02: Loriccvm Mercantilii

69 2 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gio menjinjing sebuah karung, memasuki sebuah sebuah bangunan dengan plang bertuliskan huruf besar "LORICCUM MERCANTILII", "Trading Guild Loricca Branch" ditulis dengan huruf lebih kecil dibawahnya.

"Ada yang bisa saya bantu?", ucap seorang bapak tua yang menjaga meja kasir begitu melihat Gio memasuki ruangan.

Gio langsung meletakkan karung tersebut di meja kasir. Karung itu menebar bau amis yang tipis dan nampak kotor oleh noda kemerahan yang mencurigakan.

"Apa ini?", tanya bapak tua dengan nada datar sambil membuka sedikit karung di hadapannya.

Bapak Kasir melihat isi karung sebentar lalu menutup kembali isi karung dengan perlahan. Gio tersenyum lebar. Bapak Kasir memandang Gio dengan raut muka campuran rasa jijik dan bertanya-tanya.

"Ini adalah biang keladi yang membuat jalan menembus hutan menuju Kalderan menjadi angker", Gio menjelaskan.

"Panjang umur", sebut Bapak Kasir dengan penuh rasa syukur, raut wajahnya melunak, senyum terkembang di sudut bibirnya.

"Saya ingin tahu seberapa banyak saya dibayar untuk ini", ujar Gio menambahkan.

"Silahkan tunggu sebentar, Anak Muda"

"Duduk dulu, duduk dulu", Bapak Kasir mempersilakan.

Gio duduk di atas kursi kayu tanpa lengan yang terletak di depan meja kasir. Di belakang meja kasir terdapat lemari besar yang tersusun dari banyak laci. Tiap-tiap lacinya ditempeli label bertuliskan kode khusus. Bapak kasir membuka salah satu laci, mengeluarkan sejumlah toples kaca dan satu botol besar berisi air keras. Si Bapak dengan menyusun toples-toples kaca dengan rapi di atas meja. Dengan mengenakan sarung tangan kulit si Bapak mengeluarkan kepala Upyir dari karung satu persatu dan memasukkan ke dalam toples kaca.

"Ehm, keliatannya ini akan sedikit memakan waktu",kata si Bapak.

"Mau minum?", si Bapak menawarkan.

"Yeah", jawab Gio singkat.

Si bapak melepas sarung tangan kulitnya, pergi ke belakang sebentar, dan kembali dengan ketel dan sebuah cangkir. Bapak Kasir menuangkan teh tawar anyep ke cangkir dan menyuguhkannya ke Gio.


"Ini tidak masuk hitungan", kata si bapak sambil tangannya menunjuk satu kepala Upyr yang tidak dimasukkan ke toples kaca, bentuknya tak keruan karena tergilas roda kereta.

Gio menjawab dengan menaikkan alis dan menyeruput teh dinginnya.

Dengan hati-hati, Bapak Kasir mulai menuangkan air keras ke toples kaca sampai kepala Upyir terendam sempurna..

" Katakan anak muda, apa kau dikirim oleh Loricca Militia?", selidik Bapak Kasir,   menutup toples kaca dan menyegelnya dengan lem dan lilin panas.

"Bukan", jawab Gio singkat

"Garda Provincial?", Bapak Kasir lanjut bertanya.

"Juga bukan"

"Hanya kebetulan lewat dan terhalang perjalanannya", Gio menambahkan.

Azun Chronicles: In the Near EastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang