Akyla
Jakarta, November 2014
Pukul 19.30 malam ini, grup chat kelasku ramai membicarakan tugas matematika. Tentunya, aku belum menyelesaikan tugas tersebut. Sepertinya sudah aku kerjakan di sekolah saat jam pelajaran, mungkin baru separuhnya.
Tiba-tiba handphoneku bergetar.
Apa aku tidak salah lihat, siapa yang baru saja mengirimiku pesan?
Keanu DP
P
Ratu Akyla
Apaa
Keanu DP
Udh ngerjain mtkp?
Ratu Akyla
Hah
Yg manatu?
Keanu DP
Yg kmrn di papan tulis
Ngerti ga?
Ratu Akyla
Ngerti sih
Tp males, mau tidur aja
Keanu DP
Yah
Oke
readIya, kebiasaan burukku berikutnya adalah : sangat suka mengerjakan PR di sekolah.
Setelah menutup chat dari Keanu, aku membuka chat dari kak Marcel. Oh, dia mengirim voice note.
Dia megirim voice note bermain gitar.
Oke, yang dilakukan kak Marcel memang sangat cheesy. Aku pun heran, bisa tahan dengan semua sikap manisnya terhadapku. Padahal, dari dulu aku sangat tidak tahan dengan cowok yang suka sekali bersikap romantis. Entahlah, aku memang tipe perempuan yang agak aneh mungkin.
Dulu Aziz mendekatiku dengan berbagai perhatiannya, dan itu menjadi alasan utamaku menjauhinya. Aku baru sadar kalau aku tidak benar-benar suka padanya. Aku hanya kagum, karena dia adalah partner belajarku yang baik sejak kami duduk di bangku kelas 10. Terlebih, Aziz merupakan salah satu laki-laki alim yang notabenenya adalah tipe idamanku.
Menurutku, rasanya sangat aneh diperhatikan secara terang-terangan oleh orang yang tidak begitu dekat denganku. Lain halnya dengan Raden, Dilan, dan Kakak laki-lakiku yang lebih suka menasehati atau memarahiku sebagai wujud perhatiannya padaku. Aku rasa aku lebih nyaman diperlakukan seperti itu.
Setahan apapun aku pada perlakuan cheesy kak Marcel, aku pasti akan sampai pada titik jenuhku. Entahlah, walaupun belum merasakannya, tetapi aku selalu yakin jika aku akan bosan dengan perlakuannya. Kecuali, kak Marcel memberikan warna lain padaku. Mungkin kami akan bertahan lama?
Hm sebentar.
Kami bahkan tidak di dalam hubungan yang jelas.
YOU ARE READING
Aléa Jacta
Teen Fictiona/n : Decision ( in hard situation/ high risk) already made and can't canceled/ be repeated, now the result deepend on your fate. it's about something that really absolute. Written in bahasa Indonesia. started from : 10th January, 2018