"AAAKHHHHH YIFANNN"
"ERRHHHHH SE-HUN AHH"erangan panjang pertanda mereka telah sampai pada puncaknya, entah untuk yang keberapa kalinya di malam ini.
sungguh Sehun merasa sendinya berubah menjadi jelly sekarang, CEO muda ini membuatnya kelimpungan oleh kenikmatan, ini lebih nikmat dari saat bersetubuh dengan namja namja yang sebelumnya.
Yifan sangat lembut tapi penuh gairah, memperlakukan Sehun dengan sangat hati hati tapi membawanya pada kenikmatan yang membuncah.
perlahan Yifan melepas tautan mereka, dan berguling kesamping memeluk tubuh berkeringat Sehun yang masih mencoba mentralkan nafasnya.
"kau cantik Sehun" bisiknya dalam sambil sesekali menjilat cuping telinga Sehun.
"apa kau puas Yifan?" Sehun malah mengabaikan pujian manis nya dengan melontarkan sebuah pertanyaan yang sebelumnya tidak pernah dia lakukan. oh... bahkan Sehun yakin Yifan pasti puas dengannya, tak ada yang merasa tidak puas oleh seorang Oh Sehun, jadi untuk apa bertanya? entahlah Sehun hanya ingin.
"sangat puas sayang, lebih dari kepuasan yang kubayangkan. kau menakjubkan" dan kali ini Yifan mengecupi leher terbuka Sehun, menghirup dalam dalam aroma vanilla alami yang menguar disana, sangat memabukkan. Sehun seperti kokain dan morfin yang menjadi candu untuknya, meski mereka baru pertama kali bertemu.
perlahan Sehun menarik lehernya dari wajah Yifan, membuat patnernya itu sedikit menggeram kesal dan mebuahkan kekehan ringan di bibir Sehun.
mendekekatkan wajah mereka dan menyatukan keninganya dengan Yifan, onyx kecoklatannya menatap dalam obsidian kelam milik Yifan.
"apa kau akan tetap disini saat aku bangun?" bisiknya lirih, sedikit menikmati hembus nafas mereka yang saling bertabrakan, menekuni pahatan wajah indah didepannya dengan aroma mint menguar yang membuatnya terbuai. Yifan sangat sempurna.
"aku akan memelukmu sepanjang malam, dan kita akan melihat pagi bersama sayang" senyumnya begitu damai untuk Sehun.
"berjanjilah" setelah sekian lama, baru kali ini dia meminta seseorang menjanjikan sesuatu untuknya, dia juga tidak tau kenapa dia ingin pria ini menyapa pagi bersamanya.
"ya, aku berjanji. tidurlah.. aku tahu kau lelah" cup~ sedikit mencuri kecupan di bibir merah muda tipis itu, sebelum membawa pemiliknya kedalam dekapan hangat seorang Wu Yifan.
_________________________________________
Sehun terbangun dengan wajah tidur Yifan tepat didepannya.
tangannya perlahan terulur menyentuh wajah tidur itu.
matanya yang terejam dengan damai tapi saat terbuka akan terlihat tatapan tajam namun mempesona, hidungnya yang proporsional, alis tebal yang akan menukik saat dia mendesahkan nama Sehun, pipi tirus dengan rahang tajam yang indah, dan bibir merah muda yang sedikit lebih gelap dari milik Sehun terasa sedikit kasar namun sangat kenyal.dan sekali lagi, dia tampan dan sempurna.
"puas melihat ketampananku cantik?" perlahan matanya terbuka dan sedikit mengerjab membiasakan cahaya pagi yang sedikit mengintip dari celah gorden.
hanya berdiam dengan mata yang mencoba menjelajahi wajah indah Sehun yang diterpa temaramnya mentari, seperti dewi dengan pancaran cahaya nya.
"kau akan pergi sekarang?" Sehun menunduk dengan memainkan tangannya di dada bidang Yifan, ada perasaan sedikit tidak rela yang menyusup dengan lancang di hatinya.
"masih ada waktu hingga siang, aku ingin memelukmu lagi, aku masih mengantuk..." rengekan lucu mulai terdengar, dan Sehun baru tahu sisi Yifan yang ini, dia kira Yifan adalah orang yang kaku dan tidak melakukan hal manja seperti sekarang tapi entah mengapa melihat Yifan yang seperti ini seolah menumbuhkan bahagia di hati kecil Sehun.
"kau bisa memelukku nanti, sekarang bangunlah. aku akan membuat sarapan untuk kita" perlahan Sehun bangkit, menyibak selimut dan sekali lagi membuat Yifan harus menaik turunkan jakunnya melihat tubuh menggoda Sehun.
'oh!! terkendalilah hormon sialan! aku tidak ingin menyerang Sehun sekarang!!'
sedikit merutuk dalam hati merasakan benda kebanggaanya mulai terbangun."ya, eumhh aku akan melanjutkan tidurku. bangunkan jika sudah selesai"
ujarnya canggung dengan muka sedikit merah menahan ereksi nya.Sehun yang melihatnya hanya mengangguk dan tersenyum maklum, seolah mengerti kondisi Yifan kali ini.
_________________________________________
setelah mereka sarapan dengan setangkup roti lapis lezat buatan Sehun, Yifan malah menyeretnya ke kamar lagi, memeluk Sehun dengan erat sepanjang waktu mengabaikan tubuh mereka yang lengket karena keringat.
sebenarnya memang hanya pelukan, benar benar pelukan dengan tubuh yang telanjang dan sesekali berbagi ciuman.
ini pertama kalinya dialami oleh Sehun, biasanya saat terbangun dia hanya akan sendirian ditemani setumpuk uang di meja nakas, berbeda dengan hari ini.
dia terbangun dengan seorang CEO tampan, mereka sarapan bersama dan saling memeluk meski hari sudah beranjak siang.
"Yifan?" tanya Sehun lirih.
"hm?"
"ini sudah siang, kau tak ingin pergi?" tanya sekali lagi, meski sedikit tudak rela jika Yifan harus segera pergi sekarang.
"nanti saja, aku ingin menikmatimu" ujar Yifan dengan mengusak pelan rambut lembut Sehun.
"ini sudah lewat jam ku bekerja, kau harus membayar lebih tuan Wu" kelakar Sehun.
"akan kuhabiskan seluruh hartaku untuk memilikimu sayang" semakin mengeratkan pelukannya pada Sehun, seolah enggan berpisah dari candunya.
"sehun? kenapa bekerja seperti ini hm? kau itu tampan meski sedikit cantik, kenapa tidak menjadi idol atau model saja?" ahhh. pertanyaan itu lagi? sedikit bosan Sehun mendengarnya
"hidupku terlalu sulit hingga aku tidak punya waktu untuk menjadi trainee atau sejenisnya, ini adalah sesuatu yang salah tapi hanya ini cara terbenar yang aku tahu untuk merubah hidupku" jawabnya datar.
"Sehun?"
"hm"
"aku mencintaimu, Oh Sehun" ada keyakinan di nada suara yang Sehun tangkap sekarang, ini sangat mengejutkan tapi dia hanya menampik pikiran pikirannya dan hanya berfikir ini hanya rayuan manis mulut orang kaya.
"jangan mencintaiku" jawabnya datar nan dingin, meski jantungnya berdetak cepat sekarang.
"aku tidak mempercayai orang lain selain ayah dan nyonya Cha, kepalsuanmu membuatku mual Yifan. kita baru pertama bertemu, dan lalu? jatuh cinta? mudah sekali seperti membalikkan telapak tangan" jawaban itu seolah jarum beracun yang menacap di jantung Yifan, sakit dan menyesakkan.
"aku serius, aku akan membuatmu keluar dari sini. kita akan menikah dan memulai hidup indah bersama, kau harus percaya padaku Sehun" Yifan mencoba bersabar dan berbicara selembut mungkin pada Sehun, dia pun tidak tahu bagaimana dia bisa sangat jatuh pada Sehun di awal pertama mereka bertemu.
"kita hanya teman sex semalam, tanpa cinta atau apapun yang bisa membuatmu selancang itu denganku. kau tak tahu apapun tentang diriku jadi jangan memposisikan dirimu seperti pahlawan yang tak mengerti siapa yang harus kau selamatkan" dengan rasa sesak yang menjalari hatinya dan rasa pening di kepala, Sehun menjauhkan tubuhnya dari Yifan lalu menyibaknya begitu saja, melenggang tanpa dosa ke kamar mandi.
namun baru sampai di pintu kamar mandi dia tak lantas langsung membukanya, terhenti sebentar lalu
"kau bisa pergi sekarang, maaf telah menahanmu. hubungi nyonya Cha jika kau membutuhkan tubuhku"BRAK!
pintu itu dibanting dengan keras oleh si pelaku yang saat ini diliputi berbagai kebimbangan di hatinya.
"aku akan mendapatkanmu Sehun, semua bagian dari dirimu" sugesti ambisius Yifan pada dirinya sendiri, bagaimanapun penolakan adalah kata yang tak pantas singgah di hidupnya.
akankah tuan Wu yang ambisius dan penh obesesi bisa meluluhkan pendirian sekuat karang seorang Sehun? dan akankah Yifan akan membuktikan semua ucapannya ataukah hanya bualan semata?
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
exo's sweet story
Fanfictiondrable krishun, chanhun, krisyeol, kaihun, hunkai, dll.