Part 3

39 5 1
                                    

Matahari mulai berjalan sedikit demi sedikit ke arah barat. Berpindah posisi yang semula berada tepat ditengah tengah langit. Panasnya pun sudah mulai berkurang. Saat ini adalah saat yang tepat untuk Azizah kembali ke dunia membacanya. Dunia yang selalu menjadi hobinya sejak SMP.

Sebenarnya diwaktu waktu ini bukanlah kebiasaan Azizah untuk membaca bukunya. Diwaktu ini Azizah lebih terbiasa menghadiri kegiatan rutin di organisasi yang ia ikuti dikampus setiap mata kuliah selesai. Tapi sayangnya kegitan rutin itu harus ditiadakan untuk hari ini. Disebabkan ketua organisasi yang biasa memimpin kegiatan tidak dapat hadir. Itulah yang membuat Azizah lebih memilih kembali ke dunia membacanya sembari menunggu Ifa menyelesaikan mata kuliah hari ini.

Organisasi 'IKAMA Qur'an' adalah organisasi yang sengaja dibentuk dengan tujuan menciptakan generasi muda yang dapat membaca Al Qur'an dengan indah. Beranggotakan mahasiswa maupun mahasiswi dari semua fakultas. Kegiatan rutin yang dilakukan adalah membaca Al Qur'an bersama sama dengan tartil. Dan setiap hari Kamis diadakan pembelajaran dasar bagi para anggota baru yang belum bisa membaca Al Qur'an dengan tartil. Kadang juga apabila semua anggota telah khatam dalam membaca Al Qur'an, maka organisasi akan mengadakan acara syukuran dimalam harinya.

"Udah yang baca buku!" ujar seseorang yang datang tiba tiba dan langsung merampas buku yang dipegang Azizah.

"Iiih Safa! Jail banget sih. Balikin gak bukunya!" pinta Azizah dengan raut wajah kesal. Sedangkan Safa hanya membalasnya dengan tawa kemenangan.

"Biarin dikatain jail. Lagian kamu baca buku terus apa gak bosen. Inget Zah! kasihan matamu yang kamu paksa melek terus."

Azizah semakin memberengut kesal melihat tingkah laku sahabatnya yang satu ini. "Balikin Fa! Balikin ah!"

Safa memicingkan matanya tanda bahwa ia semakin kekeuh untuk menggoda Azizah. "Gak mau! Aku gak mau ngembaliin. Biar kamu satu hari ini cari kesibukan lain."

Azizah hanya bisa membalasnya dengan helaan nafas. Tak biasanya Safa bertingkah sok melarangnya untuk membaca. Ini memang tak biasa.

"Lagian ya Zah! Emang kamu gak lihat kalau ada cowok ganteng lagi jalan ke sini?" ujar Safa dengan alis yang dinaik turunkan.

Azizah hanya mengerutkan alisnya saat mendengar kata kata Safa. Sampai pada akhirnya sebuah suara bass tiba tiba muncul. "Assalamu'alaikum!"

Azizah dan Safa langsung mengalihkan pandangannya ke arah seseorang yang mengucapkan salam.

Azizah hanya bisa melongo melihat sosok yang kini ada dihadapannya. Saat ini baginya, dunia terasa sangatlah sempit. Bagaimana tidak, orang yang dihadapannya adalah pemuda yang tak sengaja bertemu dengannya dikejadian perkelahian kemarin. Pemuda yang telah mengukir kata 'kasar' dalam benak Azizah.

"Waalaikumsalam warahmatullah!" balas Azizah dan Safa bebarengan.

"Ada yang bisa dibantu kak?" kali ini Safa lah yang membuka suaranya. Karena saat ini lidah Azizah mendadak kelu. Sehingga ia hanya bisa diam dalam tempatnya.

"Saya mau nanya, biasanya para anggota IKAMA Qur'an kumpul dimana ya?" ucap pemuda itu ramah.

"Biasanya sih kumpulnya digazebo itu." ucap Safa sambil menunjuk gazebo yang tak jauh dari tempatnya berada.

"Tapi...hari ini jadwal rutinan organisasi dibatalkan. Alasannya, gara gara ketua organisasi ada tugas mendadak." lanjunya menggebu gebu.

"Oh baiklah. Makasih atas info nya. Assalamu'alaikum!" ujar pemuda itu sambil mengangguk mantap lalu pergi berlalu.

Azizah masih melongo menatap punggung pemuda itu. Sampai pada akhirnya Azizah harus mengalihkan perhatiannya ke arah Safa yang ada disampingnya.

"Kamu kenal sama dia?" tanya Azizah dengan tatapan menginterogasi.

The CoincidencesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang