"Aku tidak ingin berkomitmen dengan siapapun."
Aku tertawa sinis. Lagi - lagi sebuah kebohongan keluar dari mulut manismu itu.
Tidak. Aku tidak marah ketika kamu lebih memilih dia pada akhirnya dibanding aku yang hanyalah sahabatmu.
Aku tidak menyalahkanmu atas sakit hati yang kudapatkan karena melihatmu tertawa bahagia bersamanya. Ini adalah murni kesalahanku.
Aku tidak membencimu atas perlakuanmu yang selama ini kuanggap sebuah perlakuan istimewa untukku. Karena sekali lagi, itu adalah murni kesalahanku yang terlalu berharap kepadamu.
Namun, aku kecewa. Aku kecewa karena kamu selalu berbohong kepadaku.
Tidak ingin berkomitmen? Lalu, apa yang sedang kamu lakukan dengannya? Bermain layang - layang?
Sungguh. Kurasa kamu dan kebohongan adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepatah Kata
AcakSepatah kata yang tidak pernah tersampaikan yang berasal dari lubuk hati yang paling dalam.