Reza.

26 3 0
                                    

Reza menyusuri jalan raya dekat sekolahnya.
"zaaaa..." panggil Alexa sambil melambaikan tangannya.
"iya xa,otw hahaa."tawa Reza yang terdengar dibuat-buat membuat Alexa sedikit canggung.
***
"masih mau nunggu si Nai-" ucapan Alexa dipotong oleh Reza, "jangan bicara dia boleh gak xa? Gue muak."
"em iya bisa za bisa" Alexa prihatin pada Reza yang sepertinya benar benar putus asa.
"maaf xa,bahas yang lain aja."
"iya gapapa kok gapapa." ucap Alexa untuk sedikit menyemangati Rezaa.
***
"Udah bel nih xa,gue masuk duluan ya,nanti istirahat kita main ya," ajak Rezaa. "dimana?" tanya Alexa dengan semangat.
"Perpustakaan" jawab Reza dan Alexa tertawa, "main kok di perpus??" Rezaa hanya menjawab dengan senyuman dan Alexa mengerti bahwa Rezaa butuh ketenangan.
Terkadang Alexa berfikir,kenapa harus dia yang membantu Rezaa? Maksudnya..masih banyak yang lain. Hal itu juga kadang membuat Alexa merasa spesial atau mungkin pelampiasan.
***
Naira berjalan di kantin sekolah dengan memegangi jilbab-nya yang sepertinya mau copot.
"kenapa nai?" tanya salah satu teman Naira, namanya Alicia.
"peniti gue ilang,njayyy" kata Naira murung.
"hai naira," sapa Alexa dengan sedikit sksd {sok kenal sok dekat} . Ingatan tentang Rezaa muncul lagi diotak Alexa. Ingin rasanya dia menumbuk perempuan didepannya itu sampai mati. 

shit! sapaan gua gak dipeduliin?? batin Alexa kesal. 

***(Di Perpustakaan)

"duh! maaf za,lama,soalnya tadi-" ucapan Alexaa terpotong karena Rezaa langsung menjawab.

"iya."

Sebuah novel tebal yang diambil Alexa untuk dibaca masih memasuki halaman 4. Tidak biasanya dia membaca lama begini. Dia benar benar tidak mood. ANEH . Seharusnya kan yang gak mood itu Rezaa. Tpi kok malah jadi Alexa??? 

Ternyata sejak tadi Rezaa menatapi Alexa dengan tampang bing. Eittss ralat! Dengan tampang prihatin. Alexa paling tidak suka dikasihani. 

"duluan za,ga mood," Alexa pergi berlalu begitu saja. Segudang pertanyaan menumpuk dikepala Rezaa. Dia tadi ingin menanyakan,tapi Alexa sudah sempat pergi duluan. Reza membuka tutup buku biologi yang dipegangnya sedari tadi.

Langkah kaki membuyarkan lamunan Rezaa. Naira,ya,dialah yang datang ke perpustakaan. Dia duduk tepat didepan Rezaa. Tidak tahu malu sekali!. Reza yang sedaritadi badmood malah semakin tak karuan. Rezaa juga akhirnya pergi dari perpustakaan. 

***

Dari tadi Rezaa mencari Alexa kesana kemari tapi tak ketemu juga. Dia menelepon,hpnya tak aktif. Membosankan sekali hari ini. 


Alexa bingung dengan dirinya sendiri. Dia tidak sakit,tidak deman atau batuk pilek. Namun perasaannya benar benar gudah. Entah harus senang atau sedih menyimpulkan ini. akhirnya, Alexa menyimpulkan bahwa dia menyukai Reza. Ralat lagi!! lebih tepatnya,mencintai Rezaa. 


Destructive LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang