Jangan lupa voment ❤
Aiyra Adheera cewek berambut cokelat panjang yang sedang duduk di kursi barisan paling belakang pojok menatap sendu foto yang ada di ponselnya.
"Lo kemana sih Sa? Gue kangen," ucapnya dengan lirih. "maafin gue,"
"Udah lama banget Yra, lo masih belum lupain juga?" tanya Enrico yang ada di sebelah Aiyra.
"Belum Ric, masih banyak yang mau gue bicarakan sama dia,"
"Lupain dia, buka hati buat orang lain,"
"Dengar ya Enrico Wardhana, udah berapa kali gue bilang buka hati itu hal yang gak segampang kayak buka pintu!" balas Aiyra tajam.
"Dengar ya Aiyra Adheera, ngedekatin orang yang gagal move on itu juga gak segampang kayak nungguin lo yang cuma berjam jam nunggu download-an drakor lo, " Enrico membalik perkataan Aiyra.
"Lah gue kan gak nyuruh lo dekatin gue, "
"Hah! jangan nyesel aja kalau gue juga ikutan pergi sama kayak dia, " Enrico tersenyum miring menatap Aiyra.
"Baperan najis, " cibir Aiyra.
"Ric, lo belum nemuin juga lokasi Aksa? " tanya Aiyra setelah keheningan menyelimuti.
Enrico menyalakan ponselnya lalu menggeleng "belum, kan udah gue bilang dia gak di indonesia,"
"Yaudah coba lo lacak di negara lain, " kata Aiyra yang sedang bermain game di ponselnya entah sejak kapan ia sudah memulai gamenya.
Enrico melotot mendengar perkataan Aiyra "ehh monyet lo kira gampang? Sedangkan di indonesia aja kadang susah, "
"Ehh monyet yaudah sans aja dong, " balas Aiyra nyolot.
"Yaudah, "
"Ihh gak seru lah gamenya Ric, " adu Aiyra meletakkan ponselnya di atas meja.
"Gak ada yang nyuruh lo main game itu, "
"Ric, "
"Paan"
"Ketus banget sih lo hari ini ah! Kesel gue, "
"Iya iya apaan Aiyra sayang,"
"Bolos kuyy, malas gue belajar sama Nining, " ajak Aiyra sambil memilin baju Enrico.
"Yra, jangan buat gue makin deg-degan, "
"Ha? "
"Lo tau sendirikan, gue kalau dekat dengan lo sering deg-degan? "
Aiyra mengangguk.
"Dengan lo kayak gituin baju gue lo makin buat gue deg-degan anjirr, makin susah move on nanti gue sama lo, " Enrico bangkit dari kursinya menjauh dari Aiyra.
Aiyra terkekeh mendengar perkataan Enrico yang blak-blakan "jadi gak mau nih bolos sama gue? " teriak Aiyra.
"Kalau bolos gak usah di teriakin juga njirr! Ketahuan nanti! Lama gue tinggal, " balas Enrico dengan suara tak kalah nyaring seperti Aiyra tadi.
Aiyra yang mendengar terkekeh lagi, ia mengambil ponselnya dan langsung berlari mengejar Enrico yang sudah lumayan jauh.
***
Aiyra's POV
"Lo tau sendirikan, gue kalau dekat dengan lo sering deg-degan? "
Gue kaget pas Enrico bilang gitu. Tapi gue ngangguk aja.
Gue sedikit cerita tentang kehidupan gue ya.
Nama gue Aiyra Adheera anak tunggal, gue sebenarnya punya adik tapi udah meninggal.
Gue bukan termasuk most wanted sekolah, tapi banyak juga yang kenal gue. Gue tipe orang yang susah berbaur tapi bukan berarti gue gak ada kawan. Gue dingin sama orang baru.
Enrico Wardhana? Dia teman gue satu satunya yang paling dekat. Awalnya gue juga dingin banget sama dia tapi setelah gue flashback ke beberapa tahun lalu gue gak mau kehilangan atau pun nyesel lagi.
Gue tau Enrico suka sama gue, udah berapa kali dia nembak tapi karena ingat satu orang gue tolak, Aksa Delvin orang pertama kali yang kenalin gue sama yang namanya karma.
Gue masih nunggu dia balik, iya bisa di bilang gue egois setelah nyuruh dia pergi sekarang gue mau dia balik lagi. Masih banyak yang mau gue omongin, dia ngilang gitu aja tanpa kasih kabar kalau mau pergi.
Enrico, dia udah sering gue suruh pantau kebaradaan Aksa tapi nihil tetap gak jumpa.
Gue gak tau gimana perasaan Enrico tiap gue ngomongin atau apapun itu yang berhubungan sama Aksa yang jelas gue gak peduli. Iya udah berapa orang yang bilangin kalau gue egois, jahat, gak berperasaan. Untungnya dia ngertiin gue.
***
"Yra, " panggil Enrico yang lagi ngisap rokoknya. Gue tadi ngajak dia cabut dan berakhirlah di belakang sekolah.
"Whut? "
"Kalau Aksa balik lagi gimana? "
"Yaudah bagus, "
"Gue suka sama lo, "
"Udah tau, " jawab Aiyra enteng.
"Suka sebagai cewek bukan sebagai teman, "
"Udah tau,"
"Kalau lo juga suka sama gue? " Tanya Enrico.
"Iya, sebagai teman, "
Enrico menghela napas "gue mau move on-"
"Terserah, asalkan lo selalu ada di samping gue dan jangan tinggalin gue, " potong Aiyra yang sekarang sudah menetap sendu Enrico
Enrico terkekeh pelan membalas tatapan Aiyra "lo egois gak pernah mikirin perasaan gue, "
"Mianhae, " kini Aiyra menundukkan merasa bersalah.
"Kasih gue kesempatan sekali gak bisa ya Yra? " tanya Enrico.
***
Jangan lupa voment.Hayyy! Ini cerita pertama gue, singkat cerita sebenarnya gue udah pernah nulis di lapak gue satu lagi, tapi karena ada problem jadi gue buat new account dan cerita baru. VOTE PLEASE!
TEKAN ❤⏬
KAMU SEDANG MEMBACA
Exspecto
Teen Fiction"Lo tau hal yang paling gue benci? nunggu. Setelah sekian lama akhirnya lo muncul juga " teriak seorang cewek dibelakangnya. "Sori, lo siapa? "