Short - My Rival

718 95 22
                                    

-o0o-


"Terima kasih telah mempercayai saya sebagai pengganti Presdir Utama Jung's Company. Mohon kerja samanya." setelah memberikan sambutan dan beberapa patah kata atau kalimat kepada seluruh pegawainya, gadis itu segera melenggang pergi dari hall utama kembali kedalam ruangannya.

Awalnya gadis ini menolak jika harus menggantikan Ayahnya untuk meneruskan perusahaan karena ia merasa gelar S3 dalam bidang bisnis ini tidak ada apa-apanya dibanding dengan skill kakaknya Jung Jaehyun kakaknya. Lagipula ia masih berumur dua puluh lima tahun, masih terlalu muda untuk mengurus perusahaan sebesar ini.

Namun, karena terus dipaksa oleh Ayahnya, ia pun mengalah dan berakhir lah ditempat kekuasaan Ayahnya ini. Kakaknya sendiri tak hanya berdiam dirumah, ia ditugaskan Tuan Jung untuk memantau dan menetap di Jepang.

Perusahaan Jung's Company sendiri merupakan salah satu perusahaan terbesar di seluruh dunia, bahkan perusahaan ini berada pada peringkat kedua setelah Jeon's Company.

"Hah.. Pekerjaan seperti ini terlalu berat untuk ku." gadis itu menggerutu setelah menandatangani beberapa tumpukan berkas yang tersusun rapi di atas meja kerjanya sekarang.

"Mengapa Ayah tak membiarkan aku berusaha untuk membangun perusahaan impianku sendiri." gadis itu menyandarkan seluruh badannya ke punggung kursi yang empuk itu lalu memejamkan matanya. Beberapa menit kemudian, terdengar ketukan dari pintu ruangannya.

"Nona Jung, ini Sekertaris Choi. Apa kau ada didalam?" tanyanya dari balik pintu.

"Silahkan masuk saja Yuna-ya." Pintu ruangan perlahan terbuka, menampilkan sosok sekretaris sekaligus sahabatnya dari semasa SMA hingga saat ini.

"Apa aku mengganggu pekerjaanmu? Hari ini kau terlihat lelah sekali, terlihat dari wajahmu yang kusut." gadis itu kemudian mendudukkan diri disalah satu sofa berwarna merah di ruangan itu.

"Kurasa ucapanmu benar Yuna-ya, waktu dekat ini aku merasa gampang lelah. Mungkin karena aku selalu memikirkan banyak hal. Kau tau kan bahwa aku tak ingin meneruskan perusahaan ini, seharusnya Ayah mengerti itu. Namun nyatanya tidak." gadis itu menghela nafas kemudian kembali memejamkan matanya.

"Percayalah Eunha, Ayahmu lebih tau apa yang terbaik bagi masa depanmu, bukannya senang kau malah mengomel. Seharusnya kau banyak-banyak bersyukur, bisa bekerja dengan gelar S3 dan langsung menjadi Direktur Utama disalah satu perusahaan terbesar di seluruh dunia."ucap Yuna menasehati salah satu sahabatnya itu.

"Ucapanmu benar lagi Yuna-ya. Baiklah, apa jadwalku untuk besok?"

Yuna tersenyum dan segera membuka tabletnya untuk membaca schedule Direktur Utama barunya untuk esok hari.

"Besok kau ada meeting jam 8 pagi membahas kerja sama terbesar untuk tahun ini bersama Jeon's Company dan malamnya ada acara penjamuan para pemimpin bisnis di seluruh negara."

"Baiklah, terima kasih Yuna. Karena kau sudah menyemangatiku hari ini, bagaimana kalau sekarang kita makan siang bersama? Bukankah sudah lama kita tak makan siang bersama setelah beberapa tahun lamanya." Eunha membereskan berkas-berkas yang ada di meja nya dan memasukkan beberapa file penting untuk dibawa pulang kerumah agar bisa ia pelajari.

"Bukan ide buruk. Baiklah."

-o0o-

"Bagaimana hubunganmu dengannya?" tanya Yuna seraya mengunyah pasta didepannya.

Klise KlasikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang