Chapter 4

68 11 0
                                    

Keesokan harinya.

"Bu, aku berangkat sekolah dulu ya" Alfi pamit kepada ibunya sambil mencium tangannya

"Hati-hati ya nak" ucap ibu Alfi sambil mencium puncak kepala Alfi

"Yah, aku berangkat sekolah dulu ya" sekarang Alfi pamit kepada ayahnya sambil mencium tangannya

"Hati-hati ya Al, mau ayah anter ga?" tanya Ayah Alfi

"Ga usah Yah, aku kan udah gede masa dianter sih. Aku udah pesan ojek online kok" kata Alfi

"Ya sudah kamu hati-hati ya" kata Ayahnya perhatian

"Ya, Assalamualaikum" ucap Alfi sambil menuju ke luar rumah

"Wa'alaikum salam" balas kedua orangtua Alfi

"Bu, kita berhasil ya mendidik Alfi supaya tidak terlalu bergantung ke orang lain" ucap ayahnya Alfi kemudian menyeruput teh hangatnya

"Iya, Yah alhamdulillah. Anak kita jadi tidak terlalu manja, walau dia anak satu-satunya" kata Ibu

Ya, Alfi memang anak satu-satunya. Dia tidak selalu merepotkan orang lain, meskipun orang itu menawarkan bantuannya.

Sebenarnya jarak rumah Alfi dari sekolah tidak terlalu jauh. Karena rumah Alfi tidak jauh dari gerbang keluar masuk Komplek Indah Kurma, kemudian berjalan sekitar 100 meter dari sana dan sampai ke sekolah Alfi. Tetapi untuk hari ini Alfi lagi tidak semangat untuk berjalan kaki ke sekolahnya. Makanya ia naik ojek online.

<~>

Setibanya di sekolah, Alfi yang masih menggendong tasnya melihat Dev sedang menuju kearah nya. Dengan wajah yang datar dan sok dingin merupakan ciri khas Dev setiap bertemu teman-temannya.

Alfi ingin sekali menyapa Dev dengan ucapan selamat pagi dengan bahasa Jepang. Tetapi Alfi takut, takut dia tidak meresponnya. Tapi Alfi tetap saja ingin menyapa nya.

"Oh ohayo" ucap Alfi dengan segala kegugupannya sambil melambaikan tangan kanannya

Benar saja Dev hanya berjalan melewati Alfi, seperti tidak melihat kalau ada orang disana.

"Iiishh nyebelin banget sih tuh cowo" protes Alfi sambil menendang botol kosong yang ada di depan kakinya ke arah depan. Sampai mengenai kaki Fanny yang ingin keluar kelas hendak membuang sampah.

Fanny yang dibuat penasaran oleh Alfi kenapa dia tendang botol itu ke arahnya, langsung mendekati Alfi yang masih melihat ke arah Dev berjalan tadi, walau Dev sudah tidak ada di jalan sana.

"Woy ngeliatin apa lu?" Fanny langsung menepuk pundak Alfi, sampai Alfi kaget

"Eh, engga kok" kata Alfi menutupi kekesalan dari raut wajahnya

Sejulur kemudian Fanny melihat ke arah yang tadi dilihat oleh Alfi, kebetulan disana ada Rey yang muncul dari balik tembok sambil membawa sebotol air mineral dan berjalan sedikit terburu-buru.

'Aduh tu anak kenapa udah dateng lagi sih' ucap Alfi kesal dalam hati

"Oh dari tadi lu ngeliatin Devano Reyhan kelas sebelah itu yang orangnya sok sok dingin gitu" cerocos Fanny yang suaranya sedikit meninggi, mungkin Dev sudah mendengarnya karena jarak mereka sudah  hampir dekat

Kemudian Alfi langsung membekap mulut Fanny agar kata-kata nya tidak terdengar jelas oleh Dev. Dan menyeretnya ke kelas 9-F.

"Apa sih Fan, orang gua tadi ngeliatin mobil yang ada diparkiran, itu bagus banget tau" elak Alfi sambil melepaskan tangannya dari mulut Fanny, dan langsung mencium tangannya sendiri

"Ih bau jengkol, lu abis makan jengkol ya" ledek Alfi kepada Fanny dengan suara nyaring. Dan membuat seisi kelas tertawa olehnya

"Gua gak makan jengkol ya" suara Fanny mulai meninggi, dan membuat teman-teman di dekatnya menutup telinga termasuk Alfi

Saking kesalnya, Fanny langsung duduk di bangkunya. Kemudian Alfi menaruh tasnya dan mengikat rambut panjangnya karena dia berkeringat.

Setelah mengikat rambutnya, Alfi ikut duduk di sebelah bangku Fanny. Dilihatnya Fanny sepertinya masih kesal karena ditertawakan oleh teman-teman.

Lalu pandangannya ke luar jendela, Alfi melihat Dev membawa sebotol air mineral. 'Oh jadi tadi Rey ke kantin' batin Alfi

"Al tadi lu bener kan ngeliatin cowo sok sok dingin" tanya Fanny dengan pertanyaan yang sama

"Apa sih ngaco lu, kan gua tadi udah bilang gua tadi liat mobil yang diparkiran itu bagus" ucap Alfi sambil mengarahkan pandangannya ke arah depan, karena takut ketahuan Fanny kalau dia sedang berbohong

"Gua ga percaya, pasti lu suka kan sama dia" tebak Fanny asal

"Gua suka sama dia? Ih ga level kali, muka dingin kaya gitu ga ada senyum-senyum nya" kata Alfi sambil bergidik

"Kalo lu sampai suka sama dia, berarti itu karma" kata Fanny sambil matanya melotot

"Awas mata keluar" ledek Alfi kepada Fanny

"Eh iya btw asma lu gimana Al?" Tanya Fanny perhatian

"Alhamdulillah sih Fan dua Minggu yang lalu gua cek up, kata dokter kemungkinan besar asma gua bakalan sembuh kalo gua nya ga terlalu kecapean" jelas Alfi panjang lebar

"Oh Alhamdulillah deh" kata Fanny sambil mengelus dadanya

Bel istirahat pun berbunyi.

Ada siswa yang hanya di kelas mengobrol dengan teman-temannya, ada juga yang pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka yang kelaparan, dan juga ada yang sekedar duduk di depan kelas mereka.

Ketika Alfi sedang melihat ke luar jendela, tiba-tiba Alfi melihat Dev yang entah mau kemana dia yang pasti bukan ke arah kelas 9-F.

Akhirnya Alfi keluar kelas untuk mengikuti Dev.

Alfi seperti pengintainya Dev bersembunyi dibalik tiang tembok itulah salah satu tempat persembunyiannya. Untung saja Dev tidak menyadari kalau ada yang mengikutinya.

Setelah berjalan hampir mengelilingi kelas ternyata Dev pergi ke perpustakaan, karena letak perpustakaan berada di lima kelas setelah kelas Dev.

Dev langsung membuka kenop pintu perpustakaan dan melihat sebentar ke arah belakangnya, sejurus kemudian Alfi merasa terkejut dan langsung ikut di kerumunan adik kelas yang sedang bergosip.

Dia merasa seperti ada yang mengikutinya. Namun ia menghiraukannya dan langsung masuk ke perpustakaan.

Kemudian Alfi langsung ikut masuk juga, membuka kenop pintu dan mengisi daftar nama pengunjung perpustakaan.

Alfi mencari keberadaan Dev, ternyata dia lagi duduk di bangku pojok dekat jendela sedang membaca buku. Entah apa yang sedang dibaca Dev.

Alfi langsung mendekat ke arah Dev dan bersembunyi di balik rak buku yang lumayan besar sambil mencari buku yang akan dibacanya.

Tiba-tiba saja Dev membuat Alfi terkejut.

"Ooh jadi lo yang dari tadi ngikutin gua?" tanya Dev sambil memegang buku yang ia baca tadi

'Oh itu buku Tentang Laboratorium' batin Alfi sambil membaca cover  buku yang di pegang Dev

"Woy ditanya juga diem aja" bentak Dev dan membuat Alfi terkejut lagi

"Oh itu gua lagi cari buku" sambil menghadap ke arah rak buku dan mencari buku yang akan dibacanya. Karena salah tingkah Alfi mengambil asal salah satu buku di rak tersebut.

"Ya buku ini" kata Alfi sambil menunjukkan buku itu ke arah Dev

<~~>

Apa yang terjadi selanjutnya yaa... Lanjut ke part selanjutnya. Dan jangan lupa vote and comment

Terimakasih 😄

Stay With Him Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang