006

1.4K 133 89
                                    

Sebuah mobil sedan hitam berhenti di depan TK tempat Jaebum belajar. Sang pemilik berjalan keluar mobil menuju sebuah ruangan. Dengan senyum tergambar di wajahnya ia menyapa beberapa orang yang berada di dalam ruangan itu

"selamat siang" sapa pria itu

Semua menoleh ke sumber suara. Seseorang yg mengenalnya berlari padanya dan memeluknya.

"appa!!" teriak jaebum memeluk dan meminta gendong ayahnya

"hei, udah gedhe minta gendong mulu kamu sayang" ya, dia adalah jimin.

"oppa, kau sudah membaca pesan yang ku kirim lewat ayahnya Taerin?" bisik Yerin pada Jimin

"sudah, aku sudah tau." Jawab jimin sambil menaruh telunjuknya di bibirnya sendiri

"apa yang kalian bicarakan?" tanya Yuju

"bukan apa apa yuju shi, anda belum berubah pikiran kan?" tanya jimin balik. Yuju pun mengangguk.

"Baiklah, jaebum. Yuk anter yuju ssaem pulang" lanjut jimin sambil mengelus kepala anaknya

"asiiiik. Jaebum ikut appa. Jaebum ikut" jaebum tak dapat menutupi kegembiraannya

"oh iya. Yuju, aku pulang dulu ya sama Taerin. Kasihan pak sopir udah nunggu lama" pamit yerin.

"iya eonni, terima kasih tadi sudah menolongku" jawab yuju sambil memeluk yerin

"sama sama, udah ya aku pulang. Jaga kesehatanmu" lanjut yerin

Yerin pun menggendong taerin dan berjalan keluar UKS. Saat berpapasan dengan dengan jimin, ia tersenyum bangga sambil berbisik "kau memang hebat oppa" dan dibalas anggukan oleh jimin

Sepeninggal Yerin, jimin membawa Yuju dan Jaebum menuju Ilsan untuk pulang ke rumah yuju. Di dalam mobil Jaebum tak henti hentinya meluapkan kegembiraannya. Hal ini membuat yuju dan jimin merasa tenang.

Sesampainya di rumah Yuju, jaebum merasa bingung kenapa ayahnya membawa banyak koper.

"appa, untuk apa appa membawa koper itu? Itu koper siapa?" tanya Jaebum

Jimin jongkok menyejajarkan tingginya dengan jaebum

"ini kopermu nak. Appa harus keluar kota 3 hari, kamu nginep disini sama yuju ssaem ya. soalnya halmeoni dan harabeoji lagi ngurus tantemu yg mau lahiran" jawab jimin

"menginap di sini? Bersama eomma?" tanya jaebum dengan wajah berseri seri. "benarkah itu eomma?" lanjut jaebum

"benar jaebum-ah. Kamu mau kan?" tanya Yuju.

"ah tentu saja, jaebum bisa terus bersama eomma. Jaebum sangat senang" jawab jaebum sambil memeluk Yuju

Jimin merasa tenang karena Yuju terlihat begitu dekat dengan Jaebum. Bagaimana tidak? Dia itu ibunya jaebum yg lagi hilang ingatan.

"ehm...yuju-shi. Sekali lagi maaf kalau merepotkan. Perlengkapan jaebum sudah saya siapkan semua." Kata jimin

"anhiya, saya tidak merasa direpotkan jimin-shi. Hanya saja..." yuju menggantung ucapannya

"hanya saja? Hanya saja apa yuju-shi?" tanya jimin penasaran

"hanya saja, jauh di dalam hati saya seperti mengenal jaebum. Dan sepertinya, saya dan anda...ah tidak tidak. Mungkin hanya perasaan saya saja" jawab Yuju berusaha menutupi rasa penasarannya

'tentu saja kau mengenal jaebum. Dia anakmu, dan aku suamimu Yuna' gumam jimin pelan, namun sempet terdengar oleh Yuju. Walau yuju tak begitu jelas mengartikannya

"suami? Suami siapa jimin-shi?" tanya yuju yang sukses membuat jimin mematung

"tidak tidak, itu Taehyung suaminya Yerin itu teman saya. Hehe" bohong jimin

'apa yang anda sembunyikan dari saya jimin-shi?' batin yuju.

