"Mungkin hidup sendiri itu lebih baik daripada hidup bersama dengan orang-orang yang tidak mengerti situasiku"
Seperti biasa setelah jam alarmku ini mengganggu mimpi indahku, mau tidak mau aku harus bangun dari bunga tidurku yg sangat indah ini..."Aishhh menyebalkan, kenapa sih harus ada pagi hari. Aku lebih menyukai malam hari saat waktu tidurku"
Aku pun pergi ke kamar mandi untuk menyegarkan badan ini yang rasanya sangat tidak nyaman..
Setelah selesai melakukan semua rutinitas yang selalu aku lakukan dari senin hingga sabtu, aku bergegas turun dan membuat sarapanku sendiri.."Tidakk aku lupa, aku harus kembali keatas.. Dan membuat permohonan untuk hari ini" sambil berlalu keatas menghampiri note kecil
"Aku harap hari ini aku bisa melihat masa depanku" ucapku sambil menutup mata.
"Aku terlambat..." akupun langsung menuruni tangga, dan berlari untuk keluar rumah.
Ahh aku lupa kalian mungkin bertanya bagaimana keluargaku? Entahlah mereka selalu sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Bagiku tidak masalah karena itu tidak berpengaruh pada kehidupanku.
Aku menunggu cukup lama di halte bus ini, ini adalah hal yang sangat membosankan dalam hidup ku. Apalagi aku harus pergi ke sekolah yang sudah jelas suasananya sangat membosankan daripada menunggu bus
"Gilaaa ini bus lama banget, kayanya aku ga mungkin nunggu bus.. ini pasti akan terlambat
Dan aku harus berurusan dengan para senior yang lebih killer daripada dosenku nanti sepertinya"Yapp ini adalah hari pertamaku masuk kuliah diusiaku yg berumur 20 tahun ini, aku mengambil jurusan seni. Aku sangat menyukai semua yang berhubungan dengan seni, itu adalah alasanku masuk jurusan seni.
30 menit kemudian di sekolah
"Hosh hosh hosh, aku seperti dikejar setan.. Baiklah aku harus mencoba menenangkan hatiku dan harus santai dalam menghadapi orang-orang didalam" ucapku sambil mengatur ulang nafasku, yang tidak beraturan.
Tok tok tok
Aku pun langsung membuka pintu, walaupun memang tidak ada sahutan saat aku mengetuk pintu tadi.
"Permisi ka, apa aku diizinkan masuk?" ucapku dengan nada sopan.
"Kau bisa masuk, tapi tolong tutup pintu itu" ucap salah satu kaka kelas berambut sebahu dan memakai sweater hijau.
Ketika aku hendak menutup pintu. Dalam hati aku berkata "sepertinya ada yang aneh".
"Apa tadi aku melewatkan kalimat yang belum aku ucapkan?" ucap kaka kls itu kembali.
"Tadi kaka memintaku menutup pintu"
"Opss sepertinya aku lupa, aku menyuruhmu menutup pintu tapi dari luar. Dan pastikan jika ada orang yang terlambat sepertimu, jangan menyuruhnya mengetuk pintu apalagi masuk ke kelas ini. Kau paham???" dengan wajah yang sinis.
"Jujur aku tidak menyukainya, untung saja hanya 2 hari berlangsunya MPLS ini. Hari pertama saja aku tidak tahan melihat senior-senior itu." Aku bergumam dalam hati sambil berjalan keluar dari kelas ini.
Setelah beberapa jam aku berdiri diluar kelas, ada seseorang yang hendak mengetuk pintu.
"Hey kau tidak bisa masuk, apa kau tau. Kau jauh lebih terlambat dibanding aku. Kau terlambat 1 jam tuan" ucapku dengan nada mengejek
"Hai nona, sepertinya kau sedang membalaskan dendam mu padaku. Aku beritahu, aku akan memakai caraku untuk bisa masuk kedalam sini" ucapnya dengan senyum sinis
Tok tok tok
"Permisi apakah saya boleh masuk ka?" ucapnya berteriak dari luar
"Lebih baik kau tidak usah masuk, kau sangat tidak sopan!!" ucap salah satu senior yang berada di dalam.
"Hahaha, aku sudah mengatakannya tuan. Kau terlalu sombong dan percaya diri" ucapku sambil mengejeknya
"Baiklah nona kau menang, tapi aku lebih memilih pergi ke kantin daripada harus berdiri sepertimu disini. Itu sangat tidak ada gunanya" ucapnya membalas ejekanku
Aku hanya menatapnya dengan tatapan tidak suka, tanpa menjawab omongannya itu. Bagiku berbicara dengannya yang tidak ada gunanya. Lelaki yang menyebalkan.
Lelaki itu pun pergi meninggalkan clarisa. Tanpa menoleh kembali kebelakang.
"Hai nona.. Aku harap kau akan merindukanku. Haha" ucapnya sambil berteriak tanpa menoleh kebelakang.
Belum sempat clarisa menjawab, lelaki itupun melanjutkan kalimatnya."Nona jika memang benar kau akan merindukanku, kau bisa memanggil namaku dengan sebutan david. Aku david!!!" ucapnya berteriak sambil setengah berlari.
"Aku tidak peduli siapapun namamu tuan, sampai kapanpun aku tidak akan dan tidak mau merindukanmu" ucapku dengan teriakan yang lantang.
Aku harap pemuda yang songong seperti dia hanya satu di dunia ini. Jika banyak, itu hanya akan menyusahkan orang lain saja.
"Kapan aku bisa masuk kelas, ini sungguh menyebalkan" ucapku seraya memainkan ponsel.
Tidak lama, salah satu mahasiswa dari dalam kelasku keluar. Dia sangat manis, dengan dress berwarna merah rambut dikucir kuda dan memakai kacamata.
"Hai, kau boleh masuk sekarang. Jika mau kau bisa duduk disebelah kursiku. Karna itu salah satu kursi kosong" ucapnya dengan lembut sambil tersenyum manis.
"Terima kasih, aku akan senang menerima ajakanmu. Aku clarisa senang bertemu dengamu"
"Maaf aku lupa menyebutkan namaku. Aku vivi" dia tersenyum manis padaku.
Ketika aku masuk kelas, semuanya meperhatikanku. Aku sangat risih jika diperhatikan seperti itu, itu sangat mengganggu.
"Kau ingat ya, satu hal jika kau terlambat lagi. Kau tidak perlu masuk ke kelas." ucap senior yang bernama dira.
Aku baru mengetahui namanya saat aku duduk tadi, itu juga dibertahu vivi. Salah satu teman baruku. Aku hanya menjawab ucapan senior itu dengan anggukan.
Ternyata mendengarakan ucapan-ucapan senior itu. Tidak ada yang bisa aku pahami, aku selalu gagal fokus. Dan lebih memilih mengobrol dengan vivi, daripada memperhatikan senior-senior itu.
To tok tok
"Apa kali ini aku bisa masuk ka?" ucap seseorang dari luar keras, sambil berteriak.
"Sepertinya aku mengenal suara itu" ucapku dalam hati
To be continue guys
Ini adalah cerita pertama aku, maaf banyak typo bertebaran. Karna mungkin aku masih pemula dalam menulis cerita.
Maaf juga kalau masih pendek, karna ini baru awal percobaanku dalam berkarya
KAMU SEDANG MEMBACA
Making It Complicated
Randomhidup memang terasa sulit jika kita, tidak mau berusaha. tetapi jika usaha kita memang ditakdirkan tidak bisa terjadi, apa boleh buat kita harus menerima dan menjalaninya walaupun berat rasanya. atau kita bisa membuat usaha yang baru untuk melupakan...