KEJAM

2.5K 114 0
                                    












-Lakukan sesuatu yang kamu cintai, bukan karena uang atau iming-iming lainnya, tapi karena kamu mencintai hal itu -Kim Hani.














Seoul 6.48 KST

Aku membuka mataku perlahan-lahan menetralkan cahaya yang masuk lewat jendela kamarku.

Aku menghembuskan nafas berat, merasakan pening dikepalaku dan mengerjapkan mata beberapa kali.

Punggungku sakit, itu karena aku tidur di meja kerja punyaku, menyelesaikan tulisan cerita milikku.

Aku memandang sticknote yang menempel pada sudut atas laptopku. Yang berisi alamat.

Sejenak aku terdiam, mengingat hal yang terjadi padaku beberapa hari yang lalu.

Rumahku.

Harta yang kupunya satu-satunya sebentar lagi akan berpindah alih pemilik.

"Maafkan oppa, oppa harus menjual rumah itu hani, kamu datang saja ke alamat yang oppa kirimkan, aku tunggu kau diThailand."

Terngiang lagi apa yang kakak lelaki ku itu katakan, keluarga satu-satunya yang kupunya.

Aku lagi-lagi menghela nafas berat, berusaha menahan air mataku yang sedikit lagi jatuh.

Aku berusaha menerima kenyataan pahit ini, kenyataan yang tak ingin kujalani, tetapi kini harus ku jalani.

Merelakan wasiat yang ayah dan ibuku berikan padaku, merelakan surga terindahku ini berada ditangan orang lain.

Aku harus melampiaskan pada siapa?! Pada oppaku? Aku tak bisa menyalahkan oppaku.

Oppaku juga mengalami kesulitan selama ini, membangun kembali perusahaan ayahku yang sempat jatuh saat ayahku meninggal.

Oppa memiliki alasan besar menjual rumah ini, melunasi utang-utang perusahaan yang belum sempat ayah lunasi.

.

Aku sedang mengemasi barang-barangku, memasukkannya pada kardus besar yang telah aku siapkan.

Memandang lekat-lekat setiap sudut rumah ini, mengingatkan kembali kepada kenanganku dulu bersama keluargaku.

Tingg tongg

Aku menoleh pada pintu utama, perlahan mendekat pada pintu dan mengintip pada sela-sela tirai jendela.

Seorang lelaki bertubuh tinggi dan kekar, sepertinya bodyguard.

Kubuka pintu perlahan menampilkan 3 lelaki berpakaian serba hitam dan aku membuka suara.

"Maaf, ada perlu apa?!"

"Kami adalah orang suruhan pemilik rumah ini, kami disuruh mengecek segala sesuatu di dalam rumah ini."

"Begitukah? Tapi barangku masih ada disini, aku belum mendapatkan tempat yang tepat."

"Kami tidak tahu tentang masalah itu nona, kami hanya disuruh mengecek segala sesuatu yang ada dirumah ini."

"Hmm baiklah, kapan tuan kalian akan menempati rumah ini?"

"Kurasa kau masih mempunyai sedikit waktu untuk mencari tempat tinggal, karena tuan kami sedang berada diluar negeri sekarang."

"Serius? Baiklah, aku bisa membantu kalian mengecek rumah ini, mari ku antar."

.

Aku akan menyusul oppaku yang berada di Thailand. Dengan segenap sisa tabungan yang ku punya, aku akan menyusul oppaku.

^MYG^ Full House ^17+^Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang