Part.2

46 5 5
                                    

Akhirnya update part 2 nya.
Btw makasih yg udah mampir.

🌙Jangan lupa vote sebelum membaca ya~🌙

-enjoy your reading guys-






-▪-▪-▪-▪-▪-▪-▪-▪-▪-▪-▪-▪-

▪Sekolah,15.00

Satu jam yang lalu acara mengajar sudah tidak ada. Sekolah juga sudah mulai sepi. Bahkan murid yang ber-lalu lalang bisa di hitung dengan jari.

Tapi berbeda dengan suasana di balik pintu kamar mandi pria--





bugh bugh bugh

"dasar keparat!!!"

bugh

"hei sudahlah! lihat! dia sudah hampir mati"

"bagaimana aku bisa diam jika kekasih ku tertarik dengannya huh !!?"
jawabnya dengan emosi.

"ak.... aku tau. tapi jika kau membunuh nya siapa yang akan memberikan kita uang ? berfikir lah!"
katanya dengan melihat keadaan jovan saat ini.

Ya.Jovan kembali di bully oleh komplotan para pengecut.
Hanya berani menyerang jika bersama - sama.

Tubuhnya sudah lemah di lantai. Wajahnya penuh lebam, dan bajunya yang kotor dan tak beraturan.

Tapi ini sudah biasa baginya. Bahkan rasa sakit itu tidak terasa lagi.

"aku sudah tidak tahan!!! AKU INGIN MEMBUNUH NYA SAAT INI JUGA!!"



.
.
.




"AKKHG!--"

Lemparan pisau itu berhasil mendarat di leher korban.

.
.
.
.




Tapi tunggu--

Korban itu bukan jovan!

Korban itu adalah bos dari para pengecut!.

Lalu siapa yang berhasil membunuh nya ?

Jovan-pun melihat ke belakang untuk memastikan dan--
ya! ia melihat seorang.

'pembunuh bayaran itu datang'
-batin jovan

Pembunuh bayaran itu tersenyum.

"Maaf jika aku sedikit terlambat bocah"

"Baiklah~akan segera ku selesaikan"
lanjut pembunuh bayaran dengan smirknya.

Cukup waktu 10 menit bagi-nya untuk membunuh 3 pengecut ini.
Bahkan tubuh mereka sudah memucat karna kehabisan darah.

Bau amis khas darah juga sudah meraja rela ruangan ini.

Saat pembunuh bayaran melihat kebelakang untuk memastikan sesuatu--

Hal yang tidak pernah ia pikiran terjadi.

Jovan sudah pingsan di tempat!

'ck. ada apa dengan bocah ini'
-kesalnya.



.
.
.




#rumah pembunuh bayaran, 22.45.

"ughh"
desah khas orang bangun tidur.

"kau sudah bangun bocah ?"
tanya-nya dengan secangkir teh hangat.

Teh hangat itu ia taruh di nakas dekat tempat tidur yang di tempati jovan saat ini.

"Itu untuk mu"
katanya memastikan.

"akh~ te..terimakasih hyung"
jawab jovan kikuk.

Suasana mulai hening.
Pembunuh bayaran yang sibuk mengamati jovan yang sedang minum.

Dan jovan yang merasa tidak nyaman karna merasa sedang di amati.

"hyu... hyung! "
Katanya untuk menghapus keheningan.

"hmmm?"

"bagaimana aku bisa disini ?"
Tanya-nya penasaran.

Ya tentu saja ia penasaran!
Setaunya tadi ia sedang terduduk lemas di lantai kamar mandi.

Tapi sekarang dia sudah di atas ranjang orang yang tidak ia kenal.
Apa lagi, seorang pembunuh!!

"ah~ tadi kau pingsan."
jawaban yang singkat.ck!

'Benarkah ? tapi kenapa--'

.
.
.

"Darah! ya pasti karna itu!"
lontar jovan mendadak.
Bahkan pembunuh bayaran juga terkejut.

"Apa maksud mu bocah ?"
tanya-nya sedikit dengan nada kesal.

"anu hyung... aku takut darah"

"oh"

.

.

.

.

wait
.

.

.

.

pffftttt---

"Hahaha jangan bercanda! kau seorang pria !! Bagaimana bisa seorang pria takut darah"
Respon pembunuh bayaran.

Menurut-nya ,mana ada seorang pria takut dengan darah ?. Mungkin ini hanya candaan konyol bocah ini!
Atau ada yang bermasalah dengan jiwanya.

Hingga hening mulai kembali.
Pembunuh bayaran menatap jovan. Sepertinya ada yang ingin ia katakan kembali..

jovan-pun mulai berani menatap pembunuh bayaran. Dan--

" Ini tentang diriku di masa lalu yang sampai sekarang ....."

"aku belum bisa mengingatnya hyung~" lanjutannya.



-▪-▪-▪-▪-▪-▪-▪-▪-▪-▪-

Hai~ ada yang bingung kah ?
jika ada yang ingin di tanyakan silahkan tinggalkan di kolom komentar.

jangan lupa vote ya guys~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 09, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Golden Rabbit [ 18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang