#3

49 10 3
                                    

Author pov

"Pagi anak-anak" seru guru yang mereka juluki obat tidur siapa lagi kalau bukan Bu Del.

"Pagi bu" jawab serentak kelas Mipa satu.

"Ayo kumpul tugasnya, taruh disini aja" seru guru itu sekaligus menunjuk meja salah satu murid Mipa satu yaitu Liza. "Nanti kamu bagikan ke teman yang lain biar diperiksa sama-sama" lanjut Bu Del yang dijawab dengan anggukan oleh Liza.

Skip

Saat proses pembelajaran sedang berlangsung, terlihat Bu Del sedang menjelaskan tentang masa kolonial Belanda . Terlihat beberapa murid Mipa satu tertidur, mengantuk, dan membaca novel. Bu Del yang sedang menjelaskan tentang kolonial Belanda berhenti berbicara. Kemudian Ia menyapukan pandangannya ke seluruh kelas.

"Kalian kenapa kalau Ibu masuk ke kelas kalian selalu ngantuk gini? Selalu low bat? Padahal Ibu berharap banyak sama kalian" tanya Bu Del dengan pandangan kecewa. Seluruh orang yang berada di ruangan itu terdiam, bukan berarti tidak bisa membalas tetapi karena mereka malas menanggapi ucapan guru tersebut. "Bahkan menurut Ibu, kalian kalah jauh dengan kelas Mipa dua. Lihat mereka saat belajar semangat tidak kaya kalian, malas malasan bahkan Ibu lihat ada yang tidur!" Lanjutnya.

Seluruh member Mipa satu menegakkan badannya. Satu yang sangat mereka benci yaitu dibanding-bandingkan . Kalau udah begini dari dulu ya mau gimana lagi.

"Jangan banding bandingin kita dong Bu" seruan kesal keluar dari mulut seorang Delya . Kelas mereka memang dikenal dengan mulut pedasnya yang tidak bisa di pungkiri lagi.

"Loh memangnya Ibu salah ngomong ya? Emang bener kan? Kalian memang malas-malasan kalau jam pelajaran Ibu" semua orang yang berada di dalam Mipa satu memasang wajah malas. "Padahal kalian anak unggulan loh" sambungnya.

"Nih ya Bu, Kita jujur jujuran aja, Kita kita kaya gini itu karna bosen, Ibu asik sendiri ngejelasinnya. Ya kita engga nyambunglah" jawab Mia. Salah satu siswa yang memiliki jidat dengan menonjol ke depan.

"Lagian nih ya Bu, ngapain bawa bawa unggulan coba. Kita disini itu mau belajar bukan untuk di banding bandingin kaya gini! Ibu intropeksi aja dulu gimana cara Ibu ngajar kami, sampe kami bosen" jawab dara kesal. Abigail yang melihatnya hanya tertawa, memang tidak ada yang lucu tetapi melihat ekspresi wajah yang ditunjukkan oleh dara sangat sangat lucu.

"Ibu ikutin cara pembelajaran kurikulum 2013. Dimana siswa lebih aktif dari pada gurunya." Sangkal Bu Del.

"Ya kan seharusnya Ibu ngertiin kita kita juga dong. Dimana kita belum faham sama materi yang Ibu kasih, Ibu udah langsung aja ngasih soal" jawab abigail. "Iya Bu, seharusnya Ibu nanya dulu kami udah ngerti atau belum. Kalo kaya ginikan susah urusannya" timpal yang lainnya.

Tanpa disangka Bu Del berdiri dari duduknya, membereskan buku setelah itu pergi keluar kelas padahal waktunya untuk mengajar masih tersisa 2 jam lagi dan itu membuat seluruh murid Mipa satu tersenyum.

-----------

Bel istirahat telah berbunyi membuat seluruh murid yang ada di sekolah mereka berhamburan keluar kelas untuk makan. Sama halnya dengan teman sekelasnya. Mereka kompak pergi ke kantin untuk makan bersama. Saat mereka sudah sampai di kantin, mereka mencari tempat kosong yang untuk 30 siswa.

"Gila ini kantin kecil amat, masa nampung kita kita kaga muat" seruan kesal keluar dari mulut Rizki. Sekolah mereka memang memiliki kantin yang besar, tetapi karena sekarang istirahat jadilah kantin mereka sangat ramai.

"Pala lo kecil. Ini kantin besar bego, percuma dong punya mata tapi gak bisa buat ngeliat" maki sakaligus sindir afrilian. Yang hanya di balas dengusan kesal oleh rizki.

"Gue bercanda bangsat!"

"Udah dong, lo pada kok malah berantem sih. Cari tuh tempat duduk biar kita kita bisa makan. Yakan engga etis banget kalo kita makan sambil berdiri" seruan kesal milik Yasmin pun keluar."Setuju gue sama eloa min. Ini kutu kupret berantem mulu." Timpal Diva

Setelah 10 menit mereka menunggu, akhirnya mereka mendapatkan tempat untuk mereka tempati. Amel dan Dinda yang bertugas memesan makanan berdiri dan bertanya apa yang akan mereka pesan dan pergi untuk memesan makanan tersebut.

"Senang gue nih yang beginian" seru Dodit sambil senyum senyum sendiri.

"Ah gue tau, lo pasti senang karna makan barengan kan?" Jawab sekaligus tanya Bagus yang di respon dengan cengiran Dodit.

"Yoi , apalagi kalau gratis. Serasa gimana gitu"

Tak lama kemudian makanan yang mereka pesan datang. Seluruh murid Mipa satu mengangkat tangan mereka masing masing dan membaca doa.

"Selamat makan" teriak seluruh siswa Mipa satu.

"Mipa satu masuk kedalam kelas kalian sekarang juga" teriakan menggelegar guru BK mereka menghentikan aktifitas dan melihat ke belakang.

"Dalam hitungan ke tiga , satu .." seru Dodit sambil menghitung .

"Tiga larii, buruan woi" hitung dan teriak Bagus.

----------
Fiks alay

Imperfect Excellent ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang