Suara suara jeritan itu kian jelas terdengar. Rintihan dan lolongan keputusasaan sudah menjadi candu baginya. Suara suara itu bagaikan lulabby yang setiap hari mengantarkannya pada dunia mimpi.
Disebuah ruangan yang begitu anggun dan terkesan gelap. Dengan interior yang khas, ditambah dengan cat berwarna maroon yang berpadu dengan hitam. Begitu gamblang menggambarkan pemiliknya yang arogan, angkuh, dan terkesan panas.
Terlihat seorang pria tengah duduk di sebuah kursi yang berhiaskan kepala burung phoenix diatasnya, tengah Menyesap cairan berwarna merah pekat secara tenang dan perlahan. Seolah menikmati pemandangan yang ada didepannya. Dimana sumber suara memekakkan telinga itu berasal.
Seringaian tak pernah lepas dari bibirnya. Menggambarkan kepuasan. Dan sepasang mata kelam itu semakin terlihat arogan.
Krieek...
" semua sudah siap "
Tanpa melihat pun ia sudah tahu siapa yang bicara. Itu sehun. Utusannya.
"Ya", Dan setelahnya ia beranjak meninggalkan singgasana. Menuju ke atas. Dimana dunia luar berada.
**********
Terlihat banyak hidangan ditata apik diatas meja panjang mewah dimana itu terbuat dari batu batuan alami.
Jamuan itu tentu saja sudah disiapkan dengan begitu baik. Begitu apik dan berkelas. Begitu pas dengan selera nya.
Zeus, Sang tuan rumah duduk di bagian meja paling depan. Memimpin perjamuan makan yang ditujukan untuk menyambut salah seorang temannya.
"Yang mulia hades telah sampai paduka",Ucap salah seorang pengawal. "Ya", jawabnya.
suara yang keluar begitu berwibawa namun bersahabat. Tanpa intimidasi dan tanpa emosi yang berarti. Itulah zeus sang dewa langit atau dewa dunia Atas.
Pintu setinggi puluhan meter itu terbuka. Menampilkan sesosok pria bertubuh jakung dengan rambut hitam kelamnya. Menguarkan aroma yang khas. Seperti ramuan yang gelap bercampur dengan aroma mint dan floral yang memabukkan.
Tubuhnya yang indah dibalut dengan pakaian bercorak abstrak berwarna hitam dan merah. Begitu menegaskan karakter sang pemilik. Begitu magis dan sensual disaat bersamaan. Membuat para dayang dayang disana menahan jeritan mereka. sekali mereka mengeluarkan suara. Maka keluarlah mereka dari surga, dari istana langit, dari rumah zeus yang agung.
langkahnya semakin dekat dengan tujuan. Dimana terlihat zeus tengah duduk tenang disana. Ia menyeringai. yang dimana seringaian itu terlihat begitu menawan.
"Lama tidak melihatmu kris", suaranya yang pertama kali terdengar. Memecah keheningan yang sejak tadi menyelimuti ruangan itu semenjak kedatangannya.
"Ya. Duduklah park".
Kris wu, adalah nama Asli dari zeus yang agung. Tidak ada seorangpun yang berani memanggilnya dengan nama itu. Kecuali seseorang.
Ya, Chanyeol park. Atau yang kita kenal dengan hades, sang dewa dunia bawah.
"Bagaimana kabarmu kris?", seringaian tidak pernah luntur dari bibir sang hades sejak ia memasuki ruangan. begitu percaya diri. semua itu ditandai dengan aromanya yang semakin menggelap.
"well, bukankah kau tidak suka berbasa basi park", seperti biasa. zeus, menjawab dengan sebuah senyuman indah bak malaikat. Namun, siapa sangka jika sebenarnya ia tengah menyeringai sekarang.
Kembali, seringaian semakin lebar terlukis dibibir tebal seorang Chanyeol park. Hades yang agung.
"Ya, kau paham diriku lebih dari siapapun kris"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hades And His Little Persephone [Chanbaek]
Historia Corta[ Completed ] "kau milikku Baekhyun. hanya milikku" "aku membencimu" "sssst. tutup mulutmu sayang. kau hanya boleh menyebut namaku" kuy baca ?