"oooh begitu."

"sepertinya saya harus segera pergi. Saya titip jaebum ya" pamit jimin yang sebenarnya sudah kehabisan kata kata

"ne. saya akan menjaga jaebum dengan baik" jawab yuju

Jimin mendekat ke arah jaebum, dia memeluknya sebentar. Kemudian mengecup kening anaknya

"jaebum disini gaboleh nakal ya. kalau jaebum ga nakal ntar appa beliin gundam lagi. Oke?" kata jimin

Jaebum mengangguk dan tersenyum mendengar janji ayahnya

"siap appa. Jaebum akan nurut sama yuju eomma. Jaebum engga bakal nakal kok. Janji deh." Jawab jaebum.

Setelah berpamitan, jimin pun pergi meninggalkan rumah yuju. Entah perasaan apa yg ia alami sekarang, intinya dia hanya berharap Yuju segera menemukan kembali ingatannya. Semoga dengan menginapnya jaebum di sana, mereka akan menjadi semakin dekat. Semoga

@ YUJU HOUSE

Eomma dan appa Yuju baru tau keberadaan Jaebum karena mereka baru pulang dari rumah kerabat. Anak siapa yang dibawa yuju ke rumah? Setahu mereka, teman Yuju yg mempunya anak seusia segitu Cuma Yerin. Bahkan yerin kini sudah jarang berkunjung, dan mereka pun merasa bahwa dia bukan anak Yerin.

"Yuju-ya. siapa anak ini?" tanya ibu Yuju sambil mengelus pelan kepala Jaebum.

"dia Jaebum eomma. Dia muridku. Ayahnya menitipkannya padaku karena harus keluar kota, soalnya dia single parrents dan tak ada yg mengurusnya saat ditinggal" jawab Yuju. "ayo jaebum, beri salam dan perkenalkan namamu pada halmeoni dan harabeoji" lanjut Yuju

Jaebum pun membungkuk kepada ayah dan ibu yuju seraya mengenalkan dirinya.

"annyeong haseyo halmeoni, harabeoji. Jeoneun Park Jaebum imnida. Senang bisa bertemu halmeoni dan harabeoji"

"waah lucu sekali kau nak. Yang betah ya di sini" kata ayah yuju

"ne harabeoji." Jawab Jaebum

"jaebum, sekarang waktunya mandi ya. udah sore." Pinta yuju

"ne eomma" jawab jaebum kemudian berlari menuju kamar mandi

"eomma?" tanya ayah dan ibu yuju bersamaan. Mencoba mencari penjelasan pada Yuju

Yuju menghela nafas mendengar pertanyaan orang tuanya.

"dia tak punya ibu. Aku kasihan padanya, sebelum bertemu denganku dia selalu menangis jika ada orang yang membahas tentang seorang ibu" jawab Yuju.

"kasihan sekali. Memang kemana ibunya?" tanya ibu yuju. Yuju pun hanya menggeleng

"hmm aku mau menyiapkan pakaian jaebum dulu eomma, appa" kata yuju kemudian pergi meninggalkan kedua orang tuanya yang masih diselimuti rasa penasaran di otaknya.

"yeobo" panggil Tuan Choi pada istrinya

"mwo?"

"sepertinya aku pernah melihat wajah anak itu" kata ayah Yuju

"sejak kapan kau bermain dengan anak kecil suamiku?"

"bukankah anak yang di bawah 5th wajahnya belum berubah?" ayah yuju mengingat sesuatu

"sepertinya aku mengerti maksudmu suamiku"

"jaeubum yaa? Hmmm" ayah yuju kembali mengingat nama itu. "oh iya, bukankah kau masih menyimpannya?" lanjut ayah yuju

"tentu saja. Bagaimana kalau kita pastikan sekarang?" jawab ibu yuju yang mendapat anggukan dari suaminya.

Mereka berdua masuk ke kamar kemudian mengambil sesuatu. Setelah melihat dan memastikan apa yang mereka lihat, seketika itu pula mereka menunjukkan senyumnya.

BERSAMBUNG

Maaf banget lama update, masih pada nungguin ga lanjutannya? Mungkin udah pada ga nungguin ya? soalnya udah ketebak banget. Hahaha

Jangan lupa vote sama comment nya ditunggu loh

Next or Unpub?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 18, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang