"Woy kebo bangun woy!" Jongin menyibakkan selimut yang menutupi badan adiknya, menyalakan lampu utama kamar, tak lupa untuk membuka gorden jendela dengan lebar yang membuat sang pemilik kamar terbangun dari tidurnya dengan dahi bertaut mendapati cahaya dalam jumlah yang banyak secara tiba-tiba.
"Apaan sih kak? ini kan Minggu"
Jongin tertawa kecil "Gimana tadi malem? udah kenalan sama Pak Hartono?"
Leony melemparkan bantal tepat ke kepala Sehun "Sialan lo" umpatnya. "Lo tuh ya, gue tersiksa disana, elo malah asik-asik ngewe sama Liana"
Kini gantian Jongin yang melempar bantal pada Leony, "Siapa yang ngajarin lo kata-kata begituan?" ucap Jongin masih sedikit terkikik.
"Elo yang ngajarin gue, bego!" ucap Leony "ada apa sih lo bangunin gue pagi-pagi?"
"Itu mamah nyuruh lo buatin teh jahe buat dia"
Leony mendesah malas dan kembali mencari posisi yang nyaman untuk tidur kembali "Kenapa engga lo aja sih yang buat?"
"Gua mana bisa"
"Ck! kan udah berkali-kali gue ajarin cara buatnya"
"iya tapi gak seenak elu kalau buat, udahlah cepetan buat sana, entar gue yang beresin tempat tidur lo" ucap Jongin
Dengan malas Leony berjalan ke dapur untuk meracik teh jahe. Memang, di rumah ini Leony jagonya dalam membuat teh jahe, beruntung Leony sempat berguru ke Mas Hono sebelumnya.
Setelah selesai membuatkan teh jahe untuk mamahnya, Leony kembali ke kamarnya dan mendapati kamarnya telah rapi. Ia mengambil ikat rambut dan mengikat rambutnya yang sedikit berantakan. Turun kebawah mengambil selembar roti, memakannya hingga habis, minum susu lalu menyusul Jongin yang telah menunggunya di garasi.
"Eh dek, nih keluarin" kata Jongin sembari melemparkan kunci mobil audi hitam milik mamah. Sedangkan sang kakak mengeluarkan Jeep Rubicorn hitam milik papahnya dari garasi. Sedangkan mobil Jongin sudah berada di luar.
"Kak, motor-motornya lo yang keluarin ya dongkrak dua, ga bisa ngeluarin gue"
"Selow.. yang penting yang besar besar dulu nih" ucap Jongin.
Sudah menjadi kebiasaan bagi kakak beradik ini di Minggu pagi untuk saling membantu mencuci mobil dan motor.
"Kak, lo tahu gak sih, temen-temen papah tuh jayus-jayus banget, niatnya mau bercanda tapi krik" Ucap Leony sambil menyabuni bodi mobil mamahnya sebelah kiri.
Jongin yang sedang di sebelah kanan mobil sedikit menjinjit untuk melihat adiknya di sebrang. "Pak Hartono?"
"Iya"
"Bahahhaha" Jongin ketawa dengan girangnya "Gimana kabar anaknya si Joseph? lu udah dijodohin sama dia?"
Sontak Leony mengibaskan tangannya, berusaha untuk menciprati kakaknya dengan shampoo mobil "Sialan lo" katanya "kok lo tahu anaknya Joseph?"
"Asal lo tahu aja, dulu waktu kecil gue setiap tahun diajak mamah papah ke acara tahunan, lo mah enak enakan main di TPA" ucap Jongin "Nah gue mainnya sama si Joseph ini dah, tapi lo jangan mau sama si Joseph dia ngondek tahu"
Leony mengangguk kecil "Dia kuliah di Manchester sekarang, hebat kali"
"Wow lumayan mendukung jadi adik ipar"
"Sialan lo!" Sekali lagi Leony mengibaskan tangannya pada Jongin.
Jongin mengindar dan tertawa "Habisnya lo sih gak pernah pacaran, selama 18 tahun lo hidup gak pernah pacaran? Apa kata dunia?"