🌸Selamat Membaca🌸
●○•°☆°•○●Bel sekolah telah berbunyi. Seluruh penghuni kelas berhambur keluar setelah guru yang mengajar keluar. Begitupun dengan siswi pindahan yang bernama Alea itu. Sejak kepindahannya di sekolah ini dua bulan yang lalu, rooftop selalu menjadi tempat andalannya untuk di tuju saat istirahat, bukannya kantin seperti siswa lain. Maklumlah dia bukan tipe orangvyang suka keramaian. Lagipula setiap hari ibunya rutin menyiapkan bekal untuknya makan siang. Jadi buat apa pergi ke kantin kalo makan saja udah terjamin setiap harinya.
"Al, mau ke rooftop ya?" Tegur Fadhlan, teman sebangku sekaligus satu-satunya teman yang dia punya sejak kepindahannya disini.
Alea yang sedang menyiapkan bekalnya untuk dibawa ke rooftop menoleh dan bertanya. "Iya, kenapa?"
"Gue ikut ya." Terang Fadhlan. Sedikit mengejutkan Alea pasalnya Fadhlan sering menolak jika diajak ke rooftop olehnya.
"Oh, ayo." Jawab Alea setelah diam beberapa detik.
Alea berjalan keluar kelas terlebih dahulu dan ikuti oleh Fadhlan di belakangnya. Langkah fadhlan yang memang sedikit lebar dari Alea pun akhirnya dapat menyamai langkah kaki gadis itu didepannya itu. Mereka berdua pun berjalan bersisihan melewati lorong kelas tanpa ada obrolan ringan diantara mereka. Alea yang sedang malas memulai percakapan pun berpikir untuk memainkan game di ponsel yang sedari tadi ada dalam gemenggamanya.
"Kalo lagi jalan jangan sambil main HP Lea," tegur Fadhlan yang melihat gerakan Alea dari sudut matanya.
Alea mendengus pelan. "Hm." Tangannya kembali menurunkan ponsel tersebut dan memasukkannya ke dalam saku roknya.
Setelah memberi teguran kecil pada Alea fadhlan berjalan sedikit lebih cepat meninggalkan gadis tersebut di belakang nya. Fadhlan menoleh ke belakang, memastikan bahwa gadis itu masih mengikuti langkah nya. Bertahan pada posisi seperti itu beberapa detik, mata Fadhlan menangkap gerakan tangan Alea yang memindahkan bekal makan siang nya dari tangan Kiri ke tangan kanan. Fokus pandangan Alea yang semula ada pada tote bag mini tertuju pada Fadhlan yang tengah berdiri berbeberapa langkah di depannya dan mengamatinya. Cowok tersebut melempar senyum manisnya saat melihat tatapan gadis tersebut tertuju padanya. Namun tak ada respon berarti dari gadis berkacamata itu. Dia hanya berjalan menghampiri cowok itu dengan raut wajah bisanya.
Mereka kembali berjalan bersisihan hingga rooftop tanpa perbincanagan.
Alea memandang hamparan lantai yang sekelilingnya dibatasi oleh pagar besi yang sebatas pinggang. Mengamati sejenak, menimbang dimana posisi tepat yang untuk dia duduki. Di belakang, Fadhlan yang sedri tadi diam hanya mengikuti langkah kaki alea yang menuju pinggiran atap yang jauh dari jangkauan mata murid-murid lain di bawah.
"Tumben mau ikut kesini?" Alea melompati pagar besi yang meneglili atap dan duduk di lantai yang tersisa sedikit. Alea duduk dengan posisi kedua kakinya menjuntai kebawah.
"Ada yang mau aku omongin." Fadhlan men jawab pertanyaan dari Alea dan melompat pagar seperti yang dilakukan Alea sebelumnya. Memosisikan diri berdiri senyaman mungkin dengan bersender pada pagar besi di belakang tubuhnya. Memandang hamaparan luas kota yang di penuhi gedung-gedung bertingkat di depannya itu. Menghirup nafas dalam menikmati angin yang berhembus pelan menerpa wajahnya.
Alea yang masih disibukkan dengan kontak bekal makanannya hanya diam tak menyahut. Menunggu kelanjutan ucapan Fadhlan.
"Lea," panggil Fadhlan."Hm," Alea menyahut singkat tanpa menoleh.
"Pak Teguh, Bu Si..."
"Aku udah tau kemana arah pembicaraanmu." Potong Alea cepat. Sesaat kemudian Alea menoleh ke belakang dengan tangan yang menyodorkan sepotong sandwich ke arah Fadhlan yang berdiri di belakangnya. "Nih, ambil."

KAMU SEDANG MEMBACA
AKUMULASI IMAJI
Historia CortaTak sespesial karya terkenal. Hanya karya sederhana dari seorang pemula. So, mampirlah sejenak, aku tidak akan meminta untuk kalian menetap kok, karena aku bukan pacar kalian hehehe.... Semoga berkenan di hati kalian. Terimakasih telah singgah.