Dan disinilah aku,di tengah-tengah rindu yang memburu menanti kehadiranmu yang semu.
-Author-🎈🎈🎈
Track - Look What You Made Me Do
Jam pelajaran terakhir bagaikan hujan di siang yang panas. Selalu dinanti-nanti. Rala menyenderkan punggungnya ke kursi dan meluruskan kaki jenjangnya kedepan. Semilir angin siang itu terasa panas,bahkan beberapa siswi di kelas Rala menggunakan buku mereka untuk dijadikan kipas.
Rala diam-diam menenggak habis air putih dari botol tupperware nya. Saat sedang enak-enaknya melepas dahaganya,suara bentakan terdengar nyaring di telinga Rala.
"Paralangit!" bentak Bu Mia,guru Bahasa Inggris. Sontak semua sorot mata murid di kelasnya menatap Rala. Rifqi yang ada disebelah Rala hanya bisa menenggak saliva nya dengan susah. Sorot mata Bu Mia tajam dan seperti mengintimidasi.
"Ngapain kamu minum di saat pelajaran saya berlangsung!" bentak Bu Mia. Rala menghela napas pelan,lalu menegakkan punggungnya. "Maaf Bu,saya haus bandel. Nggak bisa ditahan lagi,kalo saya nggak minum ntar saya dehidrasi. Trus nanti saya pingsan,siapa yang repot?" jawab Rala enteng. Bu Mia hanya melongo mendengar jawaban muridnya itu. Tawa seisi kelas pecah.
"Anjirr lo La,bisa aja ngejawab Bu Mia" desis David di sebelah telinga Rala. Rala hanya tersenyum puas melihat Bu Mia melongo. Lalu Bu Mia menyuruh Rala keluar kelas. Kesempatan ini jarang-jarang didapatkan oleh anak-anak yang lain. Kali ini Rala beruntung.
Rala keluar dari kelas. Berjalan sambil bersenandung kecil di sepanjang koridor. Di telinganya sudah tersumpal dua earphone putih yang terhubung ke ponsel di tangannya.
"I found a love for me
Darling just dive right in
And follow my lead
Well I found a girl beautiful and sweet
I never knew you were the someone waiting for me
'Cause we were just kids when we fell in love.."Rala berniat menuju ke kantin,namun niat itu ia urungkan. Karena matanya menangkap gerombolan Fanya. Seantero sekolah tau kalau Fanya and the geng selalu membuat keributan. Apalagi kalau sudah menyangkut adik tingkatnya yang menurut mereka terlalu centil.
Namun sayang,saat akan berbalik Fanya memanggil nama Rala. "Rala!" teriak Fanya dari kantin. Rala bergegas pergi dari sana,namun ia kalah cepat. Tangan Fanya sudah bergelayut manja di lengan kekar Rala. Rala hanya mendengus sebal sambil menatap ke arah lain. "Kamu kemana aja sih? Dari kemarin aku telponin,line,whatsapp,sampai DM kamu,ehh kamu sama sekali nggak ngeread." ucap Fanya sebal. "Gue sibuk." balas Rala singkat. Fanya hanya mendengus sebal.
Fanya adalah kakak kelas Rala. Ia kelas XII. Fanya adalah vokalis band bentukan SMA Brawijaya. Selama hampir 2 tahun,sejak Rala masuk SMA ini ia selalu merasa risih karena diganggu oleh Fanya. Namun,Rala hanya menganggapnya sebagai angin lalu. Fanya selalu berusaha untuk menarik perhatian Rala agar ia peka pada Fanya. Tapi yang ia dapat hanya ucapan irit dari Rala.
"Hari ini temenin aku ke mall yuk!" ujar Fanya bersemangat. Rala menatap datar gadis di sampingnya kemudian menjawab,"Gue sibuk,ajak aja David. Dia hari ini kayaknya free.". Fanya berdecak sebal. Lagi-lagi David. Ia merasa muak selalu saja Rala menolak ajakannya untuk jalan berdua. Dan malah menyuruhnya pergu dengan David.
