bata dan takut "makanya lain kali kalau ada yang bicara jangan ngelamun hargai yang bicara" itu suara kak rey.
Hari ini hari pertama aku masuk Mos. Kebiasaan aku yang melamun itu sampai saat ini juga belum hilang sampai-sampai namaku di panggil oleh kak rey ketua osis di atas panggung. Banyak pasang mata yang melihat aku seperti tidak suka bahkan ada yang histeris karena apa?? Kak Rey itu orangnya cogan banget, kulitnya putih , hidung mancung, tinggi pula. Tapi aku merasa gugup naik ke panggung karena kesalahanku yang suka melamun. Akhirnya aku di hukum untuk membaca puisi
Cinta
Memang aku akui cinta itu buta
Tapi apa kamu rela cinta itu curang
Bahkan cinta itu menghancurkan
Apalagi cinta tanpa kepastian
Cinta
Cinta itu memang anugerah
Cinta itu kadang juga bermanfaat
Tapi cinta itu juga menyesatkan
Cinta
Maaf sampai sekarang
Aku belum bisa memberi kepastian
Karena bagiku masalalu itu kejam
Dan tak layak aku ulangi untuk keduanya
Walaupun aku membacakan puisi itu dengan gugup bahkan puisi itu juga tidak pas. Salah sendiri di suruh baca puisi secara mendadak. Akhirnya MOS selama 3 hari sudah selesai. Pagi ini aku mulai masuk sekolah biasa.
Beberapa murid sudah berlarian melewati koridor untuk masuk kelas agar tidak telat. Bunyi bel masuk sudah terdengar, kemudian Bu was masuk guru Bahasa Indonesia selaku wali kelasku juga " anak-anak saya selaku wali kelas XB mau mengadakan pemilihan pengurus kelas" kata bu Was. Akhirnya pemilihan itu selesai. Aku menjadi Bendahara di kelas.

Hari demi hari udah aku lalui..hari ini aku sangat jengkel karena ketua kelasku yang bernama Rendi itu orangnya sok pintar, sok cakep , pedenya berlebihan. Aku benci sama dia setiap aku melakukan apa pasti dia usil mengerjain aku.

Maaf yaa ceritanya masih kurang bagus😊😊masih awal membuat cerita..pantangin terus yaa ceritanya😀😀