Chapter 4

233 29 2
                                    

Taehyung's POV

Empat hari sudah berlalu, semenjak aku menyatakan perasaanku kepada Yerin. Apakah aku egois? Ayolah, jangan bercanda. Aku menyukainya dan aku memintanya untuk kujadikan kekasih. Memang, dia bahkan tidak sempat menjawabnya, tapi aku yakin ia tidak akan menolak. Siapa yang berani menolak pesona ku?

Omong-omong, aku memintanya merahasiakan hubungan kami. Tapi bukan karena apa-apa, hanya saja aku tidak ingin, para penggemarku menyerang orang tersayangku. Aku takut, ia tidak kuat jika harus di hujat hanya karena menjadi kekasihku. Haha, terdengar lucu, ya? Memang begitu. Karena penggemarku ini, hampir keseluruhan adalah sasaeng fans.

Ini adalah akhir pekan, dan akhir pekan pertama ku bersama Yerin. Biasanya, aku akan menghabiskan pekan bersama Johnny dan Jeonghan. Tapi, kali ini tidak. Lagipula, hubunganku dengan Jeonghan sedang tidak baik. Dan aku tidak terlalu memusingkan itu.

Ting..

Aku mendengar bel apartemenku berbunyi, menandakan seseorang telah menunggu di luar. Aku tergesa-gesa, tanpa harus mengintip dari peephole, aku tahu siapa yang datang.

Ya Tuhan... Aku benar-benar termangu, ia sangat sangat cantik.

"Tae, apa aku boleh masuk?" Tanyanya membuyarkan lamunanku.

"A-ah iya, silahkan masuk." Jawabku singkat, dia terlihat bingung, tapi aku biarkan saja.

Yerin tampak memperhatikan isi apartemenku, aku justru malah sebaliknya. Ia begitu cantik, dengan balutan dress berwarna abu-abu di atas lutut, dress itu benar-benar cocok untuknya. Rambutnya ia ikat ponytail rendah, dengan poni rata yang menjadi andalannya.

 Rambutnya ia ikat ponytail rendah, dengan poni rata yang menjadi andalannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Taehyung, ada apa?" Ia menyentuh lenganku.

"Ti-tidak ada, tunggu sebentar, aku ingin mengambil sesuatu." Aku meninggalkannya mengambil sesuatu yang tertinggal di kamar.

*****

Yerin's POV

Mobil kuda merah, di sinilah aku, bersama pangeranku.

Oh Tuhan, hatiku bergejolak. Aku sangat bahagia, sampai-sampai tak sadar, sedari tadi aku memperhatikannya.

"Ada yang aneh denganku?" Tanya Taehyung seperti biasa, suara yang memabukkan, dia masih tetap menyetir sambil sesekali melihat ke arahku.

"Kau berhutang banyak kepadaku." Ucapku, memulai percakapan. Ia terlihat bingung.

"Oh, ya? Apa itu?"

"Aku hanya tidak menyangka, kau akan memintaku untuk jadi kekasihmu.." Aku menjeda kalimatku, terlihat ia akan memotong.

"Aku hanya butuh kejujuranmu, aku memang menyukaimu. Tapi, aku mohon." Aku memintanya, sangat memohon.

Kemudian, ia memarkirkan kuda merahnya di sebuah lobby. Aku pikir kita sudah sampai. Sebuah restoran bintang lima. Terlihat bagaimana aku diperlakukan sejak turun dari mobil. Aneh, sepertinya semua pegawai disini mengenal Taehyung, karena sikap mereka berlebihan jika hanya sebagai seorang customer.

Sweet & Cool [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang