Sudah seminggu semenjak pertemuan kedua Seungcheol dan Minyoung di pesta tersebut, untungnya gadis itu tidak kembali bertemu dengan Seungcheol. Tetapi entah kenapa ia terus merasa gelisah. Ia merasa seperti ada seseorang yang terus memperhatikannya. Itu membuatnya sangat takut.
Seperti saat ini, sekarang dia sedang berada di kantin kampusnya bersama ketiga sahabatnya. Mereka bertiga sibuk tertawa sedari tadi sedangkan Minyoung terus menerus memperhatikan sekelilingnya.Somin yang melihat gerak gerik Minyoung pun tidak tahan untuk bertanya, “Ya! Ada apa denganmu? Kau terlihat sangat resah,”
Jaejin dan Jaein pun menatap Minyoung penasaran.
“Aku merasa ada yang memperhatikanku selama seminggu ini,” Jawab Minyoung. Wajah gadis itu sangat serius sekarang. “Semenjak aku ikut kedua orang tuaku ke pesta keluarga Jonghyun sunbae,”
“Pesta keluarga Jonghyun sunbae?” Ulang Jaein.
"Iya, ternyata kedua orang tuaku kenal dengan kedua orang tua Jonghyun sunbae," jawab Minyoung
"Wow, kebetulan sekali," kata Somin
“Memang nya ada apa selama kau disana?” Tanya Jaejin penasaran.
Sebelum menjawab, Minyoung memperhatikan sekelilingnya terlebih dahulu, “Aku bertemu dengan rekan kerja appa ku—sepertinya—dan dia sangat menyeramkan,”
“Maksudmu? Apa wajahnya seperti chucky?” Pertanyaan bodoh Jaejin berakhir dengan pukulan dari Somin.
“Tidak, dia sangat sangat tampan…” kata Minyoung “….tapi entah kenapa aku merasa sangat takut saat berada di sekitarnya,”
Somin, Jaejin dan Jaejin terdiam saat melihat raut wajah Minyoung yang menunjukkan keseriusan.
“Dia sangat sering menatapku dengan tajam saat itu,” tambah Minyoung.
“Ya~ aku jadi merinding…” kata Jaejin.
Seketika mereka tidak ada yang berbicara. Sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.
“Oh? Minyoung-ssi?”
Deg!
Tubuh Minyoung seketika kaku saat mendengar suara itu. Walaupun baru beberapa kali mendengar suaranya tapi dia sudah bisa memastikan kalau orang itu yang memanggilnya.
Minyoung pun menoleh dengan berat hati.
Benar..
Orang itu yang berada di hadapannya sambil mengulas senyum tipis.
“Kau kuliah disini?” Tanya orang itu.“I—iya, Seungcheol-ssi,”
"Benarkah? Kebetulan sekali, aku juga alumni dari kampus ini dan sekarang menjadi donatur tetap kampus ini," jelas Seungcheol dengan riang. Berbeda seratus delapan puluh derajat dengan Minyoung yang muram.
Seungcheol lalu beralih menatap ketiga sahabat Minyoung, "Lalu kalian teman Minyoung?"
"I-iya. Aku Sung Jaejin,"
"Kim Somin,"
"Lee Jaein,"
Seungcheol tersenyum tipis, "Aku Choi Seungcheol,"
Walaupun tersenyum, tetapi pancaran mata Seungcheol terasa janggal menurut mereka bertiga. Sedangkan Minyoung? Dia terus meremas kedua tangannya dengan gugup.
"Baiklah, lanjutkan saja kegiatan kalian. Aku masih ada pekerjaan, aku pergi dulu," pamit Seungcheol. Mereka berempat pun memberikan senyum kecil.
Mereka masih terdiam sampai Seungcheol menghilang dibalik belokan.
"Ya! Kenapa aku merasa takut saat dia ada didekatku?" Tanya Somin tiba-tiba.
"Benar, aku pikir hanya aku yang merasa seperti itu," tambah Jaein.
"Dia laki-laki yang ku maksud..." gumam Minyoung "Lelaki yang kutemui di pesta keluarga Jonghyun sunbae,"
"APA??"
"Yang benar saja??!"Seketika mereka berempat terdiam. Tidak percaya lelaki setampan Seungcheol memancarkan aura mengerikan yang sangat kuat.
"Ya, apa yang kau lakukan padanya sebelum ini?"
Minyoung menggeleng mendengar pertanyaan Jaein, "Aku tidak melakukan apa-apa..." jelas Minyoung "...tetapi sebelum ini kami pernah tidak sengaja bertabrakan..."
"Tidak mungkin hanya karna itu 'kan..."
"Ya Tuhan...." desah Minyoung.
Dia benar-benar merasa takut sekarang. Hidupnya tidak lagi tenang seperti biasa karna lelaki itu. Dia merasa selalu di awasi setiap saat.
Dan benar saja... Lelaki yang sedari tadi mereka bicarakan sedang mendengarkan dengan tenang sambil bersedekap di balik dinding. Tatapan lelaki itu sangat dingin. Tidak tersentuh.
Sedetik kemudian senyum kecil terpatri di bibir nya. Dia merasakan ketakutan gadis itu.
"Tidak usah takut, sayang....."
TBC
Oke ini emang telat sekali 😂😂😂 di tunggu vote & komen nya yaaaawww
KAMU SEDANG MEMBACA
Prigione |c.s.c|
Short StoryHanya dari bertatap mata, kehidupan gadis itu berubah seratus delapan puluh derajat.