WRITER P.O.V
Gilang membulatkan tekadnya untuk menyatakan cintanya kepada reyna
Gilang pun keluar dari kamarnya dan mencari Reyna
Lalu di melihat sesosok wanita yang tengah duduk di taman
Iya, wanita yg membuat dia jatuh cinta
“REYNA” panggil Gilang secara spontan
“Eh kak Gilang” Reyna membuyarkan lamunannya
“Ada apa kak?” Tanya Reyna sambil melihat Gilang yg duduk disebelahnya
“Jadi gini reyn, gua mau ngomong sesuatu sama lu” Gilang mulai memberanikan diri
“Iya, mau ngomong apa kak?” Reyna menyimak bibir Gilang yg seolah2 gugup
“Gua itu sebenernya..” “cewwwceww” kalimat Gilang terputus karena suara handphone Reyna
“Bentar kak mama nelpon” ujar Reyna sambil mengangkat telpon dan menjauh dari gilang
“siaaaalll” batin gilang
.
.
.
“Kak, aku disuruh pulang sama mama” Reyna kembali ketempat duduk itu
“gua anter ya” tawar Gilang
“Gausah kak, takut ngerepotin” Reyna menjawab dengan malu2
Yaelah reyyyynnnn palingan juga malu malu tapi mau kaaaaaaaaannnn
Wekaweka, writernya julit banget ya
“gak kok, gua malah seneng nganterin lu kok” Gilang semangat
“Beneran kak?” Reyna masih belum yakin
“Iye bawel, udah lu siap2in barang2 lu, jangan sampe ada yg ketinggalan, gua juga mau ganti baju, okeh?” terang Gilang
Gilang pun berjalan kekamarnya dan bersiap2 , begitu pula Reyna
.
.
“Yuk reyn..” ajak Gilang yg sedang memanaskan mobilnya
“yuk kak” Reyna berjalan ke arah Gilang
“dadah reyn, sampe ketemu besok disekolah yaaa” tania melambaikan tangannya ke arah sahabatnya itu
“Iya dadaaah Tan” Reyna pun begitu
.
.
.
Diperjalan
“Eh iya kak, tadi kakak mau ngomong apa?” Reyna memulai pembicaraan
“Oh iya, gua mau ngomong sama lu, tapi kayaknya kalo disini gaenak deh, kita ngafe bentar gapapa kan?” tawar Gilang
“ehm boleh kak, bentar aja tapi ya” ucap Reyna menyetujui
“Siap” tegas Gilang
.
.
.
Sesampainya di cafe
Mereka duduk dikeheningan
“Kak?” Reyna memulainya kembali
“Bentar reyn” ucap Gilang sembari berdiri dan berjalan ke arah panggung
Gitar pun dipegangnya
“Saya akan menyanyikan sebuah lagu untuk seseorang yg duduk disebelah sana” tegas Gilang sambil menunjuk ke arah meja Reyna
“Wuuuhhh” terikan disertai tepuk tangan menjawab kalimat Gilang
Gilang mulai menyanyikan sebuah lagu
Jreeenggg
*Bidadari tak bersayap-anji*
Setelah menyanyi Gilang berdiri menghampiri meja Reyna, menggandeng Reyna menuju panggung
.
.
Diatas panggung
Gilang meminta untuk diiringi musik
Dan mulutnya mulai berbicara
***
Reyna..
Nama yang membuatku lemah
Nama yang membuatku berlutut dihadapannya
Nama yang membuatku diam beribu bahasa
Reyna..
Bagai pelangi dikala kabut
Bagai ufuk dikala senja
Bagai melodi dikala menari
Reyna..
Satu nama yg slalu ku sebut dalam tidurku
Satu nama yg slalu ku sebut dalam doaku
Satu nama yg slalu ku sebut dalam sujud ku
Reyna..
Will you be my girl
***
Reyna tanpa sadar meneteskan air mata terharu
“Gimana reyn kamu mau?” tanya gilang dengan mata penuh harapan
“maaf kak aku gabisa..”Lhooo lhoo lhooo
Kok GABISAAAAA?
Hayooo
Penasaraaaan?
Jangan lupa vote yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengagumimu Dari Jauh
Romancebiarkanku memelukmu, tanpa memelukmu biarkanku menjagamu, tanpa menyentuhmu mengagumimu dari jauh this is true story :')