2. Tidak buruk

32 4 2
                                    

Hari ini di sekolah, aku kembali melihat pria itu sedang mengobrol dengan Andri. Tapi ketika aku berjalan melewati mereka Andri memanggilku

"Ciaa"
"Apa?" Aku membalikkan tubuhku dan menjawab dengan nada datar
"Suka yaaa sama Farhan?" Tanya Andri dengan nada menggoda
"Farhan siapa?" Tanyaku datar
"Ini, temanku. Namanya Farhan Putra Liandra" jawab Andri memperkenalkan pria sombong itu.

'Oooh jadi pria sombong ini namanya Farhan ya, namanya sih bagus Farhan Putra Liandra. Tapi kayanya kelakuannya ga sebagus namanya' ucapku dalam hati

"Heh Cia!!! Kok malah ngelamun sih. Jawab ih suka ya sama Farhan?" Ucap Andri menyadarkan lamunanku yang sedang menebak - nebak kelakuan si Farhan itu

Aku? Suka sama Farhan? Aku melihat ke arahnya lalu, Cihh... so ganteng sekali dia. Dari tadi memasang wajah so cool, tidak tersenyum sama sekali, apalagi bicara.

"Ga" jawabku mantap. Aku langsung membalikkan tubuhku dan pergi meninggalkan Andri dan si Farhan sombong itu.

•••••

Sekarang aku sudah kembali berada di kelas. Tempat duduk Andri tidak jauh dari tempat duduk ku. Aku menghampiri Andri yang kebetulan duduk sendiri jadi aku bisa duduk disebelahnya.

"Drii" Aku memulai pembicaraan

"Apa?"

"Kamu kenapa tadi nanya gitu ke aku?" Langsung saja aku to the point menanyakan hal yang sedari tadi aku ingin tau.

"Karena dari kemarin kamu liatin dia terus"

Apa? Perasaan kemarin si Farhan deh yang ngeliatin aku kayak ada yg salah di diri aku. Tapi kok? Andri bilang aku yg liatin dia. Yaaaa emang sih aku liatin dia, tapi aku liatin dia karena dia liatin aku kayak ada yg salah di diri aku, jadi aku liatin dia balik.

"Iiih apaan sih, aku liatin dia tuh karena dia yang mulai. Baru pertama ketemu dia udah ngeliatin aku gitu banget kayak ada yang salah di diri aku. Udah gitu mukanya so cool, belagu, gapernah senyum lagi" jawabku dengan nada sedikit kesal

"Hahaha.... dia tuh klo kayak gitu berarti pengen ngajak kenalan. Dia tertarik sama kamu makannya ngeliatin gitu. Emang sih cara dia natap bikin orang negatif thinking, bikin orang nyangka klo dia sombong belagu dan apalah itu. Padahal sebenernya klo udah kenal dan temenan deket dia tuh baik, asik orangnya, suka becanda juga kok. Bertolak belakang deh sama tampangnya yang keliatan sombong,belagu,dan so cool" Jelas Andri.

Aku melongo mendengar penjelasan Andri. Masa sih orang sedingin, sebelagu, dan so cool itu suka becanda,asik,dan baik?. Ah aku tidak percaya. Tapi dari cara bicara, kurasa Andri tidak berbohong.

"Masa sih?" Tanyaku dengan nada ragu.

"Eehh ga percaya dia. Yaudah gini deh mending kamu buktiin sendiri. Coba senyum duluan ke dia nanti atau besok dan liat respon dia" Kata Andri

••••••

Keesokan harinya ketika aku sampai di sekolah, Farhan sedang berdiri di depan kelasnya. Karena kelasku dan kelasnya tetanggaan, jadi aku harus melewati kelasnya dulu untuk sampai di kelasku. Ketika aku mulai dekat dengan kelasnya, aku ingat ucapan Andri untuk membuktikan bahwa Farhan tidak seperti yang ku bayangkan. Akhirnya ketika aku melewatinya aku sengaja memperlambat langkahku dan tersenyum ke arah Farhan. Ternyata si belagu itu membalas senyumanku.

"Bisa senyum juga ternyata" ucapku reflek setelah melihat dia membalas senyumanku.

"Emang kenapa?" Tanya dia heran

Remain My ProtectorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang