Annyeong!
Namaku syakira salsabila. aku lahir di medan, 01 april 2001, aku anak ke 3 dari tiga bersaudara. Aku juga seorang fangirl dari sebuah boy band korea. Ini adalah tahun terakhirku di sekolah menengah atas. Aku memilih jurusan kedokteran di sebuah universitas di seoul. Hari ini aku akan berangkat ke seoul untuk melanjutkan pendidikanku di sana, ya sekaligus nonton konser oppa lah hehe ^^. "jaga diri baik baik ya disana,jangan lupa makan teratur, jangan tidur kemalaman, jangan malas belajar, kalau sakit langsung kedokter ya, jaga kesehatan, nanti sekali sekali mama juga datang, mama juga udah ngehubungin bunda eva. Katanya dia juga bakalan sering jengukin kamu disana." Kata wanita paruh baya yang masih kelihatan cantik dan muda. "iya mamaku sayaaang" kataku mencium pipinya sekilas. "jaga diri ya" kata ayah singkat. "okey papaku" aku juga mencium pipi papa sekilas. "eh na, kalo ada noona noona cantik dm ya" bisik abangku semata wayang itu. "eh dah kebelet nikah ni yee" kataku meledek. "yaa mana tau bisa jadi kakak iparmu kan keren uga yee" katanya tertawa kecil. "sip lah". Tak lama kemudian akupun menaiki pesawat dengan tujuan seoul. Perjalanan cukup jauh aku tertidur selama perjalanan, ya tidur dengan suara suara merdu oppa hehe. Sesampainya di bandara INCHEON INTERNATIONAL AIRPORT, aku langsung naik taksi mencari alamat rumah kontrakan yang udah di cari bunda eva. Bunda eva itu sepupu mama aku, jadi dia itu nikah sama orang korea jadi dia sekarang tinggal di korea. Ini bukan pertama kalinya aku ke korea, makanya aku nggak terlalu binggung di sini. Akhirnya akupun sampai di rumah, "assalamu alaikum!" kataku membuka pintu. 'oh iya aku kan sendiri' batinku. Rumahnya lumayan besar untuk ditinggali sendirian. Aku menghabiskan 3 jam untuk membersihkannya SENDIRI-an. Setelah itu aku pun berjalan jalan mencari suasana baru. Aku membagikan kue beras ketetangga tetangga sebagai tanda salam. Entah kesialan dari mana, tiba tiba ada orang yang menabrakku. "yak, dologa josim seuleobdamyeon!" katanya dengan nada tinggi. "eh otong! Dia yang nabrak malah kita yang disalahin" olokku dalam hati. Tanpa menolongku bangun dia langsung pergi. "haaaah sabar hayati maak!". Tak lama kemudian aku langsung pergi membagiakan kue kue beras itu, aku berdiri di sebuah rumah yang berwarna coklat susu. "annyeong" kataku menudukan badanku 90 derajat saat seseorang membukakan pintu. "annyeong balasnya. "eh nana?" katanya mengenaliku. "eh kak sofia?" mataku membulat saat melihat orang yang taka sing di mataku. Kak sofia adalah tetanggaku dulu, dia juga adalah seorang kpopers makanya kami agak dekat, tapi beberapa tahun lalu kak sofia menikah dengan orang korea dan dia juga tinggal di korea. "ya Allah dek udah lama ya nggak jumpa" dia langsung memelukku erat. "iya kak udah tiga tahunan ya udah nggak jumpa" akupun membalas pelukkan nya. "eh masuk dulu dek" tawarnya. "iya kak hehehe" akupun langsung masuk kedalam menggikuti langkah sofia. Sampai akhirnya aku dipersilahkan duduk di sofa ruang tamu. "minum dulu dek" kata kak sofia menyajikan segelas teh hangat. "gak usah repot repot kak" kataku malu malu. "gak apa apa kok dek lagian udah di bikin nih" kata kak sofia tertawa kecil. "makasih kak". "emm kak suami kakak mana?" mataku menjelajahi sudut sudut ruangan. "suami kakak lagi pergi dinas dek" jawab kak sofia. "jadi kakak tinggal sendirian?" tanyaku lagi, berharap di tawarin nginap. "enggak kok" jawab kak sofia santai. "lah terus siapa yang nemanin?" mataku menatap kak sofia penasaran. "sama adek ipar kakak" . "eh?" aku terus menatap kak sofia binggung. "jin huuu" panggil kak sofia. "neee" balasan seseorang dari lantai atas. "yeogie waseo!". Tak lama kemudian terlisat seseorang yang taka sing dimataku. Dia berbadan tinggi, berambut pirang, memiliki hiung mancung, suara yang berat dan wajahnya lumayan lah, tapi sifatnya menjengkelkan. "eh kauu!" kataku mulai terpancing emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Universe
General FictionKetika perbedaan menyatukan semuanya - Syakira salsabila Saat saling mengenal itu sangat membahagiakan - park jin hu Jika kau mengenalnya dia akan merubah dirimu - Aisyah Ketika kebencian menjadi kasih sayang - Hikari Yamamoto Tertawa itu bukan be...