Zwei

37 7 5
                                    


Akyla

September, 2014

"Oh, jadi lo naksir dia Kyl?" Tanya Diah berbisik di jam pelajaran Bahasa Indonesia ini.

Kebetulan, kami disuruh mengerjakan tugas kelompok. Tentunya, aku dan ketiga teman seper-ghibahanku akan memanfaatkan waktu ini. Untungnya, aku telah mengerjakan bagianku. Jadi, Bu Dwi tidak akan menegur kelakuanku ini. Pasti yang ia lihat aku sedang berdiskusi.

"Gatau sih, abis ya chat dari dia tuh bikin baper banget Dii"

"Siapa sih yang kalian omongin?" Tanya Angel menimbrung.

Oh bagiannya baru saja selesai, sekarang Shila yang sedang mengerjakan.

"Itu loh Ngel, kakak kelas yang anak basket. Lo pasti kenal deh, dia terkenal kok di sekolah" Jawab Diah, membuat Angel tampak mengingat orang yang dimaksud.

"Kak Marcel?" Tebaknya.

"Sst! Diem-diem aja tapi yaa!" Ujarku mengingatkan.

"Gimana ceritanya lo jadi naksir deh?" Tanya Angel kepo.

"Yagitu, gara-gara classmeet kelas 10 kemarin. Pokoknya gitu deeh"

"Gimana Shil?" Tanya Diah pada Shila yang kebetulan memang salah satu diary berjalanku.

"Tanya orangnya lah" Shila melirikku jengkel.

"Gimana Kyll???" Tanya mereka heboh.

"Hm panjang deh pokoknya. Awalnya tuh dia tiba-tiba sksd ke gue kan, kaya ngefotoin gue dari berbagai sisi. Terus pas udah agak siang, gue accidently duduk di sebelah dia gitu. Terus dia nyodorin earphone ke gue. Katanya 'dengerin lagu yang lagi gue dengerin deh' yaudah kan gue pake earphone sebelahnya. Pas pulang, dia ngechat gue. Yaudah terus sekarang berlanjut deh, dan chat dia bikin baper total" Jelasku yang mereka simak dengan baik.

"Waduh, itusih lo dideketin dia Kyl" Sahut Diah diiringi senyum jahil.

"Ih anjir Kyl lo sama dia deket udah 3 bulanan dong. Fix sih dia ngincer lo" Tambah Angel.

"Percuma lo berdua ngomong gitu, dianya batu dah pasti" Ujar Shila yang telah menyelesaikan tugas kelompok kami.

"Ya abis dia katanya begitu ke semua cewek? Jadi ya gamungkinlah" Elakku.

Bel pergantian jam berdering, pelajaran selanjutnya adalah olahraga.

Setelah berganti seragam, kami semua duduk berkumpul di bawah ring basket untuk mendengarkan pengarahan materi hari ini.

Fyi, Pak Imran ini suaranya sangat kecil. Membuat kami sekelas harus duduk berdekatan, jika tidak ingin ketinggalan informasi darinya. Hal ini membuatku, secara tidak langsung duduk menghadap bagian laki-laki di sebelah kiri.

Tanpa sadar, mataku menangkap sosok Keanu yang sedang merapihkan rambutnya di pojok kumpulan.

Demi Tuhan, aku benar-benar penasaran dengan rambutnya!

Setelah pengarahan selesai diberikan, kami segera membuat barisan untuk melakukan stretching. Materi yang akan kami lakukan adalah permainan bola besar—lebih tepatnya basket.

Aléa JactaWhere stories live. Discover now