05:Ordinator

40 1 0
                                    

 Secara teori, semua pengendali kristal yang berada di Federasi Rummelion bernaung di bawah sebuah lembaga yang bernama Consilia Magisterium

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Secara teori, semua pengendali kristal yang berada di Federasi Rummelion bernaung di bawah sebuah lembaga yang bernama Consilia Magisterium. Pimpinan tertinggi dalam Consilia Magisterium disebut Patriarch, yang saat ini dijabat oleh Morrian Janosne Constantinopols, atau yang lebih dikenal sebagai Patriarch Constantinopols VII. Jabatan tersebut membuatnya sebagai orang paling berkuasa di Federasi Rummelion, setingkat di atas raja-ratu penguasa negara-negara anggota, secara teori.


Saat ini di ruang kerjanya sendiri, Patriarch Constantinopols VII orang paling berkuasa di Federasi Rummelion, sedang diteriaki dan ditunjuk-tunjuk mukanya.
"DEMI PENGEMBARA ABADI DAN TAKDIR AGUNG, ELIE MASIH KEPONAKANMU SENDIRI!!!"
"TAK BISAKAH KAU LAKUKAN SESUATU!!!"
"APA GUNA JABATANMU?"
"KAU PIKIR KARENA BEKINGAN SIAPA KAU BISA ADA DI SINI SEKARANG?!!!"


Patriarch Constantinopols VII hanya memandang dengan wajah datar pria yang sedang menumpahkan isi neraka tepat didepannya. Pria itu tak lain adalah saudaranya sendiri, Remuel Janosne Constatinoplos, putrinya diculik gerombolan bajak laut di laut lepas dan saat ini tidak diketahui keberadaannya. Wajah Remuel merah padam, urat-urat di lehernya nampak, badannya gemetar hebat. Perasaan tak berdaya, marah, dan kuatir seorang ayah menderu jadi satu. Sang Patriarch tahu sebentar lagi lelaki bangsawan di hadapannya itu akan menangis, meletakkan kedua tangan di bahu saudaranya dengan lembut dan berkata pelan namun penuh keyakinan,
"Remy, percayakan urusan ini kepadaku"

"... dan dengan caraku", tambahnya.


***

Sang Patriarch terduduk di atas kursi di ruang kerjanya. Lengannya bersandar di bahu kursi. Sebuah alat berbentuk bola, permukaaanya ditutupi panel dan roda gigi kecil bertuliskan angka, huruf besar, huruf kecil dan simbol-simbol matematis lainnya. Pikiran Sang Patriach terus bekerja, melayang mencari semua kemungkinan, dan memilah-milah berbagai macam perhitungan. Panel-panel bergerak dan roda gigi berputar, mengikuti olah pikir pemegangnya.

Dalam hati Sang Patriarch terbersit rasa isi, rasa iri terhadap klan-klan liar penghuni gunung dan para Bangsawan Mayyidin. Rombongan orang-orang sesat dan ingkar itu tak perlu pikir panjang jika ada yang main-main dengan keponakan mereka. Klan-klan liar akan memanggil seluruh sanak kadang beserta sekutu mereka, membawa kampak tombak untuk menetak leher si pengacau. Sementara Bangsawan Mayyidin punya sepasukan prajurit-budak terdidik berani mati, hanya dengan sang tuan jentikkan jari, mereka siap mengobrak-abrik seisi negeri untuk memenggal kepala si pembuat onar. Sementara keadaan dirinya lain, sangat lain.


Federasi Rummelion adalah patungan besar 30 negara yang menyerahkan sebagian urusannya untuk diatur bersama dalam satu wadah. Sisanya, masing-masing negara punya kedaulatan yang tak bisa diganggu gugat. Beberapa kerajaan, keluarga bangsawan, dan perguruan pengendali kristal membentuk klik-klik mereka sendiri di dalamnya, tak ubahnya anak-anak sekolahan membentuk kelompak main mereka sendiri dalam kelas. Seakan keadaan tidak cukup rumit, sayap militer dari Consilia Magisterium, yaitu Ordosanct Paladinii, berkembang pesat melebihi perkiraaan, menantang keberadaan dari Magisterium itu sendiri. Hasilnya adalah seseorang tak bisa menyikut dagu seseorang tanpa menyenggol bahu seseorang lainnya.


Sang Patriarch terus menatap panel-panel yang bergerak tanpa henti di permukaan alat tersebut. Alat tersebut dinamainya Ordinator, adalah pusakanya yang paling berharga, terbuat dari kristal azhurine kualitas terbaik. Dirinya sendiri yang mengembangkannya dari sebuah alat purba pengukur pergerakan benda langit, penemuan kaum cerdik pandai dari Zaman Tanpa Nama. Ordinator sendiri digunakan oleh dirinya untuk menghitung segala kemungkinan yang terjadi di bawah langit. Tak ada yang orang lain yang mengerti cara menggunakannya. Perhitungannya sendiri tak pernah meleset. Bahkan perang dengan Kepadukaan Mayyidin yang tidak berjalan mulus bukan karena adanya cela dalam perhitungannya. Kesalahan terbesar jatuh pada para komandan lapangan yang kurang hati-hati memasuki perbatasan Shaziran, di mana Mayyidin telah siap dengan segala jebakan dan tipu daya.


Panel-panel terus bergerak. Saat ini unsur dari Consilia dan Paladin saling menyalahkan atas kegagalan yang terjadi. Sang Patriarch tidak bisa membiarkan penculikan dari keponakannya sendiri digunakan lawan-lawan politiknya untuk menyudutkan Consilia apalagi untuk menyudutkan dirinya. Keponakannya harus diselamatkan dengan pengorbanan dan kegaduhan sesedikit mungkin.


Asap tipis kebiruan muncul dari sudut-sudut ruang, merambati lantai marmer menuju kursi Sang Patriarch. Dekat kursi sang Patriarch, asap tersebut meninggi, saling silang membentuk wujud manusia bertudung. Wujud manusia tersebut membungkuk, memberi hormat kepada sang Patriarch sebelum mendekat dan berbisik ke telinga Sang Patriarch. Senyap saja, seakan takut laba-laba di sudut ruangan mencuri dengar, wujud tersebut membisikkan sejumlah nama orang, sejumlah nama tempat, sejumlah rincian angka dan rincian tanggal. Sang Patriarch mengangguk. Wujud tersebut membungkuk hormat lalu menghilang sebagaimana ia datang.

Panel-paneldi Ordinator terus  bergerak, di salahsatu sisinya terbentuk rangkaian huruf yang terbaca Ha-L-Be-R-G-I-v-M

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Panel-paneldi Ordinator terus bergerak, di salahsatu sisinya terbentuk rangkaian huruf yang terbaca Ha-L-Be-R-G-I-v-M.

****


Kali ini perjalanan yang dilewati sebuah iring-iringan kereta kuda lancar jaya. Tak ada serangan bandit, tak ada monster yang tidur di tengah jalan, tak ada kuda yang sakit diare, tak ada roda kereta yang patah. Duduk di atas tumpukan peti kayu, di salah satu kereta kuda, seorang petualang bernama Gio memasuki kota Halsberg.

Azun Chronicles: In the Near EastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang