Jakarta,2001.
🥀
Berawal dari pertemuan malam itu, berkenalan dibawah rintik hujan.
Kisah Romeo & Juliet versi indonesia belum selesai. Ini potongan lanjutan nya.--
Setelah drama romantis yang terjadi semalam itu,
Vespa tua itu nyampai tepat di depan rumah mewah.
Pintu gerbang dibuka oleh security
Rumah,Pak Jajang.
Pak Jajang sudah bekerja di Rumah itu Bahkan sejak Rey masih kecil dulu.
Pak Jajang menyapa dengan mata setengah watt (alias ngantuk) karena ini sudah larut malam.Malam mas Rey, kenapa pulang nya malam sekali? Ini siapa mas? "Ujar pak Jajang"
Belum juga rey menjawab,ineth sudah menyalip dengan jawaban yang nyeleneh.
Ineth : bapak kepo banget si! Lagian mau kita pulang siang kek,mau pulang
Sore kek ya suka suka kita lah, iyakan Mr.Rey?
Oh iyaa bapak gausah tanya gue siapa, yang jelas gue bakalan tinggal disini.
Setuju kan Mr.Rey?
Rey : kamu mabok apasih? Ngaur tau gak!Tiba tiba saja ineth jatuh lebih tepat nya "pura pura pingsan" tapi siapa juga yang curiga dalam keaadan seperti ini.
Rey meminta Pak Jajang memasukan Vespa tua nya itu,Sedangkan ia sendiri mengangkat dan membawa Ineth masuk ke dalam rumah.
Ineth di "taruh" di kamar dengan fasilitas lengkap.
Rey melepaskan jaket yang masih di pakai Ineth lalu menggantikannya dengan selimut tebal dan lembut,
Tapi Ineth tetap konsisten dengan
"Akting" nya itu.
Rey keluar kamar sembari menutup pintu.
Ineth sempat mengintip apakah Rey sudah benar benar keluar, lalu tanpa sadar ia terlarut dalam malam dan terlelap tidur.
Begitu dengan Rey yang kembali ke kamar nya,berganti baju lalu terbawa oleh malam dan terpejam tidur.Keesokan harinya,
Dari balik tirai jendela sinar matahari masuk menyelinap tanda sudah siang.
Sinar itu mengenai wajah Ineth yang membuat nya gelisah,Terganggu oleh sinar nya.Ineth : Agrrh, silau banget si.
Ineth terbangun dan melangkah menuju tirai yang membuat sinar matahari itu Menganggu nya,
Ineth membuka tirai itu lebar lebar, Rasa Masih ngantuk tak bisa ia lawan. Ia kembali menutup nya rapat rapat lalu kembali menjatuhkan tubuhnya ke kasur super empuk itu.
Baru Semenit ia terbangun kaget saat ia sadar baju yang ia kenakan sudah berganti.
Gaun pendek tanpa lengan itu sudah tergantikan oleh baju tidur pink dengan motif micky mouse.
Ineth Panik bukan kepalang,Merasa diri nya sudah di "bodohi" oleh Rey.
Ia mengambil gaun pendek yang tergeletak disamping tempat tidur itu.
Lalu, keluar dari kamar berteriak marah marah mencari dimana Rey berada.
Bukan Rey, ia justru bertemu dengan Ibu separuh baya yang berdandan ala gadis desa dengan sanggul di kepalanya juga kebaya khas jawa.
Inath pun memberhentikan Ibu itu dan Bertanya dengan emosi yang meletup letup.Ineth : Ibu kasih tau saya dimana Rey sekarang? KASIH TAU SAYA BU!
Ibu : Mba'e kenopo toh? Tenang yo mba,kita bicara baik baik..
Inath : Pokoknya Tugas ibu kasih tau saya Rey dimana??Tak kuasa melihat ineth yang begitu ngotot meminta diberitahu Keberadaan Rey,Ibu itu pun memberitahu sambil mengajak Ineth masuk ke sebuah kamar, tidak jauh dari kamar ineth hanya beda satu lantai.
Ineth menaiki tangga mengikuti Ibu itu
Tepatnya kamar itu ada di tengah atas,dari pintunya saja sudah terlihat besar dan gagah,tak terbayang bagaimana dalam nya yang sudah pasti mewah tak terkira.Itu toh kamar'e mas Rey "ucap Ibu begitu ramah"
Tanpa berpikir panjang,Ineth mendorong dengan penuh kemarahan,bersiap untuk melabrak Rey.
Sia-sia saja tenaga nya tak cukup kuat membuka pintu yang terbuat dari kayu jati asli itu.
Makin kesal Ineth pun mengetuk pintu bergaya seperti penagih hutang.
Didalam kamar,Rey masih terlelap kecapean.Ineth : TOK! TOK! TOK! Rey. Buka pintu nya. REY!
REY! Gue bilang buka pintu nya!
TOK! TOK! TOK!Rey terbangun ia tau bahwa suara itu adalah suara perempuan rese yang semalam baru saja ia tabrak nya.
Mendengar teriakan nya,Ia bergegas membuka pintu.
Belum sempat ia bicara,sebuah tamparan mendarat di pipi Rey.
PAAKKK!
Rey masih tak paham apa yang membuat ineth menamparnya begitu kencang. Ia tergugu bingung sembari menahan sakit.
Ia mengepalkan tanggan rasa ingin memukul nya kembali,namun menahan tak bisa ia melakukannya terhadap perempuan.Rey : kamu, huft. "Rey tetap bersikap bijak,lalu mengambil napas dalam dalam"
Ineth : kamu, kamu. Gausah sok baik lo. Fuck you boy! Lo kira gua cewek apaan. Gini gini gua punya harga diri. Remember that MR.REYNALDI yang terhormat!!!
Rey : Kamu ini ngomong apa ?
Ineth : oh enak ya jadi cowok,bertingkah sesuka hati,terus ngelupain gitu aja, lebih tepatnya kena amnesia mendadak!
Rey : ok,coba kamu jelasin apa yang membuat kamu memperlakukan saya seperti ini!?Belom sempat ineth menjelaskan, Ibu itu seperti mengerti apa yang mebuat Ineth semarah itu,Ibu itu pun menengahi dan mulai ikut berbicara.
Ibu : mohon maaf, mas Rey, mba Ineth.
Mba Ineth ini seperti nya salah paham.
Ineth : salah paham gimana jelas jelas Rey sudah.. udah..
Ibu : bukan mas Rey mba'e. Tapi ibu.
Ibu mengantikan baju mba Ineth,karena ibu kasian takut mba Ineth masuk angin terus sakit karena baju nya cukup basah.
Ineth : oh my goodness, ibu kenapa gak bilang dari tadi?
Ibu : ya habisnya mba'e sudah nyerocos gak mau dengar omongan ibu.Ineth pun tersipu malu karena sudah salah paham kepada Rey,
Rey tanpa bicara langsung menutup pintu kembali masuk kamar.Di balkon kamar,Rey berdiam memikirkan "kesialan" di pagi hari yang terjadi kepada nya.
Harusnya dari awal saja ia tak membiarkan perempuan itu masuk rumah nya.
Tak lama Ineth masuk ke kamar Rey dengan wajah polos dan masih sedikit malu.
Ia mencari Rey, sampai ia lihat Rey sedang berdiri di balkon, bayangan nya dari belakang amat menarik.
Tinggi dengan fisik nyaris sempurna.
Tapi selalu saja bukan ineth namanya jika tidak "aneh" bukan nya datang meminta maaf baik baik ia justru mengagetkan Rey dengan tepukan dan suara teriakan yang membuat telinga sakit,Rey kaget tapi dengan santai ia hanya melotot memperhatikan ineth.Ineth : DORRRR!
Kok lo gak kaget si?Rey membuang muka,kembali mengahadap vertikal garden
Yang terpasang menjuntai tinggi di depan balkon yang di bawahnya terdapat kolam renang pribadi.Ray : emang saya seharusnya gimana?
Ineth : ya apa kek, latah gitu 'ayam ayam' atau engga lo kaget lompat ke kolam.rey kembali dia tak bersuara
Ineth : Tuh kan diem lagi.
Gue tuh mau minta maaf,
Sory ya tadi udah nampar lo gitu.
Coba gua liat sini pipi lo.Rey menolak, tapi ineth menarik wajah Rey dan bertingkah bak seorang dokter. Tanpa sadar wajah mereka begita dekat.
Bahkan mata mereka saling tatap.
Hingga akhirnya mereka tersadar lalu membuang tatapan satu sama lain.Ineth : eh sory. Tapi gua liat lo gak kenapa-napa.
Rey : saya juga gak liat kamu kenapa-napa.
Ineth : maksud lo?
Rey : kamu kan semalam saya tabrak padahal itu salah kamu sendiri yang nyebrang gak liat kanan kiri main lari aja.
Ineth : udalah gausah di bahas.
Btw gue laper tau.
Rey : terus?
Ineth : ya lo kan yang punya rumah ini, lo gak ada niatan nawarin gua makanan gitu.
Rey : Mending sekarang kamu mandi yang bersih, setelah itu kita bertemu di meja makan.
Ineth : ok, Mr.Reynaldi.
Rey : terus ngapain kamu masih disini?
Udah sana..
Ineth : iya bentar,Galak amat.Ineth keluar setengah mengomel.
Rey seperti nya melihat ada yang unik dari Ineth.
Entah apa.
Sesuatu yang membuat dirinya nyaman,walau hanya baru kenal kemarin malam.
.
.
.
Hm,kira kira Gimana yak selanjutnya? Rey bakalan nyuruh pergi Ineth atau terus mengizinkan nya tinggal di rumahnya?
Otak mulai kritis ni.
Lanjut lagi nanti ya.
See you,Love!
KAMU SEDANG MEMBACA
BUT I LOVING YOU
Ficção AdolescenteAda yang datang dan pergi. hilir mudik berganti. Dari sekian juta. Tapi,kalo aku jatuh dan cinta nya sama kamu gimana?