Cantik

112 12 14
                                    

Dalam dua hari belakangan ini Seongwu berhasil menghindari rangkap mendiami Daniel secara sepihak dengan alasan yang kalau kata Jihoon sih tidak masuk akal, alias malu. Iklan bilang sih daripada malu mending gigit permen mint sayangnya hal tersebut kurang ampuh bagi Seongwu yang notabene sudah menggigiti permen mint hampir dua bungkus.

Iya di gigit doang abis itu di lepeh.

Habis manis sepah di buang, cuih.

Alhasil Jihoon selaku teman sehidup semati Seongwu harus rela kupingnya panas karena curhatan tiada henti dari sahabatnya, intinya sih hampir tujuh puluh lima persen isi curhatan Seongwu adalah Daniel. Sekedar info seorang Kang Daniel yang mengaku tidak begitu menyukai homo sapiens karena semua jenisnya sama saja, sekarang malah duduk anteng di bangku paling depan dengan alasan Mirabilis jalapa yang biasa ia perhatikan butuh waktu dua menit lebih lama untuk mekar dengan cantiknya, alasan sinting dan sangat tidak masuk akal.

Tapi ya 11Mipa1 kan kelas gacin alias garam dan micin jadi mereka malah percaya dengan alasan Daniel seratus persen tanpa tau maksud terselubung oknum Kang tersebut. Kalau kalian mau tau kenapa Daniel pindah tempat duduk, cluenya hanya satu yaitu Jihoon duduk di belakangnya.

Sekarang hari Kamis dan sepuluh menit lagi adalah waktunya Bu Kahi selaku guru Biologi masuk ke dalam kelas 11Mipa1. Biasanya seseorang berinisial Ong Seongwu wajib kudu mesti pasti sudah menyiapkan sebuah kejutan untuk gurunya, tapi kali ini ia sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda mistis dari otaknya yang penuh akan serangkaian rencana tak wajar. Yep, betul sekali, ini ada hubungannya dengan Daniel yang tiba-tiba pindah tempat duduk. Perihal Seongwu salah paham tentang bakteri e-coli dan bagaimana Daniel mengolok-oloknya seharian tentang bakteri ambigu itu sesungguhnya bukanlah masalah utama mengapa Seonwu tiba-tiba terkesan mendiami Daniel.

Loh?

Flashback

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flashback

"Jangan ketawa mulu! Aku kan gak tau kalo yang kamu maksud itu nama bakteri!" Seongwu mencebik, rasanya kalau ia tidak ingat ini adalah kedai bakso Bude Jisung kesayangannya mungkin Seongwu sudah melempari Daniel dengan tusuk gigi biar Daniel tau gimana rasanya di tusuk-tusuk! "Diam! Nanti aku cekokkin cuka baru tau rasa kamu ya!"

Daniel mengatur nafasnya yang terengah-engah selepas menertawakan kebodohan haqiqi Seongwu, "Seongwu sayang kita belajar bakteri dan peranannya di kelas sepuluh, dan sekarang kita kelas sebelas baru aja setahun masa udah lupa. Dasar pikun." Dan, Daniel ketawa ngakak lagi. Emang dasar si budak micin, padahal udah gak lucu masih aja diketawain.

Seongwu terdiam. Bukan karena dia marah pada Daniel yang sibuk tertawa sembari memukul-mukul meja, bukan juga karena Daniel mengolok-oloknya pikun, tapi karena, Daniel....memanggilnya apa tadi? Samyang?

Dimaklumi saja, terakhir kali Seongwu membersihkan telinganya itu sekitar tiga minggu lalu.

"Samyang?" Gumam Seongwu. "Jadi pengen..." Lanjutnya dalam hati.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ScienceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang