CHAPTER 2

32 3 0
                                    


Pagi ini suasana meja makan biasa saja ,bahkan seperti tak ada kejadian apapun. Kulirik appa yang kini tengah berbincang dengan nool ,sedangkan eomma bercanda dengan Irene. Ya ,kudengar gadis itu semalam tidur dirumah ini karna eomma tak rela ia pulang kerumahnya.

Lihatlah mereka tak menganggapku , bahkan sekedar menanyakan keadaanku saja tidak. Setelah pesta pertunangan semalam ,Appa mendobrak kamarku dan memarahiku habis-habisan.

Bahkan eomma ikut memarahiku tanpa memperdulikan luka ditanganku. Bukankah itu semakin meyakinkan bahwa mereka tak memperdulikanku atau bahkan tak menganggapku sebagai anak mereka.

Mungkin mereka hanya menganggapku parasit yang tak berguna.
Mungkin hanya satu orang dirumah ini yang peduli padaku , Shin Ahjumma ,wanita paruh baya yang sudah lebih dari 20 tahun mengabdikan dirinya bekerja dirumah ini ,dan dialah yang merawatku dari kecil. Dia juga yang mengobati luka ditanganku semalam.

“Bagaimana keadaan luka ditanganmu ,yool~ah?” ucap seseorang yang sangat aku benci.

Kugenggam sendok itu begitu erat ,dan kututup sebentar mataku ,menahan marah .

Lalu kubalas pertanyaan nool tanpa menatapnya “gwaenchana..” .

Setelah kata-kata itu meluncur dari mulutku , semua orang kembali melanjutkan aktivitas mereka yang sempat berhenti karena pertanyaan nool padaku. Tak sengaja aku melihat Irene menatapku khawatir. Apakah ia benar-benar kawatir padaku? Atau hanya perasaanku saja?

   ============================

          Aku benci suasana yang seperti ini dan dikelilingi orang-orang seperti mereka, kecuali gadisku. Malam ini ,genap seminggu setelah acara pertunangan terkutuk itu, semua keluarga baik dari keluarga gadisku berkumpul diruangan ini. Entahlah ,apa yang mereka rencanakan ,aku tak peduli, yang aku butuhkan hanya cepat segera pergi dari sini . Kau tau ,bahkan rasanya perutku ingin mual melihat si brengsek nool yang sok seperti malaikat itu.

‘Hah.. sabar yool ,kau hanya butuh kesabaran saat ini’. Aku merasa Irene mengamatiku yang menunduk sambil memainkan tanganku. Mungkin dia mengerti jika aku tak suka situasi seperti ini.

 “Ehem.. baiklah ,saya akan langsung menyampaikan maksud dari acara malam ini”ucap Appa tiba-tiba yang membuat kami semua menatapnya ,kecuali aku. 

“Pernikahan Nool dan Irene akan dilaksanakan tiga hari lagi ,bagaimana denganmu nool?”

 ‘Deg..’

kalimat appa barusan seakan seperti bom waktu yang dengan sekejab menghancurkan hatiku tanpa perasaan. Bukankah ini terlalu cepat?

 “Aku terserah appa” jawab Nool tersenyum.

“dan bagaimana denganmu Irene ,kau setuju?” tanya appa pada gadisku.

Kulirik dia yang hanya diam menunduk.

‘Tolong katakana kalau kau menolak Irene~ya’ batinku penuh harap.

 “Irene pasti setuju ,dia putri kami yang sangat penurut ,iya kan nak”ucap Bae Ahjussi ,appa Irene akhirnya.

“hhh..syukurlah ,kita akan menjadi keluarga besar” kata eommaku senang.

Kutatap Irene yang hanya diam saja bahkan tak memberontak. Dan itu semakin membuatku hancur.

‘Tak taukah kau ,hatiku sakit Irene~ya!’

Kuremas sofa tak bersalah ini begitu kuat ,bahkan aku bisa merasakan sofa itu sedikit sobek karena tekanan dari kukuku. 

“Tidakkah ini terlalu cepat” ucapku akhirnya dengan masih menunduk.

“Tidak , karna semakin cepat semakin baik. Dan aku tak sabar ingin segera menimang cucu ,hahaha” kalimat terakhir appa membuat semua orang tertawa dan menyetujui pendapat appa.

OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang