2

573 12 0
                                    


Happy reading guys....



Siang ini aku sudah selesai merapihkan rumah yang besar ini sendiria. Ya aku hanya tinggal sendirian. Sedangkan Kai sahabat yang juga tetanggaku itu tinggal dengan keluarga bahagianya dan keluarga Kai lah yang mengurusku selama ini. Eomma Kai yang membuatku ahli dalam memasak. Saat sedang asik menonton acara televisi sambil menyantap saladku, tiba-tiba saja ponselku bordering.

“Bisakah kau ke rumahku? Aku lapar dan hanya ada bahan masakan mentah yang tidak aku tahu cara mengolahnya… Eomma dan Appaku belum pulang sampai dua hari kedepan.” Kai merengek saat meneleponku. Oh ayolah dia bisa menetuk pintu rumahku yang tepat disebelahnya kenapa harus menghabiskan pulsa untuk menelepon?

“Apakah aku pesuruhmu? Masak saja ramen!” Sahutku ketus dan berniat menutup telepon.

“Kau berubah! Kenapa kau selalu menjauh?!” Suara Kai menghentikan niatku untuk mematikan telepon.

“Ingat, kau sudah punya kekasih, kau bisa memintanya memasak untukmu…” Sahutku dengan asal.

“Baiklah!” Setelah mendengar suara yang terdengar kesal itu telepon terputus. Aku menjadi kepikiran tentang nada suara itu. Aku berniat memasak untuknya di rumahku dan mengirim makanan itu setelah matang ke rumah Kai.

Setelah selesai memasak, saat aku akan berjalan ke rumah tetangga sebelah, aku melihat seorang wanita yang lima senti lebih tinggi dariku itu masuk ke rumah Kai. Ya, siapa lagi jika bukan kekasihnya, Kim Yura. Aku mengurungkan niatku untuk mengantar makanan yang ku masak untuk Kai dan kembali ke rumah.

Aku memandang spaghetti yang baru saja aku buat dengan sendu. Aku rindu saat aku bisa bersamanya tanpa punya rasa apapun. Entah sejak kapan rasa ini muncul, perasaan suka yang tak bisa aku kendalikan. Aku mulai cemburu saat ia mempunyai kekasih di sekolah menengah atas ini, ya umur kami sudah tujuh belas tahun saat ini, itu berarti kami sudah berteman selama lima belas tahun. Aku pindah ke Korea dari Amerika sejak aku berumur dua tahun. Kai lah yang mengajariku bahasa korea, dan sejak saat itu aku berteman. Mulai sekolah dasar, menengah pertama hingga sekolah menengah atas saat ini. Kai selalu disampingku, duduk sebangku pergi dan pulang bersama setiap sekolah dan itu sama sekali tidak membuatku bosan. Hanya saja ada yang berubah sejak berjalannya waktu. Perasaanku padanya berubah menjadi perasaan wanita terhadap seorang pria. Tetapi tidak demikian dengan Kai. Itulah yang aku sesali.

Aku menatap kesal spaghetti itu dan membuangnya ke tempat sampah dengan kesal. “Baiklah kau punya Yura sekarang dan berhentilah membuatku terus bersikap patuh padamu!” Teriakku seakan berbicara pada spaghetti yang ada di tempat sampah sekarang.

Saat akan kembali menyaksikan acara televisi,bel rumahku tiba-tiba saja terdengar. Aku membuka pintu dan terkejut melihat siapa yang sedang berdiri dengan lipstick yang sudah jauh dari kata rapih, terlihat beberapa kissmark dilehernya.

“Apakah kau juga melakukannya dengan Kai? Kenapa dia selalu membandingkanku denganmu! Silahkan ambil laki-laki brengsek itu!” Wanita yang aku kenal pacar Kai itu menyebut Kai-ku brengsek? Tidak, maksudnya Kai-nya Brengsek? Apa maksudnya?

“Apa maksudmu?!” Aku masih belum bisa mencerna maksud wanita aneh yang berdiri dihadapanku dengan muka memerah yang menahan amarahnya.

“Aku putus dengan Kai!” Setelah kata-kata melegakan itu keluar dari bibirnya yang terlihat aneh itu.

“Seharusnya kalian berpacaran jika kalian sudah melakukannya? Persahabatan gila! Sejak awal aku tak pernah percaya kalian hanya bersahabat! Kau sama brengseknnya dengan Kai!” Bentak Yura yang langsung pergi meninggalkanku dengan sebuah taxi yang ternyata sudah ia pesan..

“Putus?! Baguslah… Aku harus menanyakannya langsung pada Kai … Terutama maksudnya mengatakan aku dan Kai brengsek. Aneh…” Aku berlari menuju rumah Kai. Rumah yang tidak dikunci.

Friend Sex With KaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang