Beast Next Door
Chapter 4
Warn: BL. NaruSasu, Naru Top Sasu Bottom. AU. Slutty and Narcissistic Sasuke. Upcoming Mature Content. Fantasy (untuk chapter ke depannya).
"Dobe."
"Ya?"
"Apakah kau ingin bercinta denganku?"
"..."
"..."
"Belum teme, berusahalah lebih keras lagi."
Begitulah sekiranya percakapan yang selalu terulang dari kedua mahluk bersurai hitam dan pirang dalam tujuh hari belakangan ini. Akhir percakapan ini akan mengundang wajah cemberut Sasuke dan tawa kecil Naruto. Lalu Sasuke akan kembali berusaha. Naruto juga akan kembali menolak.
Sasuke kembali merasa kesal. Sejak kejadian percakapan dramatis dan ciuman basah di kolam renang apartemen tujuh hari yang lalu, hubungan Sasuke dan Naruto tidak mengalami perubahan. Sampai sekarang ia tidak pernah lebih dari tahap ciuman. Tidak lebih.
Merek sudah pernah berpelukan, berpegangan tangan, bersandar, ah ia sudah melakukan segala hal remeh temeh. Namun Sasuke masih saja belum bisa melihat isi dari celana dalam Naruto untuk memenuhi lubangnya. Jangankan memenuhi lubangnya, memegang dan melihat secara langsung saja belum pernah. Rasanya percakapan yang ada di kolam renang tujuh hari yang lalu tidak menimbulkan perubahan apa-apa kecuali Naruto yang paling tidak memperbolehkannya untuk sering-sering mampir nongkrong di apartemen si pirang seperti saat ini.
Selesai percakapan rutin mereka untuk menjadi perbincangan pembuka, Sasuke langsung mendudukan diri disebelah Naruto yang sedang berkutat dengan laptopnya. Melihat itu, Sasuke berinisiatif untuk menyingkirkan laptop dari pangkuan Naruto dan segera meletakkan besi bertekonologi canggih itu di atas meja.
"Hey!"
Protes Naruto terdengar, ia langsung mengalihkan wajahnya untuk menatap Sasuke. Sasuke cuek saja dengan protes yang dilontarkan pria yang tiga hari yang lalu sukses menyandang panggilan dobe sebagai penggilan kesayangan antara dirinya dan Sasuke. Ini Minggu pagi, Naruto harus menikmati waktu liburnya walau sebentar. Bersama dengan Sasuke tentunya.
Lengan kecoklatan Naruto berusaha menggapai benda yang tadi direbut oleh sang tetangga. Melihat hal itu Sasuke langsung saja menggapai laptop Naruto lebih dulu. Menyingkirkan lebih jauh potongan besi yang menganggu waktunya dengan Naruto.
"Aku ada kerjaan Sasuke." Keluhan kembali terdengar.
Sasuke mendengus. "Ini Minggu pagi dobe. Nikmatilah." Sasuke beranjak dari sofa dan meletakkan laptop Naruto di meja bar. Menjauhkan dari Naruto yang sepertinya menyerah untuk merebut laptopnya.
"Bagaimana jika kerjaanku tidak selesai?" Naruto mengehela nafas. Merebahkan tubuhnya di sofa dan memeluk bantal sofa yang dapat ia jangkau.
"Tidak mungkin. Apa kau sekarang jadi sebodoh ini sampai tidak bisa menyelesaikan perkerjaanmu dobe?" Ucap Sasuke dengan sindiran sembari mendekati Naruto dengan membawa dua kaleng soda dingin yang ia ambil dari kulkas Naruto.
Sasuke duduk di pinggir sofa dan menyodorkan kaleng tersebut. Melihat itu Naruto hanya menerima lalu meletakkan di atas meja.
Twitch! Sasuke menjadi sangat kesal. Apa-apaan itu?! Pemberiannya tidak dihargai. Bukannya diminum, soda itu malah dianggurkan. Diletakan di atas meja. Sasuke jadi menyesal mengambilkan minuman untuknya.
Sasuke hampir saja membuka mulut untuk protes sebelum Naruto akhirnya menyahut terlebih dahulu.
"Soda di pagi hari tidak sehat Sasuke."
KAMU SEDANG MEMBACA
Beast Next Door
FanfictionPemberitahuan Update! Sasuke, seorang artis porn gay movie, pindah ke apartemen baru dan bertemu dengan tetangga yang tampan, Namikaze Naruto. Tampan, sexy, dan kaya siapa yang tidak akan tahluk. Sasuke bahkan bersedia mengantri untuk bersama dengan...