"Kost Dunia Surya", adalah nama kost yang berada di salah satu pulau, dimana semua Personifikasi negara-negara tinggal. Disalah satunya adalah Personifikasi negara Italia, Feliciano Vargas. Sedang bersantai-santai di ruangan keluarga kost itu. Bersama kakak laki-lakinya, Lovino.
"Kak, kak~" Feliciano lalu mengintip dari atas Sofanya. "Besok, kita ke restoran italia kuy~"
"Hah?!" Bentak Lovino dan melihat kearah Feliciano dengan galak, berpaling dari laptopnya. Menghentikan perkerjaannya, yaitu mengetik skirpsi yang membuat kantung matanya terlihat hitam dan besar di bawah kedua matanya itu. "Kau gila?! Kita ini sedang ada di akhir bulan, kau tahu itu?! Keuangan kita sangat menipis! Dan kau seenaknya mengabiskannya begitu saja?! Dasar Feliciano bodoh!!"
"Huuwee!" Feliciano lalu tersentak dan merengek takut. "Uwaa-! Maaf, kak-!"Dan di detik berikutnya, Feliciano sudah dinasehati dengan Panjang oleh kakaknya itu. Suaranya menggelegar dan membuat personifikasi Jerman, Ludwig, menobrak pintu kamarnya dengan wajah sangar dan kesal.
"BERISIK!!" Teriaknya, yang membuat kedua adik-kakak Italia itu berteriak melengking dan kaget. "INI MASIH JAM 8 PAGI! BERISIK!!""Ka—kau yang lebih berisik, dasar pecinta kentang!" Lovino membalasnya dengan nada ketakutan. Feliciano yang sudah bermuka pucat pasi itu bersembunyi di balik kakaknya, badannya bergetar hebat. "Hauwawa—"
"—Ah selamat pagi, Ludwig-san," Personifikasi Jepang, Kiku Honda keluar dari kamarnya dengan mata yang masih terlihat ngantuk. Lalu melihat kearah saudara Italia yang terlihat ketakutan itu. "—Ada apa ini?" Tanyanya, dengan keringat dingin mengucur dari pipinya.
"Mereka berdua ini sudah membuat keributan di pagi-pagi," Ludwig menghela nafasnya Panjang. Lalu melemparkan tatapan tajamnya kearah kedua saudara itu. "—Dan kalian berdua juga belum membayar tagihan bulanan bulan ini kan?"
"—CHIGIII-!" "HUWAA-!" Perkataan itu cukup untuk membuat keduanya berteriak ketakutan lagi. Membayangkan 'Ibu Kost' mereka yang sedang mengamuk dan mampu meng—'German Suplex' Personifikasi Amerika, Alfred F. Jones, bulan lalu. Walaupun ia terlihat kurus dan kecil, Ia juga mampu membuat satu meja terbelah menjadi dua, yah, dua bulan yang lalu, ketika personifikasi Inggris, Arthur Kirkland, tidak membayar."—Jangan-jangan uang kalian tidak cukup membayar?" Kiku menatap keduanya dengan tatapan khawatir dan sweatdrop, dan kedua saudara itu menjadi lebih panik lagi. Kiku, disisi lain, hanya menghela nafasnya panjang.
"....Tak cukup lagi?" Kiku lalu tersenyum kecil dan menggeleng-geleng lemah. "Yasudah, bulan ini juga aku saja yang membayar uang bulanan kalian." Jelasnya singkat, perkataannya itu lalu disambut dengan meriah oleh kedua saudara dari Itali itu."Oh, tumben udah ada yang bangun, Da?~" Ivan lalu keluar dari kamarnya dengan senyuman lembutnya itu. Yang hanya memakai kaus putih dan celana pendek putih sebagai baju tidurnya. Ludwig yang melihatnya langsung menampilkan wajah tak suka. "—Tidak.. lebih tepatnya, dibangunkan oleh mereka ini," Ucapnya. "Hoo~? Duo saudara Vargas ini memang sangat berisik ya?"
"Ah, selamat pagi, Ivan-san," Kiku mengganguk pelan dan tersenyum lagi, lalu melirik kearah dapur yang terlihat kosong itu. "Sepertinya Yao-san belum bangun, ya?"
"Yah, nenek-nenek tua seperti itu pasti hidupnya sudah tak lama la—" belum Luciano menyelesaikan ucapannya, pukulan kramat dari sapu membuatnya berteriak kesakitan dan auto-KO sesaat. Dengan 'Ibu' kos mereka sudah dibelakangnya, dengan muka yang murka dan merah padam.
"AKU TAK TUA, ARU!" Teriaknya marah. "DAN AKU LAKI-LAKI! BUKAN 'NENEK'!" Tambahnya lagi. Membuat Feli berteriak ketakutan dan berlari kearah Ludwig yang mematung karena kaget itu. "Uwee! Ludwig! Ludwig! Seraaam!" Teriaknya.
"—Selamat.. pagi.. anu—Yao-san," Kiku tersenyum dan melihat kearah Yao yang sudah siap menyembelih Luciano, dan tentu saja, Kiku berusaha menghentikannya. "—Tu-tunggu, Yao-san! Luciano-san bukan kambing!" Teriaknya panik.
YOU ARE READING
Hetalia: The Kost!
HumorBagaimana jika para personifikasi negara berkumpul dalam satu bangunan? Bukan untuk bermain, bukan untuk berkerja, apa lagi berantem. Untuk apa dong? Yap. Kost! Mereka tinggal bersama dalam satu bangunan, kost-kost-an! Mulai si mesum Francis, si pen...