Dengan tegas Rala berucap,"Gue udah bilang ke lo Fan,kalo gue lagi sibuk. Daripada lo ngerusak mood gue mendingan lo pergi dari sini." Fanya tersentak kaget. Ia menunduk lalu berbalik ke arah kantin. Tepat satu langkah di belakang Rala,Fanya menimpali,"Gue akan bikin lo suka sama gue La. Apapun akan gue lakuin asalkan lo jadi milik gue." ucap Fanya sarkas. Lalu ia kembali melangkahkan kakinya menuju kantin.
Lega.
Ia menghela napas panjang. Rasanya kali ini Rala berhasil membuat Fanya kakak kelasnya sebal. Setidaknya ia tenang tanpa suara cempreng Fanya untuk saat ini. Rala kemudian melangkahkan kakinya menuju koridor kelas X. Matanya menutup sekilas,seperti orang sleep walking. Meskipun matanya menutup,ia dapat berjalan dengan lurus.
"Venda!. Kembaliin nggak buku gue!" teriak seorang gadis. Venda berbalik dan menjulurkan lidahnya ke arah Sista. "Mau? sini kejar." ledek Venda sambil tersenyum miring. Venda mengangkat-angkat buku Sista diatas kepalanya lalu berbalik,berniat lari dari kejaran Sista. Namun saat berbalik ujung tali sepatunya yang tidak terikat sempurna terinjak kaki kanannya sehingga ia terpelanting ke belakang.
Hap.
Venda merasakan tubuhnya menegang. Ia menutup matanya karena takut. Bukankah seharusnya ia jatuh terduduk di lantai koridor yang dingin?. Venda merasakan ada tangan kekar yang melingkar di pinggangnya. Ia mengerjapkan kelopak matanya berkali-kali. Hening sesaat. Dua insan itu saling berpandangan cukup lama. Iris mata Venda terjebak tatapan dingin sekaligus menenangkan cowok itu.
Deg deg deg. Detak jantung Rala tak karuan kala menatap mata hazel cewek di dekapannya. Rala hanya diam tak bergeming. Sebentar saja ia sudah terpesona oleh iris mata cewek ini. Kemudian Rala memutuskan pandangannya pada Venda,lalu ia menegakkan tubuhnya sehingga membuat Venda jatuh terduduk.
"Aww!" pekik Venda. "Lo gimana sih?nggak pegangin gue malah nglepasin!" bentak Venda galak. "Mau modus lo ya?" tanya Rala santai. Venda melotot tajam seraya menjawab dengan berkacak pinggang,"Modus modus,pala lo modus! Gue sama sekali nggak tertarik sama lo!" tegas Venda tajam. "Yakin lo nggak tertarik sama gue? kalo gue yang tertarik sama lo gimana?" jawab Rala santai dengan tangan terlipat di depan dada.
Anjirr ni cowok kepedean banget sih,batin Venda jijik. Tangan Venda disenggol Sista. Sista memberi kode Venda untuk mundur. "Maaf ya kak,temen aku tadi nggak sengaja nabrak kakak. Dia juga orangnya galak,ketus jadi maklumin ya kak." ucap Sista sopan tak sadar pipinya bersemu merah. Rala hanya diam mendengarkan ucapan temen cewek galak tadi. Lalu Rala tersenyum manis. "Nggak papa kok. Lo deket banget sama dia? Gue saranin jangan deket-deket ntar lo dimakan sama macan betina." balas Rala sambil tersenyum miring. Venda yang mendengar ejekan itu lalu memukul keras lengan kiri Rala.Bugh.
Rala meringis sambil memegangi lengannya yang sakit. Ia melotot ke arah Venda. "Kenapa? sakit? baru segitu doang udah sakit. Oh ya thanks buat hinaannya." timpal Venda sambil tersenyum miring. Venda lalu berbalik dengan menarik tangan Sista. Sista melambaikan tangannya ke arah Rala dan dihadiahi senyum dan lambaian tangan Rala.
Gadis itu,mulai mengusik hati Rala.
🎈🎈🎈
Guten Morgen 💕💕
Maaf kalo kebanyakan typo yaa:) author masih baru. Baru belajar hehe.
11 Januari 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
FORELSKET
Teen FictionGimana rasanya hancur sehancur-hancurnya? Lalu gimana rasanya kehilangan? Saat semua terasa baik-baik saja, mengapa seolah mengingatkan tentang pahitnya kenyataan? Tentang kenyataan dan merelakan Bisakah semuanya kembali seperti semula?