Perrie's POV
"Mom... Dad.. ayolah... kita tidak harus pindah kan? aku tidak bisa meninggalkan mereka" Rengekku.
Yang benar saja aku harus meninggalkan Manchester dan harus pindah ke London? Aku tidak bisa meninggalkan teman-temanku. Bagaima jika tidak ada yang menyukaiku? Bagaimana disana ada yang mem-bully ku? Bagaimana jika-
"Tenang saja kau disana tidak akan dibully percayalah pada Mom.. Orang-orang disana baik-baik kok"
Oh ya bagus.. mom membaca pikiranku. Hah! Oh God... Bagaimana nasib ku nanti?!
Aku menutup wajahku frustasi. Menatap sinis kearah adik-oh bahkan aku benci mengatakan ini- yang paling menyebalkan didunia ini dan yang bersujud-sujud pada Mum dan Dad agar pindah ke London. Ugh, aku benci London! Dan.. mungkin Dewi Fortuna tidak berpihak padaku karena kebetulan Dad dipindah kerjakan disana.
Oh ya.. perkenalkan aku Perrie Louise Edwards, 18 tahun, dan seorang mahasiswa yang (akan) mendaftar di salah satu universitas yang ada di London.
Oh dan si adik menyebalkan itu Jonnie Alexander Edwards, 17 tahun dan (akan) mendaftar di salah satu universitas yang sama denganku.
Fyi, aku mengambil cuti 1 tahun agar tidak kuliah dan fokus membantu Mum di rumah-oh tentu saja mengerjakan pekerjaan rumah--tidak tidak, bukan pekerjaan yang diberi oleh guruku melainkan pekerjaan (anak gadis) rumah. Oh mom ku selalu begitu!
"AKU KESAL PADA DAD!" Teriak ku dengan wajah tak berdosa.
"AKU KESAL PADA DAD! AKU KESAL PADA DAD!"
Aku menaiki tangga dengan jengkelnya. Membuka pintu kamar dan membantingnya menandakan aku kesal pada semua orang dirumah ini.
Aku akan merindukan kamar ini-oh bukan akan tapi pastinya. Oh aku makin jengkel dengan Jo (panggilan Jonnie) sekarang. Ia pasti bersorak ria merayakan kemenangan nya untuk kuliah di London dan bertemu dengan crush nya saat masih di Senior High School dahulu. Ia yang akan senang sedangkan aku? Mati saja.
-Tok Tok
Aku terdiam. Jika bukan mom itu pasti dad. Aku bangun dan meletakkan bantal yang semula berada diwajahku di pinggir ranjang.
"Perrie, boleh dad masuk?" Tanya dad dari luar.
"Ya" Lirihku. Aku pasti kacau sekarang.
Perlahan pintu kamarku terbuka dan muncullah wajah tampan dad disana. Oh sungguh dia adalah cowok tertampan didunia ini, tetapi mengingat dad akan membawa kami ke London, aku menarik perkataan ku bahwa ia adalah cowok tertampan didunia. Jahat? Biar saja, biar ia tau bahwa aku membencinya, oh jangan anggap serius, ini hanya akting belaka ku saja.
"Kau tak apa?" Tanya dad lalu mendekatiku. Aku mengerucutkan bibirku menandakan bahwa aku sangat kesal padanya. "Ayolah nak, jangan buat dad seperti itu, kau tau? Kau mirip seperti ikan bandeng seperti itu"
"Dad" Gerutuku. Aku semakin membuat nada-nada yang terlontar dari dalam mulutku menjadi manja, mencoba menarik perhatiannya agar ia membatalkan akan pindah ke London.
Ia mengelus rambutku dengan lembutnya, "Ayolah.. bantu dad kali ini saja-," Dad memberikan jeda pada kalimatnya, seperti aku ingin menanggapi kalimat yang baru saja beliau lontarkan.
"Aku sudah banyak membantu dad, saat Jo ulang tahun, saat ulang tahun pernikahan dad dan mom, saat pernikahan bibi Sue, membantu Jo mengikat tali sepatunya, membantu dad dalam cara berpakaian dad agar terlihat keren,membantu-" Dad memotong perkataanku.
"Haha.. oke maaf untuk semua itu, tapi ayolah aku berjanji, jika kau mau ikut aku akan membelikan mu semua stuf-stuf 5 Seconds Of Summer yang kau mau ditambah tiket MnG mereka, bagaimana?"
Dad kau membuatku Dilemma-.-. Batinku
"Dan kau akan bebas tidak membantu Mom dirumah selama satu minggu" Dad menaikkan alisnya. Trik yang bagus.
"Baiklah"
Apa?
Apa yang kukatakan?
Perrie bodoh. Pezza bodoh.
"Terima kasih, siapkanlah barang-barangmu, besok kita akan berangkat, segera lah packing" Ucap dad.
"Dad.. kau janji akan membelikanku semua itu?" Tanyaku dengan polosnya. Dad memang orang yang tidak suka mengingkari janji dan aku tau persis seperti apa sifatnya-yang terkadang baik hati dan terkadang suka marah-marah tidak jelas.
"Aku janji"
"Family Promise?" Aku mengacungkan jari kelingkingku. Oke, anggap aku childish.
"FamProm" Ia mengaitkan jari kelingkingnya dengan ku lalu tersenyum penuh kemenangan. "You and me, pal" Ucap nya.
"You and me dad" Balasku.
----
Prolog oy prolog haha.. aku tau banyak cerita aku yang belum siap, but who cares? haha.. and Everything Has Changed nya lagi males ngelanjutin hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Things (Zerrie's Love Story)
Fanfiction"Zayn, are we friends or more?" P.S: Amazing cover by Satyasn913 :)