02

20 4 1
                                    

Aku selalu mengingat bahwa kamu adalah seorang yang pernah membuat ku melewati hari-hari ku yang paling berat walau setelahnya kamu meninggalkan dengan sejuta kenangan yang begitu berat ku lupakan - Aiyra Adheera


***


Author's  POV

Lagi lagi teringat satu orang ketika aiyra ingin membuka hati, Aksa. Entah mantra apa yang diucapkan Aksa sehingga ia mendapat karma.

Aiyra membuka email  di ponselnya, jari jarinya bergerak lincah menuliskan sesuatu disana dan mengirim ke nama Aksa. Dari mana Aiyra bisa mendapatkan email Aksa? Tentu saja Enrico yang menemukannya.

Ka, dimana? Gue kangennnn

ka, gue rasanya mau mati nungguin lo

ka jebal. Lo gak tau kan artinya? Sini kerumah gue, gue kasih tau semua arti bahasa korea.

lo jahat!!

we kampret balas gak lo! Gue bakar nih rumah lo mau?

masih gue liatin,

alah sok banget lo njir! Gak ingat lo dulu pernah kirim sms menggelikan ke gue? Sok sok gakmau balas lagi! Musnah lo sana!

ehh jangan! Masih banyak yang mau gue bilang sama lo

JENJANG!!

Sudah beribu ribu pesan yang Aiyra kirim tapi hasilnya tetap nihil, Aksa tidak pernah membalasnya. Seperti inikah rasanya ketika Aksa menunggu chatnya? Kalau tau begini rasanya Aiyra pasti akan membalas semua chatan Aksa dulu dulu.

Halo, cewek cantik yang susah dimiliki! sapa cowok yang ada di depan rumah Aiyra.

Ehh gembel ngapain lo lewat sini? Pergi sono! usir Aiyra.

Anjirr gue bukan gembel,

Anjirr lo ngerasa? Gue tadi kan gak sebut nama lo, Aiyra memasang muka sok kaget.

Disini cuma ada lo sama gue terus lo ngomong sama siapa? Hantu? tanya Enrico.

"Iya lo hantunya, " Enrico tak membalas ucapan Aiyra melainkan langsung pergi.

Ric! panggil Aiyra ketika Enrico mau meninggalkan dia.

Apa?

Aiyra diam sejenak udah tau Aksa dimana?

Ohiya udah! seru Enrico.

Serius Ric?! ucap Aiyra berharap. Enrico mengangguk mantap tapi-

Tapi kenapa?

Tapi bohong, Enrico tertawa begitu pula Aiyra sambil mendekati Enrico yang hanya berapa langkah darinya.

Enyah lo setan! pekik Aiyra memukul kepala Enrico.

Sakit by,

By palak lo! Babi kali, Aiyra melotot kepada Enrico. emang, Enrico terkekeh.

Aksa dimana?

"Gak tau gue sayang udah berapa kali gue bilang, " Enrico mengacak rambut Aiyra.

"Ric, "

"Apa? " Aiyra tidak langsung menjawab ia menatap lekat mata Enrico. "Bunda nyuruh gue pindah,"

"Kemana? " tanya Enrico menunduk memutuskan tatapan mata Aiyra.

"Dikasih pilihan, pertama keluar indonesia di Singapore atau gak Malaysia, kedua tetap di indonesia tapi gak di Jakarta,"

"Kenapa? "

"Gak tau, Bunda gak ngasih tau,"

"Terus lo mau? "

"Kenapa nggak?  Mungkin itu juga bisa membantu gue nemuin Aksa, "

Enrico terdiam, kenapa harus Aksa Aksa terus, "Kapan? "

"Masih lama sih mungkin 2-3 bulan lagi, "

"Terserah, gue nyuruh lo untuk tetap disini juga kayaknya percuma,"

Aiyra tersenyum menepuk bahu Enrico pelan lalu berjalan masuk rumah.

***

Enrico's POV

Gue kaget pas Aiyra bilang mau pindah.

Gue mikir yang ada makin susah buat dapatin Aiyra walaupun udah berapa kali Aiyra bilang jangan banyak berharap lebih sama dia.

Emang salah kalau gue berharap lebih? Hay buat kalian semua yang bilang jangan terlalu berharap, gue tanya emang ada UUD yang melarang tentang berharap? Berharap adalah hak segala bangsa.

Gue tau sebenarnya Aksa ada dimana, cuma gue gak mau bilang. Gue bohong kalau bilang gue gak tau dia dimana, gue juga bohong kalau bilang Aksa ada di luar negeri, iya Aksa ada di indonesia, jadi buat Aiyra gue minta maaf udah bohongin lo.

Enrico : good night!  ini gak ada hubungannya sama perasaan gue tapi gue pastiin dimana ada lo disitu ada gue, mengingat sifat lo yang susah berbaur.














Holla! Jangan lupa likey likey ❤ Voment nya tolong chingu ❤🙏

ExspectoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang