Prolog

121 19 4
                                    

Senyuman manis yang tampak pada bibirnya, hanya seorang malaikat semata jika ia tampak baik baik saja. Sesungguhnya dari tadi ia selalu mengepalkan tangannya seerat mungkin dan matanya memerah seraya menahan air mata yang mengalir deras.

Sungguh ia tak bisa bayangkan semua ini. Sakit! Ini sangat sakit! Melebihi sakit terseset pisau di nadinya, seorang laki laki yang selama 5 tahun yang telah mengisi kekosongan hatimu, menjagamu disetiap waktu, tetapi justru ia bersanding dengan sosok perempuan lain. Dengan rasa kebahagiannya, mereka berdua mendapat banyak ucapan selamat, apakah itu menyedihkan bagimu? Bukan begitu? Coba saja kau merasakannya, ini sangat sakit!!

Kalau diibaratkan, hatinya seperti bawang yang diiris pisau, diiris dengan tipis. Jika tidak diiris, hatinya seperti bawang yang sedang dihaluskan ke blender dan hancur lebur.

Air matanya mengalir deras ketika ciuman di kening pengantin perempuan yang baru saja dilakukan pengantin pria.
Ia berlari kencang ke luar gedung, dengan tangis sendunya dan untuk memutuskan untuk pergi dari gedung tersebut

Mengapa aku harus... batinnya berbisik.

Ini adalah adegan terburuk/terseram yang pernah ia lihat, lebih seram daripada
film film horror luar negeri terkenal.
Semua waktu yang berisi kenangan selalu mengiringi di kepalanya, semua kenangan tersebut ia harap akan lenyap!

Aku tidak bisa menahan semua ini... semuanya telah hancur, tak bisa ku kembalikan seperti dulu...

Dibalik tirai dengan hembusan angin yang menyertaiku, ku melihat selalu saja ada kenangan yang lewat dan pergi, ku berharap kenangan itu akan kembali, tetapi tidak nyatanya! Kenangan itu akan tetap pergi! pergi! Dan pergi untuk selamanya.
Dimalam ini, ia merasakan kesedihan yang sangat mendalam, lebih dalam dari pada samudra pasifik. Sedangkan laki laki itu, ia besenang ria dengan kehidupannya yang baru, yang baru meninggalkan kenangan begitu saja dengan memberatkan kepada perempuan lain dengan sesuka hatinya, Egois! Sungguh egois dirinya! Membiarkan hati orang lain hancur berkeping keping sedangkan ia bersenang senang sesuka hatinya. Sungguh kejamnya!

"Meninggalkan kenangan bagimu mungkin mudah, tetapi bagiku meninggalkan kenangan itu sangatlah sulit!"

RiseWhere stories live. Discover now