Aku berjalan mondar mandir didalam ruangan kerja praktekku. Menunggu detik-detik aku didepak dari rumah sakit ini. Sampai disinilah akhir karierku sebagai seorang dokter di rumah sakit elite. Setelah ini, aku tidak yakin bisa mendapat pekerjaan dimana lagi.
Aargh!!
Yunho, semua ini karena anak itu. Seandainya aku tidak menuruti kemauannya, semua ini tidak akan pernah terjadi. Sialnya kenapa dia tidak mengatakan kalau dia adalah anak dari pemilik rumah sakit ini.
Aku tersentak saat telepon di meja kerja berdering. Ini pasti dari kepala rumah sakit. Orang itu akan menyuruhku datang keruangannya lalu menyodorkan selembar amplop padaku yang isinya surat pemecatan, dengan alasan melakukan tindakan asusila di rumah sakit. Aku mengangkat telepon itu dan menjawab sehalus mungkin.
“Yeobseo. Nde, saya akan keruangan Anda secepatnya.”
Sudah kuduga. Kepala rumah sakit baru saja menyuruhku untuk datang keruangannya. Menutup kedua mataku lalu menghela nafas, aku merapikan semua barang-barangku kemudian bersiap menuju tempat eksekusi. Yunho sudah beberapa saat lalu diseret oleh ayahnya untuk ikut bersamanya. Entah apa yang anak dan ayah itu bicarakan, aku tidak ingin tahu. Sekarang hanya masalah waktu hingga aku akhirnya menjadi seorang pengangguran kembali.
.
❤
.Mengetuk pintu, lantas aku masuk saat mendengar perintah. Disana bisa kulihat Yunho duduk dengan tenang di hadapan ayahnya yang menulis sesuatu di sebuah kertas. Pria itu mengangkat wajahnya tanpa ekspresi saat melihatku. “Oh, dokter Kim silakan masuk. Duduklah.” Perintahnya. Aku mengangguk dan mengambil kursi disebelah Yunho. Sial, dia bahkan menoleh padaku dan memberikan senyuman? Dasar aneh. Batinku menyumpah. Bisa-bisanya Yunho melakukan hal itu dalam situasi setegang ini? Aku tidak percaya.
Perhatianku kembali pada dokter kepala.
“Apa kalian sepasang kekasih?” partanyaan kepala rumah sakit mengejutkanku. Aku mendongak lalu menatap matanya yang berada di balik kaca bundar itu. Aku lebih tersentak saat Yunho meraih tanganku dan menggenggamnya erat. Padanganku teralih padanya. Dia memiliki wajah yang tegas serta begitu kuat. Seolah meyakinkanku bahwa segalanya akan baik-baik saja. Aku menggigit bibirku dan memberikan isyarat agar dia mengatakan tidak. Kepalaku menggeleng samar.
“Ya abeoji. Aku dan Jaejoongie sedang dalam sebuah hubungan. Kami sudah bersama salama sebulan lebih.” Jawaban mantab yang dilontarkan Yunho membuat lidahku seakan terjepit di dalam mulut sehingga tidak bisa mengucapkan apapun lagi. Aku menarik nafas lalu menutup mata, berharap apapun yang akan terjadi nantinya semoga itu tidak bisa lebih buruk lagi.
Kepala rumah sakit berdehem. Aku bisa melihat ada ekpresi pasrah di wajahnya. Apakah dia kecewa karena putranya memiliki kekasih seorang namja? Yang tidak lain adalah diriku.
Melihatnya menghela nafas, lalu pandangannya tertuju padaku. “Aku sudah memutuskan. Kau akan dimutasikan Dr. Kim!”
Deg
Air ludah dengan susah payah tertelan di tenggorokanku. Rasanya mencekat seperti aku tidak bisa bernafas dengan baik. Laki-laki bersurai putih namun tetap berwibawa itu beralih sekilas pada putranya dengan sorotan tajam di matanya. Kemudian kembali lagi padaku.
“Kau akan di kirim sebagai dokter relawan ke daerah distrik Yongsul. Tidak ada dokter lain yang akan membantumu disana. Kau akan bekerja sendirian. Kau tidak perlu khawatir, karena kau akan tetap menerima gajimu dari rumah sakit ini selama bertugas kesana. Kurang lebih selama 2 bulan masa tugasmu di daerah itu.”
Sesuatu yang keras seperti menghantam tepat di jantungku. Aku tidak pernah berpikir, bagaimana bisa aku akan terdampar di tempat seperti itu. Membayangkannya saja aku sudah tidak sanggup. Distrik Yongsul di daerah perbatasan yang paling ujung. Pemukiman kumuh dengan banyak sekali penyakit menyebar di sana. Mungkin saja aku akan mati jika pergi ke tempat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Yunho (C O M P L E T E)
Historia CortaTidak ada alasan untuk tidak mencintai Kim Jaejoong. Status ==> Private for some Part. Rate ==> Adult Romance